Palangka Raya (ANTARA) - PT Korindo Ariabima Sari (KABS), bagian dari Korindo Group membantu penyediaan oksigen di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dengan menyuplai kebutuhan itu selama tiga bulan ke depan.
"Selama tiga bulan ke depan kami akan menyerahkan oksigen hasil produksi untuk Pemkab Kobar. Mudah-mudahan, kelangkaan oksigen dapat teratasi,” tutur Manajer Umum KABS Rahmad Effendi, mewakili Direktur Lim Young Taek melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
KABS diperkirakan mampu mengisi 70 hingga 80 tabung oksigen setiap harinya. Selanjutnya pada tahapan pemanfaatan oksigen tersebut, perusahaan memberikan wewenang pembagian oksigen secara penuh kepada pemerintah daerah agar berjalan "satu pintu" dan tidak membingungkan.
Langkah ini, lanjut Rahmad, sebagai upaya perusahaan dalam membantu mengatasi kelangkaan oksigen yang terjadi di daerah tersebut.
Bantuan KABS disepakati dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) di Kantor Bupati Kobar pada Selasa (3/8) yang dihadiri langsung oleh Bupati Kobar Nurhidayah dan manajemen perusahaan diwakili Direktur PT KABS Lim Young Taek.
Baca juga: Agustus 2021, Pemkab-DPRD Kobar bahas raperda penegakan prokes
"Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen KABS untuk membantu upaya penanganan pandemi di Indonesia, terutama di Kobar yang merupakan area operasional perusahaan," kata Rahmad.
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah mengatakan pada beberapa waktu terakhir, oksigen menjadi barang yang sulit dicari. Bahkan, salah satu rumah sakit penanganan COVID-19 di Kobar, RSUD Sultan Imanuddin kesulitan mencari oksigen.
Pemkab Kobar bersama dengan jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19-19 setempat mencoba berbagai cara untuk mengatasi permasalahan permasalahan tersebut.
Pada akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa KABS memiliki mesin oksigen yang sudah tidak beroperasi selama tiga tahun terakhir.
“Setelah Tim Satgas COVID-19 berkoordinasi, PT Korindo Ariabima Sari ternyata bersedia berkolaborasi dengan Pemkab Kobar. Setelah itu, langsung dilakukan pengecekan terhadap mesin oksigen yang ternyata masih berfungsi dengan baik,” ujar Nurhidayah.
Nurhidayah memberikan apresiasi mendalam kepada Korindo yang telah bersedia membantu mengatasi permasalahan oksigen di Kobar. Produksi oksigen yang dihasilkan KABS akan diutamakan untuk masyarakat Kobar.
Tapi, ia tetap membuka kemungkinan untuk mengalokasikan ke kabupaten lain apabila memang membutuhkan.
“Sudah ada pembicaraan lebih awal bahwa diprioritaskan untuk kebutuhan di Kobar, namun karena kemanusiaan, kita berikan juga ke kabupaten lain,” tuturnya.
Turut hadir dalam penandatanganan MoU di antaranya Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Nav Rudy Kurniawan, Kepala Dinas Sosial Kobar Muhammad Yadi dan Direktur RSUD Sultan Imanuddin, Fachrudin.
Baca juga: Pemkab pastikan permintaan oksigen medis di Kobar mampu terpenuhi
Baca juga: Bupati Kobar: Bansos ke keluarga terpapar COVID-19 sedang dipersiapkan
"Selama tiga bulan ke depan kami akan menyerahkan oksigen hasil produksi untuk Pemkab Kobar. Mudah-mudahan, kelangkaan oksigen dapat teratasi,” tutur Manajer Umum KABS Rahmad Effendi, mewakili Direktur Lim Young Taek melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
KABS diperkirakan mampu mengisi 70 hingga 80 tabung oksigen setiap harinya. Selanjutnya pada tahapan pemanfaatan oksigen tersebut, perusahaan memberikan wewenang pembagian oksigen secara penuh kepada pemerintah daerah agar berjalan "satu pintu" dan tidak membingungkan.
Langkah ini, lanjut Rahmad, sebagai upaya perusahaan dalam membantu mengatasi kelangkaan oksigen yang terjadi di daerah tersebut.
Bantuan KABS disepakati dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) di Kantor Bupati Kobar pada Selasa (3/8) yang dihadiri langsung oleh Bupati Kobar Nurhidayah dan manajemen perusahaan diwakili Direktur PT KABS Lim Young Taek.
Baca juga: Agustus 2021, Pemkab-DPRD Kobar bahas raperda penegakan prokes
"Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen KABS untuk membantu upaya penanganan pandemi di Indonesia, terutama di Kobar yang merupakan area operasional perusahaan," kata Rahmad.
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah mengatakan pada beberapa waktu terakhir, oksigen menjadi barang yang sulit dicari. Bahkan, salah satu rumah sakit penanganan COVID-19 di Kobar, RSUD Sultan Imanuddin kesulitan mencari oksigen.
Pemkab Kobar bersama dengan jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19-19 setempat mencoba berbagai cara untuk mengatasi permasalahan permasalahan tersebut.
Pada akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa KABS memiliki mesin oksigen yang sudah tidak beroperasi selama tiga tahun terakhir.
“Setelah Tim Satgas COVID-19 berkoordinasi, PT Korindo Ariabima Sari ternyata bersedia berkolaborasi dengan Pemkab Kobar. Setelah itu, langsung dilakukan pengecekan terhadap mesin oksigen yang ternyata masih berfungsi dengan baik,” ujar Nurhidayah.
Nurhidayah memberikan apresiasi mendalam kepada Korindo yang telah bersedia membantu mengatasi permasalahan oksigen di Kobar. Produksi oksigen yang dihasilkan KABS akan diutamakan untuk masyarakat Kobar.
Tapi, ia tetap membuka kemungkinan untuk mengalokasikan ke kabupaten lain apabila memang membutuhkan.
“Sudah ada pembicaraan lebih awal bahwa diprioritaskan untuk kebutuhan di Kobar, namun karena kemanusiaan, kita berikan juga ke kabupaten lain,” tuturnya.
Turut hadir dalam penandatanganan MoU di antaranya Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Nav Rudy Kurniawan, Kepala Dinas Sosial Kobar Muhammad Yadi dan Direktur RSUD Sultan Imanuddin, Fachrudin.
Baca juga: Pemkab pastikan permintaan oksigen medis di Kobar mampu terpenuhi
Baca juga: Bupati Kobar: Bansos ke keluarga terpapar COVID-19 sedang dipersiapkan