Kuala Kurun (ANTARA) - Kalangan DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Tehang di Kelurahan Tehang, Kecamatan Manuhing Raya.
“Kami memonitor pembangunan fisik tempat penampungan sementara limbah medis padat,” ucap Anggota Komisi III DPRD Gumas Iceu Purnamasari saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.
Dia menjelaskan, pada tahun 2020 lalu Pemkab Gumas melalui Dinas Kesehatan membangun TPS limbah medis padat di seluruh puskesmas serta Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken di Kecamatan Manuhing.
Untuk memastikan TPS limbah medis padat telah terbangun, ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini, maka DPRD Gumas melakukan monitoring ke lapangan, dengan mengunjungi Puskesmas Tehang sebagai sampel pada Rabu (16/6) lalu.
Dari hasil monitoring, dinilai TPS limbah medis padat telah terbangun di Puskesmas Tehang. Dia menyambut baik hal itu, karena keberadaan TPS memberi rasa tenang kepada masyarakat sekitar.
“Selama ini salah satu kekhawatiran masyarakat adalah terkait limbah medis. Adanya TPS tersebut, maka diharapkan kesehatan masyarakat sekitar lebih terjamin,” papar perempuan kelahiran Kuala Kurun ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kunjungan kerja dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Gumas Neni Yuliani, Ketua Komisi III Lily Rusnikasi, Wakil Ketua Komisi III Siti Hilmiah, serta Sekretaris Riantoe.
Selanjutnya dirinya sendiri sebagai Anggota Komisi III DPRD Gumas, bersama anggota lainnya yakni Cici Susilawati, Sri Yeni dan Espriadi. Rombongan DPRD Gumas didampingi Kepala Dinas Kesehatan Maria Efianti dan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gumas Maria Efianti mengatakan, saat ini seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah memiliki TPS limbah medis padat.
Dia menjelaskan, fungsi TPS limbah medis padat adalah menampung sementara berbagai limbah medis berbahaya, seperti masker atau alat pelindung diri lainnya yang sifatnya sekali pakai.
“Kami sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, yang secara periodik datang ke Gumas untuk memusnahkan limbah medis tadi. Jadi sebelum pihak ketiga datang memusnahkan, limbah itu ditampung dulu di TPS,” jelas Maria.
“Kami memonitor pembangunan fisik tempat penampungan sementara limbah medis padat,” ucap Anggota Komisi III DPRD Gumas Iceu Purnamasari saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.
Dia menjelaskan, pada tahun 2020 lalu Pemkab Gumas melalui Dinas Kesehatan membangun TPS limbah medis padat di seluruh puskesmas serta Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken di Kecamatan Manuhing.
Untuk memastikan TPS limbah medis padat telah terbangun, ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini, maka DPRD Gumas melakukan monitoring ke lapangan, dengan mengunjungi Puskesmas Tehang sebagai sampel pada Rabu (16/6) lalu.
Dari hasil monitoring, dinilai TPS limbah medis padat telah terbangun di Puskesmas Tehang. Dia menyambut baik hal itu, karena keberadaan TPS memberi rasa tenang kepada masyarakat sekitar.
“Selama ini salah satu kekhawatiran masyarakat adalah terkait limbah medis. Adanya TPS tersebut, maka diharapkan kesehatan masyarakat sekitar lebih terjamin,” papar perempuan kelahiran Kuala Kurun ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kunjungan kerja dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Gumas Neni Yuliani, Ketua Komisi III Lily Rusnikasi, Wakil Ketua Komisi III Siti Hilmiah, serta Sekretaris Riantoe.
Selanjutnya dirinya sendiri sebagai Anggota Komisi III DPRD Gumas, bersama anggota lainnya yakni Cici Susilawati, Sri Yeni dan Espriadi. Rombongan DPRD Gumas didampingi Kepala Dinas Kesehatan Maria Efianti dan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gumas Maria Efianti mengatakan, saat ini seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah memiliki TPS limbah medis padat.
Dia menjelaskan, fungsi TPS limbah medis padat adalah menampung sementara berbagai limbah medis berbahaya, seperti masker atau alat pelindung diri lainnya yang sifatnya sekali pakai.
“Kami sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, yang secara periodik datang ke Gumas untuk memusnahkan limbah medis tadi. Jadi sebelum pihak ketiga datang memusnahkan, limbah itu ditampung dulu di TPS,” jelas Maria.