Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Juliansyah menyarankan pemerintah kabupaten memperkuat sinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara untuk mewujudkan program Kotim Terang.
"Kita semua berharap program Sampit Terang maupun Kotim Terang ini bisa terwujud. Masyarakat kita di pelosok desa juga berhak menikmati listrik PLN. Ini aspirasi yang banyak disampaikan masyarakat setiap kali kami kunjungan," kata Juliansyah di Sampit, Selasa.
Saat ini masih ada 49 desa yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Warga setempat mengandalkan listrik dari tenaga surya maupun genset.
Kendala yang sering dihadapi PLN adalah belum adanya jalan darat untuk mencapai desa. Ada pula kendala terjadi lantaran perusahaan perkebunan kelapa sawit belum bersedia memberi izin tanah mereka didirikan tower untuk dilintasi jaringan listrik.
Terkait kendala ini, Juliansyah yakin ada solusi yang bisa ditempuh. Pemerintah daerah perlu turun tangan membantu pendekatan kepada perusahaan sehingga pembangunan tower jaringan listrik bisa terlaksana.
Menurutnya, sangat disayangkan jika ini sampai mengganggu perluasan jaringan listrik. Tujuan perluasan jaringan listrik PLN ini untuk kemudahan masyarakat desa.
“Kami di DPRD siap membantu agar kendala-kendala karena ini untuk kepentingan banyak orang. Jadi, terlalu disayangkan kalau ada investor yang terkesan tidak mendukung masuknya listrik ke pelosok desa,” kata Juliansyah.
Baca juga: Keterbatasan vaksin jadi kendala percepatan pencapaian 'herd immunity' di Kotim
Menurut Juliansyah, listrik merupakan kebutuhan mutlak masyarakat. Tidak saja untuk kegiatan sehari-hari, pasokan listrik juga sangat penting dalam mendukunh kegiatan ekonomi masyarakat.
Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati diharapkan bisa mewujudkan Kotim Terang. Seluruh desa diharapkan bisa dijangkau oleh jaringan listrik PLN.
Juliansyah getol memperjuangkan masalah kelistrikan karena banyak desa di wilayah yang diwakilinya belum terjangkau listrik PLN. Juliansyah merupakan legislator dari daerah pemilihan 6 yang meliputi Kecamatan Parenggean, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Antang Kalang.
Juliansyah mengapresiasi sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang justru bekerjasama dengan PLN untuk membantu distribusi listrik ke desa dengan menyalurkan kelebihan daya yang mereka miliki.
Bantuan seperti ini sangat diharapkan karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Pasokan listrik dari PLN akan lebih murah dan efektif dibanding warga harus menggunakan genset.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kotim sasar ibu hamil
"Kita semua berharap program Sampit Terang maupun Kotim Terang ini bisa terwujud. Masyarakat kita di pelosok desa juga berhak menikmati listrik PLN. Ini aspirasi yang banyak disampaikan masyarakat setiap kali kami kunjungan," kata Juliansyah di Sampit, Selasa.
Saat ini masih ada 49 desa yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Warga setempat mengandalkan listrik dari tenaga surya maupun genset.
Kendala yang sering dihadapi PLN adalah belum adanya jalan darat untuk mencapai desa. Ada pula kendala terjadi lantaran perusahaan perkebunan kelapa sawit belum bersedia memberi izin tanah mereka didirikan tower untuk dilintasi jaringan listrik.
Terkait kendala ini, Juliansyah yakin ada solusi yang bisa ditempuh. Pemerintah daerah perlu turun tangan membantu pendekatan kepada perusahaan sehingga pembangunan tower jaringan listrik bisa terlaksana.
Menurutnya, sangat disayangkan jika ini sampai mengganggu perluasan jaringan listrik. Tujuan perluasan jaringan listrik PLN ini untuk kemudahan masyarakat desa.
“Kami di DPRD siap membantu agar kendala-kendala karena ini untuk kepentingan banyak orang. Jadi, terlalu disayangkan kalau ada investor yang terkesan tidak mendukung masuknya listrik ke pelosok desa,” kata Juliansyah.
Baca juga: Keterbatasan vaksin jadi kendala percepatan pencapaian 'herd immunity' di Kotim
Menurut Juliansyah, listrik merupakan kebutuhan mutlak masyarakat. Tidak saja untuk kegiatan sehari-hari, pasokan listrik juga sangat penting dalam mendukunh kegiatan ekonomi masyarakat.
Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati diharapkan bisa mewujudkan Kotim Terang. Seluruh desa diharapkan bisa dijangkau oleh jaringan listrik PLN.
Juliansyah getol memperjuangkan masalah kelistrikan karena banyak desa di wilayah yang diwakilinya belum terjangkau listrik PLN. Juliansyah merupakan legislator dari daerah pemilihan 6 yang meliputi Kecamatan Parenggean, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Antang Kalang.
Juliansyah mengapresiasi sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang justru bekerjasama dengan PLN untuk membantu distribusi listrik ke desa dengan menyalurkan kelebihan daya yang mereka miliki.
Bantuan seperti ini sangat diharapkan karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Pasokan listrik dari PLN akan lebih murah dan efektif dibanding warga harus menggunakan genset.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kotim sasar ibu hamil