Kuala Kurun (ANTARA) - Meningkatnya curah hujan di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah beberapa hari terakhir mulai memicu terjadinya banjir akibat luapan sungai, di sejumlah wilayah di kabupaten setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas Champili di Kuala Kurun, Senin, mengatakan dirinya mendapat laporan bahwa banjir terjadi di sejumlah desa/kecamatan di Kecamatan Miri Manasa, Damang Batu, dan Kahayan Hulu Utara.
“Banjir terjadi di Kelurahan Tumbang Napoi Kecamatan Miri Manasa, kemudian di Kelurahan Tumbang Marikoi, Desa Tumbang Mahuroi, Desa Karetau Sarian Kecamatan Damang Batu,” ucap dia.
Selanjutnya, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Tumbang Hamputung dan Dandang di Kecamatan Kahayan Hulu Utara. Namun dia mengaku belum mendapat laporan rinci terkait kondisi banjir secara keseluruhan yang terjadi di Gumas.
Baca juga: Ini upaya Distan Gumas agar pupuk bersubsidi tepat sasaran
Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan setempat. Laporan tersebut nantinya menjadi bahan bagi BPBD untuk mengambil keputusan menyikapi kondisi tersebut.
Sementara itu, Anggota DPRD Gumas Polie L Mihing mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena hujan masih terjadi. Dikhawatirkan banjir semakin parah dan merendam rumah, sehingga mengharuskan warga mengungsi demi keselamatan.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan perjalanan, baik lewat darat maupun sungai.
Masyarakat, sambung dia, hendaknya juga mematikan aliran listrik apabila ada genangan air serta mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, guna menghindari terjadinya korsleting.
Politisi Partai Hanura ini meminta kepada BPBD Kabupaten Gumas agar segera menginstruksikan petugas yang ada di desa agar memantau wilayah di lingkungan sekitar, supaya BPBD segera mengambil tindakan yang bisa dilakukan.
“Pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan juga harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini BPBD, supaya BPBD bisa mengambil berbagai langkah yang diperlukan,” demikian Polie.
Baca juga: Raperda Perubahan APBD Gumas 2021 disepakati, berikut komposisinya
Baca juga: Fraksi Partai Demokrat DPRD Gumas ingin pertanian modern terwujud
Baca juga: Vaksin dosis 3 diharap semakin memacu semangat nakes di Gumas
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas Champili di Kuala Kurun, Senin, mengatakan dirinya mendapat laporan bahwa banjir terjadi di sejumlah desa/kecamatan di Kecamatan Miri Manasa, Damang Batu, dan Kahayan Hulu Utara.
“Banjir terjadi di Kelurahan Tumbang Napoi Kecamatan Miri Manasa, kemudian di Kelurahan Tumbang Marikoi, Desa Tumbang Mahuroi, Desa Karetau Sarian Kecamatan Damang Batu,” ucap dia.
Selanjutnya, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Tumbang Hamputung dan Dandang di Kecamatan Kahayan Hulu Utara. Namun dia mengaku belum mendapat laporan rinci terkait kondisi banjir secara keseluruhan yang terjadi di Gumas.
Baca juga: Ini upaya Distan Gumas agar pupuk bersubsidi tepat sasaran
Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan setempat. Laporan tersebut nantinya menjadi bahan bagi BPBD untuk mengambil keputusan menyikapi kondisi tersebut.
Sementara itu, Anggota DPRD Gumas Polie L Mihing mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena hujan masih terjadi. Dikhawatirkan banjir semakin parah dan merendam rumah, sehingga mengharuskan warga mengungsi demi keselamatan.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan perjalanan, baik lewat darat maupun sungai.
Masyarakat, sambung dia, hendaknya juga mematikan aliran listrik apabila ada genangan air serta mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, guna menghindari terjadinya korsleting.
Politisi Partai Hanura ini meminta kepada BPBD Kabupaten Gumas agar segera menginstruksikan petugas yang ada di desa agar memantau wilayah di lingkungan sekitar, supaya BPBD segera mengambil tindakan yang bisa dilakukan.
“Pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan juga harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini BPBD, supaya BPBD bisa mengambil berbagai langkah yang diperlukan,” demikian Polie.
Baca juga: Raperda Perubahan APBD Gumas 2021 disepakati, berikut komposisinya
Baca juga: Fraksi Partai Demokrat DPRD Gumas ingin pertanian modern terwujud
Baca juga: Vaksin dosis 3 diharap semakin memacu semangat nakes di Gumas