Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, kembali membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan sepanjang 105 km, menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan dari tujuh perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat.
Membangun infrastruktur jalan menggunakan CSR ini merupakan kali ke lima dilaksanakan sejak digagas pada tahun 2017, kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk kali ini, tujuh perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tahap V membangun jalan sepanjang 105 km di sekitar Kecamatan Pangkalan Banteng," beber dia.
Adapun perusahaan yang terlibat di konsorsium tahap V yakni, PT Astra Agro Lestasi, PT. Kalimantan Sawit Abadi, PT Surya Borneo Industri, PT Korintiga Hutani, PT Surya Sawit Sejahtera, PT Bumitama Gunajaya Agro dan PT Bangunjaya Alam Permai.
Nurhidayah mengatakan, peningkatan infrastruktur jalan dari Sungai Pakit – Arga Mulya – Kebon Agung – Sungai Kuning sepanjang 15 km, yang anggarannya juga berasal dari dana CSR dengan nama program CSR Gaya Baru, telah selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemkab.
Pelaksanakan program CSR konsorsium dan CSR gaya baru ini, dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur jalan secara merata, berkeadilan dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Kobar," ucapnya.
Baca juga: Korindo bantu suplai kebutuhan oksigen di Kotawaringin Barat
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar Juni Goltom mengatakan, program konsorsium yang digagas pasangan NURANI (Nurhidayah-Ahmadi) sejak tahun 2017 dan telah mencapai Jilid ke-V, mendapat dukungan dari semua pihak, terkhusus dari tujuh perusahaan besar swasta (PBS) di wilayah ini.
Dia mengatakan
Program Konsorsium dari jilid-1 sampai Jilid-V yang capaian targetnya sepanjang 500 Km ini, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, melalui infrastruktur inilah aktivitas masyarakat di Kobar menjadi semakin mudah, serta berdampak besar terhadap perekonomian.
"Peningkatan infrastruktur ini memiliki arti penting, mengingat Kobar menjadi kawasan strategis dan pintu gerbang bagian barat provinsi Kalimantan Tengah yang diproyeksikan akan berkembang lebih pesat dalam konstelasi regional maupun nasional," demikian Juni Goltom.
Baca juga: Pemkab pastikan permintaan oksigen medis di Kobar mampu terpenuhi
Baca juga: BKPP Kobar umumkan hasil seleksi administrasi CPNS 2021 di website
Membangun infrastruktur jalan menggunakan CSR ini merupakan kali ke lima dilaksanakan sejak digagas pada tahun 2017, kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk kali ini, tujuh perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tahap V membangun jalan sepanjang 105 km di sekitar Kecamatan Pangkalan Banteng," beber dia.
Adapun perusahaan yang terlibat di konsorsium tahap V yakni, PT Astra Agro Lestasi, PT. Kalimantan Sawit Abadi, PT Surya Borneo Industri, PT Korintiga Hutani, PT Surya Sawit Sejahtera, PT Bumitama Gunajaya Agro dan PT Bangunjaya Alam Permai.
Nurhidayah mengatakan, peningkatan infrastruktur jalan dari Sungai Pakit – Arga Mulya – Kebon Agung – Sungai Kuning sepanjang 15 km, yang anggarannya juga berasal dari dana CSR dengan nama program CSR Gaya Baru, telah selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemkab.
Pelaksanakan program CSR konsorsium dan CSR gaya baru ini, dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur jalan secara merata, berkeadilan dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Kobar," ucapnya.
Baca juga: Korindo bantu suplai kebutuhan oksigen di Kotawaringin Barat
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar Juni Goltom mengatakan, program konsorsium yang digagas pasangan NURANI (Nurhidayah-Ahmadi) sejak tahun 2017 dan telah mencapai Jilid ke-V, mendapat dukungan dari semua pihak, terkhusus dari tujuh perusahaan besar swasta (PBS) di wilayah ini.
Dia mengatakan
Program Konsorsium dari jilid-1 sampai Jilid-V yang capaian targetnya sepanjang 500 Km ini, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, melalui infrastruktur inilah aktivitas masyarakat di Kobar menjadi semakin mudah, serta berdampak besar terhadap perekonomian.
"Peningkatan infrastruktur ini memiliki arti penting, mengingat Kobar menjadi kawasan strategis dan pintu gerbang bagian barat provinsi Kalimantan Tengah yang diproyeksikan akan berkembang lebih pesat dalam konstelasi regional maupun nasional," demikian Juni Goltom.
Baca juga: Pemkab pastikan permintaan oksigen medis di Kobar mampu terpenuhi
Baca juga: BKPP Kobar umumkan hasil seleksi administrasi CPNS 2021 di website