AS cabut semua peralatan Huawei di jaringan telekomunikasinya?

Rabu, 14 Juli 2021 13:08 WIB

Washington (ANTARA) - Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat pada Selasa sepakat untuk memfinalisasi program pengembalian biaya (reimburse) senilai 1,9 miliar dolar AS kepada operator jaringan di pedesaan yang mencopot peralatan buatan perusahaan China, seperti Huawei dan ZTE Corp, dari jaringan telekomunikasi mereka.

Tahun lalu, FCC menetapkan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi di Amerika Serikat.

Penetapan itu menjadi deklarasi yang melarang perusahaan-perusahaan AS memanfaatkan dana pemerintah senilai 8,3 miliar dolar AS untuk membeli peralatan dari kedua perusahaan tersebut.

FCC pada Desember 2020 mengadopsi aturan yang mengharuskan operator dengan peralatan buatan ZTE atau Huawei untuk "menyingkirkan dan mengganti" peralatan itu.

"Ada risiko serius bahwa peralatan itu dapat dimanipulasi, diganggu, atau dikendalikan oleh aktor asing," kata Ketua FCC sementara, Jessica Rosenworcel.

"Kami akan mengevaluasi setiap jaringan, setiap stasiun pemancar dan setiap router sampai kita mencopot semua peralatan yang dapat merusak keamanan nasional. Ini tugas yang sulit," ujarnya.

Baca juga: Huawei gandeng VW untuk hadirkan teknologi mobil berjaringan 4G

Rencana itu menjadi masalah besar bagi operator di pedesaan yang menghadapi biaya tinggi dan sulitnya menemukan pekerja untuk melepas dan mengganti peralatan.

Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aturan baru AS itu "hanyalah upaya tidak realistis untuk memperbaiki sesuatu yang tidak rusak".

Huawei juga menilai bahwa inisiatif FCC itu hanya menciptakan tantangan luar biasa bagi operator di sebagian besar pedesaan dan daerah terpencil di AS untuk mempertahankan layanan dengan level dan kualitas tinggi yang sama dengan yang mereka berikan kepada pelanggan tanpa gangguan."

FCC pada September 2020 memperkirakan biaya untuk melepas dan mengganti peralatan Huawei dan ZTE dari jaringan telekomunikasi di AS dapat mencapai 1,837 miliar dolar AS.

Baca juga: Peluncuran Huawei MatePad Pro 12.6 dan 10.8 bersamaan dengan MatePad 11

Pada Juni, FCC memilih untuk menjalankan rencana melarang penggunaan peralatan dari perusahaan China, yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional seperti Huawei dan ZTE, di jaringan telekomunikasi AS.

FCC juga dapat mencabut izin penggunaan peralatan yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan China.

Pada Maret, FCC menetapkan lima perusahaan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional berdasarkan undang-undang tahun 2019 yang bertujuan melindungi jaringan komunikasi AS.

Perusahaan yang terkena dampak penetapan FCC itu termasuk Huawei dan ZTE, yang sebelumnya sudah ditunjuk, Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, dan Zhejiang Dahua Technology Co.

Pada Agustus 2020, pemerintah AS melarang agen federal membeli barang atau jasa apa pun dari lima perusahaan China itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Huawei jelaskan manfaat 5G dalam MWCS 2021

Baca juga: Huawei: Laba bertumbuh meskipun ada sanksi dari AS

Baca juga: Bos Huawei akui ponsel 5G buatan Apple yang terbaik

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

DPRD dorong percepat pembangunan jaringan listrik di pelosok Kalteng

14 March 2024 16:00 Wib

Polisi bongkar jaringan pornografi anak sesama jenis

24 February 2024 17:45 Wib

Tuntutan hukuman mati eks Kasat Narkoba jaringan Fredy Pratama

01 February 2024 23:06 Wib

DPRD Seruyan harap jaringan listrik sampai ke PDAM

20 December 2023 0:12 Wib

Pemprov Kalteng selenggarakan Jambore UMKM bantu pengembangan sistem jaringan usaha

09 December 2023 18:32 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

Microsoft akan beri pelatihan AI pada ratusan ribu orang di Indonesia

Lifestyle - 30 April 2024 17:45 Wib