Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rawang memastikan stok bahan pangan pokok masyarakat dalam kondisi mencukupi kebutuhan Idul Adha 1442 Hijriah.
"Kami terus melakukan pemantauan dan dipastikan bahan pangan kita cukup, sehingga masyarakat belanja secukupnya dan bijak. Tak perlu panik ada kelangkaan," kata Rawang di Palangka Raya, Sabtu.
Pemerintah Kota Palangka Raya dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama Idul Adha telah mempersiapkan berbagai upaya mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga yang tak terkendali.
Pihaknya juga terus menyiapkan berbagai strategi guna menjamin kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang hingga pasca-Hari Raya Kurban 2021.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan. Kami juga tidak menemukan indikasi penimbunan," jelasnya.
Rawang menerangkan berdasarkan koordinasi dengan pihak Bulog bahan pangan yang tersedia seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan daging beku, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai beberapa bulan mendatang.
"Sementara untuk distributor pasokan cukup untuk sebulan yang artinya sampai saat ini tidak ada kendala transportasi logistik," jelas Rawang.
Dia menerangkan bahwa saat ini 100 persen kebutuhan beras dan 80 persen kebutuhan bahan pokok lain untuk wilayah "Kota Cantik" dipasok dari luar daerah.
"Namun, untuk kebutuhan sayur-sayuran produksi para petani lokal kita masih bisa mencukupi permintaan pasar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto meminta pemerintah kota menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah setempat aman.
"Apalagi, dengan diperketatnya penjagaan masyarakat dari luar Kota Palangka Raya. Jangan sampai karena kurang siapnya pemerintah kondisi ini juga berdampak pada pengiriman logistik pangan ke wilayah kita," katanya.
Terlebih lagi, lanjut dia sebentar lagi akan masuk Idul Adha yang kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat dibanding hari-hari biasa.
"Ada beberapa kondisi yang harus menjadi pertimbangan seperti adanya pandemi, pengetatan keluar masuk wilayah Kalimantan Tengah, dan momen Idul Adha. Maka siapkan berbagai upaya antisipasinya," katanya.
"Kami terus melakukan pemantauan dan dipastikan bahan pangan kita cukup, sehingga masyarakat belanja secukupnya dan bijak. Tak perlu panik ada kelangkaan," kata Rawang di Palangka Raya, Sabtu.
Pemerintah Kota Palangka Raya dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama Idul Adha telah mempersiapkan berbagai upaya mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga yang tak terkendali.
Pihaknya juga terus menyiapkan berbagai strategi guna menjamin kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang hingga pasca-Hari Raya Kurban 2021.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan. Kami juga tidak menemukan indikasi penimbunan," jelasnya.
Rawang menerangkan berdasarkan koordinasi dengan pihak Bulog bahan pangan yang tersedia seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan daging beku, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai beberapa bulan mendatang.
"Sementara untuk distributor pasokan cukup untuk sebulan yang artinya sampai saat ini tidak ada kendala transportasi logistik," jelas Rawang.
Dia menerangkan bahwa saat ini 100 persen kebutuhan beras dan 80 persen kebutuhan bahan pokok lain untuk wilayah "Kota Cantik" dipasok dari luar daerah.
"Namun, untuk kebutuhan sayur-sayuran produksi para petani lokal kita masih bisa mencukupi permintaan pasar," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto meminta pemerintah kota menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah setempat aman.
"Apalagi, dengan diperketatnya penjagaan masyarakat dari luar Kota Palangka Raya. Jangan sampai karena kurang siapnya pemerintah kondisi ini juga berdampak pada pengiriman logistik pangan ke wilayah kita," katanya.
Terlebih lagi, lanjut dia sebentar lagi akan masuk Idul Adha yang kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat dibanding hari-hari biasa.
"Ada beberapa kondisi yang harus menjadi pertimbangan seperti adanya pandemi, pengetatan keluar masuk wilayah Kalimantan Tengah, dan momen Idul Adha. Maka siapkan berbagai upaya antisipasinya," katanya.