Permintaan maaf Kodak terkait postingan foto tentang Xinjiang di Instagram

Rabu, 21 Juli 2021 10:30 WIB

Beijing (ANTARA) - Perusahaan global yang bergerak di bidang fotografi, Kodak, menyatakan permohonan maaf, Selasa (20/7), atas unggahan beberapa foto yang menjelaskan situasi di Daerah Otonomi Xinjiang, China, dalam represi akut.

Beberapa foto itu diambil oleh Patrick Wack, juru foto asal Prancis yang lebih dari sepuluh tahun tinggal di China dan beberapa kali mengunjungi Xinjiang.

Beberapa foto tersebut menggambarkan situasi normal kehidupan masyarakat dan beberapa pemandangan yang indah di wilayah paling barat China yang banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur itu.

Namun dalam keterangan foto itu tertulis "penahanan massal sewenang-wenang (sedang) didirikan di wilayah tersebut."

Ditambahkan pula, "sebuah kesaksian tentang kejatuhan (Xinjiang) secara tiba-tiba ke dalam distopia Orwellian."

Baca juga: Jejak dinosaurus diyakini spesies baru ditemukan di Xinjiang

Kodak menghapus beberapa foto tersebut dari akun resminya setelah mendapatkan kritik tajam dari warganet China, demikian dilaporkan media setempat, Rabu.

"Beberapa foto diunggah oleh fotografer dan bukan kewenangan Kodak," menurut pernyataan Kodak di akun Instagram pada Selasa (20/7).

"Halaman Instagram Kodak mengizinkan kreativitas melalui platform untuk mendukung media film. Tidak bertujuan sebagai platform komentar politis," demikian unggahan Kodak.

"Kami meminta maaf atas kesalahpahaman atau pelanggaran yang terjadi," kata Kodak di Instagram.

Sementara itu melalui akunnya di WeChat, platform media sosial populer di China, Kodak menyatakan sudah cukup lama menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah China dan kerja sama yang sangat erat dengan berbagai instansi pemerintahan.

"Kami akan tetap menghormati pemerintah China dan Undang-Undang China," bunyi pernyataan Kodak di WeChat pada Selasa pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB).

Kodak memiliki dua pabrik di China, masing-masing berlokasi di Shanghai dan Xiamen. Sekitar 70 persen dari produksi pabrik itu ditujukan untuk pasar ekspor. 

Baca juga: China klaim masjid di Xinjiang lebih banyak dari Amerika

Baca juga: Tiongkok Hukum Mati Delapan Perusuh Xinjiang

Baca juga: AS didesak hentikan politisasi agama

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Umat Islam di daerah ini diizinkan belajar agama

10 December 2020 12:56 Wib, 2020

AS didesak hentikan politisasi agama

03 November 2020 17:48 Wib, 2020

Jejak dinosaurus diyakini spesies baru ditemukan di Xinjiang

16 June 2020 7:21 Wib, 2020

China klaim masjid di Xinjiang lebih banyak dari Amerika

27 February 2020 10:05 Wib, 2020

Tiga Orang Terluka Dalam Serangan Di Xinjiang

16 December 2014 13:46 Wib, 2014
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib