Jakarta (ANTARA) - Kemenangan yang didapat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dalam turnamen simulasi Olimpiade Tokyo 2020 belum membuat ganda putra peringkat satu dunia ini berpuas diri karena ada beberapa faktor yang dinilai belum maksimal.
Melalui keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat, pasangan berjuluk Minions ini masih ingin mematangkan pola permainan yang dirasa belum maksimal setelah mengevaluasi hasil pertandingan kontra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan hari Kamis.
"Kalau puas 100 persen belum ya. Masih banyak yang harus diperbaiki dan dievaluasi, pola permainan juga belum nemu banget. Ya lebih ke teknis," ujar Kevin.
Ditargetkan meraih medali emas Olimpiade menjadi beban tersendiri bagi Marcus/Kevin, tapi mereka memiliki cara sendiri untuk meredamnya.
"Faktor paling penting adalah menjaga mental dan tekanan. Harus bisa kendalikan emosinya. Kami ditarget emas tapi tidak ada yang jamin bisa dapat kan? Jadi sebisa mungkin dijaga hatinya agar tidak menggebu-gebu, nanti takutnya malah kepikiran dan kalah," Marcus menambahkan.
Dengan selesainya simulasi, maka tim Indonesia akan segera merampungkan program latihan selama kurang lebih dua minggu sebelum bertolak ke Kumamoto, Jepang, pada tanggal 8-18 Juli untuk fase aklimatisasi.
Dalam turnamen simulasi, Minions mengalahkan Pramudya/Yeremia lewat rubber game 18-21, 21-14, 21-16.
"Kemarin lawan bermain cukup bagus ya, di gim pertama kami kalah start dan mereka mainnya tanpa beban. Kami juga masih mencari-cari pola permainan sedangkan mereka bisa langsung masuk," kata Kevin.
"Kami kaget dan tidak menyangka mereka main cepat sejak awal, tapi beruntung kami bisa menyesuaikan. Memang kami tidak bertanding cukup lama, tapi kami latihan konsisten dan selalu maksimal jadi kecepatannya masih bisa mengikuti lah," Marcus menambahkan.
Melalui keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat, pasangan berjuluk Minions ini masih ingin mematangkan pola permainan yang dirasa belum maksimal setelah mengevaluasi hasil pertandingan kontra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan hari Kamis.
"Kalau puas 100 persen belum ya. Masih banyak yang harus diperbaiki dan dievaluasi, pola permainan juga belum nemu banget. Ya lebih ke teknis," ujar Kevin.
Ditargetkan meraih medali emas Olimpiade menjadi beban tersendiri bagi Marcus/Kevin, tapi mereka memiliki cara sendiri untuk meredamnya.
"Faktor paling penting adalah menjaga mental dan tekanan. Harus bisa kendalikan emosinya. Kami ditarget emas tapi tidak ada yang jamin bisa dapat kan? Jadi sebisa mungkin dijaga hatinya agar tidak menggebu-gebu, nanti takutnya malah kepikiran dan kalah," Marcus menambahkan.
Dengan selesainya simulasi, maka tim Indonesia akan segera merampungkan program latihan selama kurang lebih dua minggu sebelum bertolak ke Kumamoto, Jepang, pada tanggal 8-18 Juli untuk fase aklimatisasi.
Dalam turnamen simulasi, Minions mengalahkan Pramudya/Yeremia lewat rubber game 18-21, 21-14, 21-16.
"Kemarin lawan bermain cukup bagus ya, di gim pertama kami kalah start dan mereka mainnya tanpa beban. Kami juga masih mencari-cari pola permainan sedangkan mereka bisa langsung masuk," kata Kevin.
"Kami kaget dan tidak menyangka mereka main cepat sejak awal, tapi beruntung kami bisa menyesuaikan. Memang kami tidak bertanding cukup lama, tapi kami latihan konsisten dan selalu maksimal jadi kecepatannya masih bisa mengikuti lah," Marcus menambahkan.