Pekanbaru (ANTARA) - Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau Asri Auzar menyebutkan ada enam kader Demokrat di wilayahnya yang telah dipecat, karena mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang dianggap tidak sah.
Asri Auzar, di Pekanbaru, Jumat, mengatakan sebanyak enam kader Partai Demokrat tersebut terbukti menghadiri KLB Sibolangit. Dua di antaranya merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kuantan Singingi, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rokan Hilir, dua sekretaris DPC, dan selebihnya kader biasa.
"Karena kami sebelum menerima jabatan, kami buat pakta integritas yang menyatakan kesetiaan pada pemimpin yang memberikan mandat. Apabila tidak mengindahkan, berarti tidak lagi mengindahkan kepemimpinan yang ada sekarang, otomatis mereka dipecat. Untuk nama-namanya tidak elok dan tidak etis kami sampaikan," ujarnya pula.
Dia juga menegaskan tidak pernah memberikan mandat kepada kader untuk menghadiri KLB di Sibolangit, karena saat isu kudeta dilakukan kepada Partai Demokrat, pihaknya sudah membubuhkan cap darah sebagai tanda kesetiaannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"KLB ini tidak dapat persetujuan dari DPD dan DPC Demokrat Riau. Kami solid di bawah komando Ketum AHY," ujarnya, seraya mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk tetap solid guna menghadapi tahun politik selanjutnya pada 2024
Sebelumnya, DPD dan DPC Partai Demokrat Provinsi Riau mendatangi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Riau untuk memberikan laporan terkait persoalan KLB yang dilaksanakan di Sibolangit, karena acara itu dianggap ilegal.
Baca juga: Begini sikap DPC Partai Demokrat Bartim terhadap KLB Deli Serdang
Baca juga: Andi Mallarangeng dilaporkan ke Polda Metro
Baca juga: Adu strategi Jenderal versus Mayor raih kursi Demokrat
Asri Auzar, di Pekanbaru, Jumat, mengatakan sebanyak enam kader Partai Demokrat tersebut terbukti menghadiri KLB Sibolangit. Dua di antaranya merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kuantan Singingi, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rokan Hilir, dua sekretaris DPC, dan selebihnya kader biasa.
"Karena kami sebelum menerima jabatan, kami buat pakta integritas yang menyatakan kesetiaan pada pemimpin yang memberikan mandat. Apabila tidak mengindahkan, berarti tidak lagi mengindahkan kepemimpinan yang ada sekarang, otomatis mereka dipecat. Untuk nama-namanya tidak elok dan tidak etis kami sampaikan," ujarnya pula.
Dia juga menegaskan tidak pernah memberikan mandat kepada kader untuk menghadiri KLB di Sibolangit, karena saat isu kudeta dilakukan kepada Partai Demokrat, pihaknya sudah membubuhkan cap darah sebagai tanda kesetiaannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"KLB ini tidak dapat persetujuan dari DPD dan DPC Demokrat Riau. Kami solid di bawah komando Ketum AHY," ujarnya, seraya mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk tetap solid guna menghadapi tahun politik selanjutnya pada 2024
Sebelumnya, DPD dan DPC Partai Demokrat Provinsi Riau mendatangi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Riau untuk memberikan laporan terkait persoalan KLB yang dilaksanakan di Sibolangit, karena acara itu dianggap ilegal.
Baca juga: Begini sikap DPC Partai Demokrat Bartim terhadap KLB Deli Serdang
Baca juga: Andi Mallarangeng dilaporkan ke Polda Metro
Baca juga: Adu strategi Jenderal versus Mayor raih kursi Demokrat