Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Henry M Yoseph kembali mendorong pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di provinsi ini, agar mempercepat realisasi pembangunan rel kereta api yang sudah sempat diwacanakan bahkan direncanakan.
"Terserah rutenya mau di mana yang didahulukan. Apakah dari Palangka Raya ke Banjarmasi, Provinsi Kalimantan Selatan, atau lainnya. Yang penting itu, ada rel kereta api di Kalteng," kata Henry saat ditemui di ruang Komisi II DPRD Kalteng, Senin.
Dia menyebut, rencana membangun rel kereta api di Kalteng sudah lama digaung-gaungkan. Namun, sampai saat ini, belum ada satupun yang sudah dimulai pembangunannya. Padahal, keberadaan transportasi kereta api di masa sekarang ini, sangat penting dalam mempercepat kemajuan pembangunan.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, transportasi paling ekonomis dan mampu mengangkut dalam jumlah banyak selain kapal laut adalah rel kereta api. Hal itu bisa dilihat dari gencarnya berbagai negara, salah satunya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang membangun rel kereta api.
"Di Indonesia pun sebenarnya juga sama. Coba kita lihat pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Itukan membuktikan keberadaan rel kereta api ini sangat penting. Sementara di Pulau Kalimantan, tak ada satupun yang dibangun rel kereta api," ucap Henry.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya itu tak mempermasalahkan biaya yang digunakan untuk membangun rel kereta api di Kalteng berasal dari pemerintah ataupun pihak ketiga. Bagi dirinya, terpenting itu bagaimana transportasi rel kereta api benar-benar terrealisasi di Kalteng.
Baca juga: Ketua DPRD: Perpanjang PPKM Mikro di Kalteng sudah tepat
Dia mengatakan pembangunan rel kereta api pun sebenarnya lebih minim merusak lingkungan dibandingkan jalan darat. Sebab, lahan yang dipergunakan untuk jalur rel kereta api tidak terlalu luas, dan dipinggirannya pun masih tetap bisa dipergunakan untuk menjaga lingkungan, khususnya menanam pepohonan.
"Coba kalau jalan darat. Harus buka sana sini. Apalagi ada perusahaan besar swasta (PBS), semakin di buka lagi jalan untuk mobilitas dan mengangkut hasil produksinya. Jadi memang kereta api ini jauh lebih ekonomis," kata Henry.
Mantan Ketua DPRD Murung Raya itu pun berharap, siapapun kepala daerah di Kalteng, bisa tetap melanjutkan dan merealisasikan rencana pembangunan rel kereta api.
"Terpenting itu, ada niat dulu memulai pembangunan rel kereta api di Kalteng. Tidak penting berapa panjang dan ke mana rutenya. Mulai saja dulu," demikian Henry.
Baca juga: Cegah temuan BPK terulang, Pemprov Kalteng diminta siapkan antisipasi
Baca juga: DPRD Kalteng sarankan perpustakaan di zona hijau tetap beroperasi
"Terserah rutenya mau di mana yang didahulukan. Apakah dari Palangka Raya ke Banjarmasi, Provinsi Kalimantan Selatan, atau lainnya. Yang penting itu, ada rel kereta api di Kalteng," kata Henry saat ditemui di ruang Komisi II DPRD Kalteng, Senin.
Dia menyebut, rencana membangun rel kereta api di Kalteng sudah lama digaung-gaungkan. Namun, sampai saat ini, belum ada satupun yang sudah dimulai pembangunannya. Padahal, keberadaan transportasi kereta api di masa sekarang ini, sangat penting dalam mempercepat kemajuan pembangunan.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, transportasi paling ekonomis dan mampu mengangkut dalam jumlah banyak selain kapal laut adalah rel kereta api. Hal itu bisa dilihat dari gencarnya berbagai negara, salah satunya Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang membangun rel kereta api.
"Di Indonesia pun sebenarnya juga sama. Coba kita lihat pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Itukan membuktikan keberadaan rel kereta api ini sangat penting. Sementara di Pulau Kalimantan, tak ada satupun yang dibangun rel kereta api," ucap Henry.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya itu tak mempermasalahkan biaya yang digunakan untuk membangun rel kereta api di Kalteng berasal dari pemerintah ataupun pihak ketiga. Bagi dirinya, terpenting itu bagaimana transportasi rel kereta api benar-benar terrealisasi di Kalteng.
Baca juga: Ketua DPRD: Perpanjang PPKM Mikro di Kalteng sudah tepat
Dia mengatakan pembangunan rel kereta api pun sebenarnya lebih minim merusak lingkungan dibandingkan jalan darat. Sebab, lahan yang dipergunakan untuk jalur rel kereta api tidak terlalu luas, dan dipinggirannya pun masih tetap bisa dipergunakan untuk menjaga lingkungan, khususnya menanam pepohonan.
"Coba kalau jalan darat. Harus buka sana sini. Apalagi ada perusahaan besar swasta (PBS), semakin di buka lagi jalan untuk mobilitas dan mengangkut hasil produksinya. Jadi memang kereta api ini jauh lebih ekonomis," kata Henry.
Mantan Ketua DPRD Murung Raya itu pun berharap, siapapun kepala daerah di Kalteng, bisa tetap melanjutkan dan merealisasikan rencana pembangunan rel kereta api.
"Terpenting itu, ada niat dulu memulai pembangunan rel kereta api di Kalteng. Tidak penting berapa panjang dan ke mana rutenya. Mulai saja dulu," demikian Henry.
Baca juga: Cegah temuan BPK terulang, Pemprov Kalteng diminta siapkan antisipasi
Baca juga: DPRD Kalteng sarankan perpustakaan di zona hijau tetap beroperasi