Lebak (ANTARA) - Pengamat politik dari Banten, Harits Hijrah Wicaksana, menyatakan, Agus Harimurti Yudhoyono berpeluang maju calon presiden atau calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 jika membangun koalisi baru dengan partai-partai lain.
"Kita melihat momentum AHY sudah tepat menjalin komunikasi dengan Partai Kesejahteraan Sosial dan Partai Persatuan Pembangunan. Itu langkah positif AHY bermain di kancah elite politik nasional untuk membangun elektoral 2024, " kata Wicaksana, yang juga ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Setiabudhi Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat.
Baca juga: Artikel - Menuju babak baru sengketa Partai Demokrat
Figur AHY harus bergerak cepat jika ingin bertarung pada Pilpres 2024 dengan membangun koalisi baru dengan partai-partai yang senada untuk membentuk poros baru dalam Pilpres mendatang.
Pertarungan Pilpres 2024 tentu sangat berkompetisi, sehingga AHY harus memiliki panggung untuk meraih prestasi hasil karya yang bisa dijual untuk kampanye.
Selama ini, kata dia, AHY belum memiliki panggung juga prestasi yang diraih, bahkan menjadi menteri pun tidak. Oleh karena itu, momentum AHY sangat tepat jika menjalin silaturahmi dengan partai yang senada untuk menyinergikan kemungkinan berkoalisi untuk membentuk poros baru pada Pilpres 2024.
Pembentukan poros baru itu, kata dia, dimungkinkan Pilpres 2024 diikuti tiga sampai empat pasangan calon presiden. Apabila Pilpres diikuti tiga sampai empat pasangan, tentu cukup menarik karena masyarakat bisa memilih alternatif pilihan.
Baca juga: AHY sebut keputusan Kemenkumham tolak KLB kabar baik bagi demokrasi Indonesia
Selama ini, masyarakat sangat jenuh jika pasangan calon presiden diikuti dua pasangan itu. "Kami yakin peluang AHY bisa masuk poros baru sebagai RI Satu atau RI Dua," kata dia.
Menurut dia, Partai Demokrat jangan sampai menjadi penonton pada Pilpres 2024,sehingga harus membangun koalisi baru dengan partai lain.
Sebab, kata dia, jika Partai Demokrat menjadi penonton dipastikan partai-partai besar akan muncul dua pasangan pada Pilpres 2024.
Saat ini, kata dia, mengapresiasi AHY terus membenahi interen stuktur partai sendiri setelah sempat ada klaim dari pihak lain. Pembenahan itu dengan membangun jaringan kembali koalisi dari Sabang sampai Merauke di 34 provinsi dan 500 DPD Partai Demokrat di tingkat kabupaten dan kota.
"Dengan membenahi stuktur partai sendiri sangat memungkinkan AHY bisa bertarung pada Pilpres 2024," katanya.
Baca juga: PD versi KLB minta Menkumham batalkan AD/ART tahun 2020
Baca juga: Dukung KLB, enam kader Partai Demokrat dipecat
Baca juga: Begini sikap DPC Partai Demokrat Bartim terhadap KLB Deli Serdang
"Kita melihat momentum AHY sudah tepat menjalin komunikasi dengan Partai Kesejahteraan Sosial dan Partai Persatuan Pembangunan. Itu langkah positif AHY bermain di kancah elite politik nasional untuk membangun elektoral 2024, " kata Wicaksana, yang juga ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Setiabudhi Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat.
Baca juga: Artikel - Menuju babak baru sengketa Partai Demokrat
Figur AHY harus bergerak cepat jika ingin bertarung pada Pilpres 2024 dengan membangun koalisi baru dengan partai-partai yang senada untuk membentuk poros baru dalam Pilpres mendatang.
Pertarungan Pilpres 2024 tentu sangat berkompetisi, sehingga AHY harus memiliki panggung untuk meraih prestasi hasil karya yang bisa dijual untuk kampanye.
Selama ini, kata dia, AHY belum memiliki panggung juga prestasi yang diraih, bahkan menjadi menteri pun tidak. Oleh karena itu, momentum AHY sangat tepat jika menjalin silaturahmi dengan partai yang senada untuk menyinergikan kemungkinan berkoalisi untuk membentuk poros baru pada Pilpres 2024.
Pembentukan poros baru itu, kata dia, dimungkinkan Pilpres 2024 diikuti tiga sampai empat pasangan calon presiden. Apabila Pilpres diikuti tiga sampai empat pasangan, tentu cukup menarik karena masyarakat bisa memilih alternatif pilihan.
Baca juga: AHY sebut keputusan Kemenkumham tolak KLB kabar baik bagi demokrasi Indonesia
Selama ini, masyarakat sangat jenuh jika pasangan calon presiden diikuti dua pasangan itu. "Kami yakin peluang AHY bisa masuk poros baru sebagai RI Satu atau RI Dua," kata dia.
Menurut dia, Partai Demokrat jangan sampai menjadi penonton pada Pilpres 2024,sehingga harus membangun koalisi baru dengan partai lain.
Sebab, kata dia, jika Partai Demokrat menjadi penonton dipastikan partai-partai besar akan muncul dua pasangan pada Pilpres 2024.
Saat ini, kata dia, mengapresiasi AHY terus membenahi interen stuktur partai sendiri setelah sempat ada klaim dari pihak lain. Pembenahan itu dengan membangun jaringan kembali koalisi dari Sabang sampai Merauke di 34 provinsi dan 500 DPD Partai Demokrat di tingkat kabupaten dan kota.
"Dengan membenahi stuktur partai sendiri sangat memungkinkan AHY bisa bertarung pada Pilpres 2024," katanya.
Baca juga: PD versi KLB minta Menkumham batalkan AD/ART tahun 2020
Baca juga: Dukung KLB, enam kader Partai Demokrat dipecat
Baca juga: Begini sikap DPC Partai Demokrat Bartim terhadap KLB Deli Serdang