Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, menerima kunjungan Atase Pertahanan Singapura, Kolonel Nicholas Lim, terkait rencana pemberian bantuan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Tanah Air.
"Kami mengapresiasi bantuan alat kesehatan dari Singapura ini," kata Perkasa, melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bantuan dari negara tetangga tersebut diperlukan meskipun saat ini kasus atau tren Covid-19 di Tanah Air mulai menunjukkan penurunan.
"Meski ada tren penurunan namun suplai obat-obatan dan fasilitas lain tentu masih sangat dibutuhkan," kata dia.
Bantuan dari Kementerian Pertahanan Singapura kepada TNI AD itu untuk mendukung suplai alat kesehatan yang digunakan oleh sejumlah rumah sakit TNI AD serta rumah sakit lapangan yang menangani Covid-19.
Alat-alat kesehatan yang akan diberikan pemerintah Singapura di antaranya oksigen, masker, alat pelindung diri hingga ventilator.
Ia mengatakan kebutuhan ruang ICU memang menjadi fokus saat ini mengingat tingkat okupansi ruangan ICU di Indonesia masih tinggi. Oleh sebab itu, ventilator dan oksigen adalah dua alat yang dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19.
"Secara umum untuk konfirmasi kasus sudah agak menurun meskipun flat juga belum turun tetapi justru yang dibutuhkan adalah ruangan dan alat-alat di ICU," kata dia.
Oleh sebab itu, suplai obat dan alat kesehatan untuk pasien kategori bergejala berat masih dibutuhkan misalnya oksigen dan ventilator. Bantuan dari Singapura itu rencananya diangkut menggunakan kapal milik TNI AD dari Singapura setelah daftar kebutuhan alat-alat kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara itu Lim mengatakan setelah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan Singapura dan mengetahui TNI mendirikan rumah sakit lapangan, Atase Singapura menindaklanjuti dengan rencana pemberian bantuan kepada Indonesia melalui TNI AD. "Setelah berdiskusi, kami telah mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan kami akan berusaha mencari alat-alatnya," kata dia.
"Kami mengapresiasi bantuan alat kesehatan dari Singapura ini," kata Perkasa, melalui kanal YouTube TNI AD yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bantuan dari negara tetangga tersebut diperlukan meskipun saat ini kasus atau tren Covid-19 di Tanah Air mulai menunjukkan penurunan.
"Meski ada tren penurunan namun suplai obat-obatan dan fasilitas lain tentu masih sangat dibutuhkan," kata dia.
Bantuan dari Kementerian Pertahanan Singapura kepada TNI AD itu untuk mendukung suplai alat kesehatan yang digunakan oleh sejumlah rumah sakit TNI AD serta rumah sakit lapangan yang menangani Covid-19.
Alat-alat kesehatan yang akan diberikan pemerintah Singapura di antaranya oksigen, masker, alat pelindung diri hingga ventilator.
Ia mengatakan kebutuhan ruang ICU memang menjadi fokus saat ini mengingat tingkat okupansi ruangan ICU di Indonesia masih tinggi. Oleh sebab itu, ventilator dan oksigen adalah dua alat yang dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19.
"Secara umum untuk konfirmasi kasus sudah agak menurun meskipun flat juga belum turun tetapi justru yang dibutuhkan adalah ruangan dan alat-alat di ICU," kata dia.
Oleh sebab itu, suplai obat dan alat kesehatan untuk pasien kategori bergejala berat masih dibutuhkan misalnya oksigen dan ventilator. Bantuan dari Singapura itu rencananya diangkut menggunakan kapal milik TNI AD dari Singapura setelah daftar kebutuhan alat-alat kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara itu Lim mengatakan setelah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan Singapura dan mengetahui TNI mendirikan rumah sakit lapangan, Atase Singapura menindaklanjuti dengan rencana pemberian bantuan kepada Indonesia melalui TNI AD. "Setelah berdiskusi, kami telah mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan kami akan berusaha mencari alat-alatnya," kata dia.