Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie mengakui pembukaan dan peningkatan infrastruktur jalan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa.
"Makanya kami terus mendorong agar infrastruktur tetap menjadi prioritas meski di tengah pandemi COVID-19 ini anggarannya harus disesuaikan dengan kemampuan," kata Rinie di Sampit, Rabu.
Dia mencontohkan, pembangunan jalan dari Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau dan diharapkan tuntas mulus hingga ke ujung Kecamatan Pulau Hanaut yang berbatasan dengan Pegatan Kabupaten Katingan.
Saat ini meski jalan tersebut belum tuntas, namun manfaatnya sudah dirasakan masyarakat. Perekonomian pun mulai meningkat karena kini masyarakat di dua kecamatan itu semakin mudah mengangkut hasil pertanian dan perikanan.
Selama ini pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut terhambat akibat terbatasnya akses. Dua kecamatan ini dulunya terisolasi jalan darat, padahal lokasinya berada di seberang pusat kota Sampit yang hanya dipisahkan Sungai Mentaya.
Setelah jalan darat dari Desa Cempaka Mulia Timur terbuka, aktivitas ekonomi masyarakat semakin meningkat meski mereka harus memutar cukup jauh jika hendak menuju Sampit menggunakan mobil menyusuri jalan darat.
Menurut Rinie, ini sebuah kemajuan yang patut dibanggakan. Setidaknya keterisolasian kawasan seberang tersebut sudah terbuka meski belum ada jembatan yang langsung menuju pusat kota Sampit.
Baca juga: Legislator Kotim berharap perekonomian masyarakat membaik
Apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat juga harus menyadari bahwa sudah dua tahun ini anggaran masih difokuskan pada penanganan COVID-19. Sementara untuk membangun jembatan, dibutuhkan anggaran sangat besar, bahkan diperkirakan lebih dari Rp1 triliun.
Rinie berharap pembangunan jalan di kawasan seberang yang didanai dengan sistem tahun jamak atau multi years sebesar Rp256 miliar bisa tuntas. Akses jalan ini akan membuka perekonomian di dua kecamatan itu karena potensinya cukup besar.
Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan hingga pariwisata. Keberadaan jalan sangat penting untuk mengangkat potensi-potensi tersebut agar bisa membawa manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kami jalan itu sebagai tonggak awal untuk membuka ketertinggalan di dua kecamatan tersebut. Mudah-mudahan perekonomian masyarakat kita di kawasan seberang semakin meningkat," demikian Rinie.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan bantu listrik desa
"Makanya kami terus mendorong agar infrastruktur tetap menjadi prioritas meski di tengah pandemi COVID-19 ini anggarannya harus disesuaikan dengan kemampuan," kata Rinie di Sampit, Rabu.
Dia mencontohkan, pembangunan jalan dari Desa Cempaka Mulia Timur melintasi Kecamatan Seranau dan diharapkan tuntas mulus hingga ke ujung Kecamatan Pulau Hanaut yang berbatasan dengan Pegatan Kabupaten Katingan.
Saat ini meski jalan tersebut belum tuntas, namun manfaatnya sudah dirasakan masyarakat. Perekonomian pun mulai meningkat karena kini masyarakat di dua kecamatan itu semakin mudah mengangkut hasil pertanian dan perikanan.
Selama ini pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut terhambat akibat terbatasnya akses. Dua kecamatan ini dulunya terisolasi jalan darat, padahal lokasinya berada di seberang pusat kota Sampit yang hanya dipisahkan Sungai Mentaya.
Setelah jalan darat dari Desa Cempaka Mulia Timur terbuka, aktivitas ekonomi masyarakat semakin meningkat meski mereka harus memutar cukup jauh jika hendak menuju Sampit menggunakan mobil menyusuri jalan darat.
Menurut Rinie, ini sebuah kemajuan yang patut dibanggakan. Setidaknya keterisolasian kawasan seberang tersebut sudah terbuka meski belum ada jembatan yang langsung menuju pusat kota Sampit.
Baca juga: Legislator Kotim berharap perekonomian masyarakat membaik
Apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat juga harus menyadari bahwa sudah dua tahun ini anggaran masih difokuskan pada penanganan COVID-19. Sementara untuk membangun jembatan, dibutuhkan anggaran sangat besar, bahkan diperkirakan lebih dari Rp1 triliun.
Rinie berharap pembangunan jalan di kawasan seberang yang didanai dengan sistem tahun jamak atau multi years sebesar Rp256 miliar bisa tuntas. Akses jalan ini akan membuka perekonomian di dua kecamatan itu karena potensinya cukup besar.
Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan hingga pariwisata. Keberadaan jalan sangat penting untuk mengangkat potensi-potensi tersebut agar bisa membawa manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kami jalan itu sebagai tonggak awal untuk membuka ketertinggalan di dua kecamatan tersebut. Mudah-mudahan perekonomian masyarakat kita di kawasan seberang semakin meningkat," demikian Rinie.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan bantu listrik desa