Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan digitalisasi menjadi kunci dalam menerapkan langkah komprehensif yang diambil untuk menangani penularan COVID-19.

"Pemerintah Indonesia bekerja tanpa lelah untuk menempuh berbagai langkah komprehensif. Diantaranya memberikan informasi mengenai penggunaan masker ganda kepada masyarakat, mempercepat program vaksinasi dan membuat aplikasi PeduliLindungi untuk menangkal berita palsu terkait wabah virus corona," kata Johnny saat pertemuan virtual dengan Senior Vice President and Regional Managing Director US-ASEAN Business Council, Michael Michalak, dikutip dari siaran pers, Kamis.

Pemerintah memanfaatkan semua kanal media untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan masker ganda untuk mencegah risiko penularan virus corona.

Baca juga: Masyarakat diminta tetap waspada meski kasus COVID-19 turun

"Pemerintah secara masif menyosialisasikan penggunaan masker wajah kepada masyarakat ketika berada di ruang publik. Langkah ini untuk pencegahan agar kita tidak mudah tertular COVID-19 dan merupakan tugas besar saya untuk mengampanyekan pekerjaan besar untuk meyakinkan masyarakat Indonesia menggunakan masker wajah ganda," kata Johnny.

Pemerintah juga mempercepat program vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok, untuk itu Kominfo berkolaborasi dengan pihak lainnya untuk mengembangkan aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi tersebut berguna untuk melakukan tracking, tracing dan fencing. Hingga 24 Agustus, pengguna aplikasi tersebut mencapai 31 juta.

Baca juga: Rumah Digital Indonesia wujud kecepatan adaptasi teknologi

PeduliLindungi juga menyediakan informasi tahapan pendaftaran vaksinasi COVID-19 dan pemindaian (screening) untuk area publik.

Kasus aktif COVID-19, dikatakan Johnny, turun hingga mencapai 8,92 persen pada minggu lalu atau turun sekitar 2 persen dari minggu sebelumnya.

"Angka-angka ini juga di bawah angka global. Per 24 Agustus, hampir 58,5 juta orang Indonesia telah menerima vaksin dosis pertama, sementara sekitar 32,6 juta lainnya telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Jadi, di antara peringkat di dunia sekarang, China, Amerika Serikat, India, Indonesia berada di urutan empat," kata Johnny.

Baca juga: Kominfo pantau dan awasi spyware Candiru

Menkominfo berharap vaksinasi COVID-19 ini dapat segera diselesaikan dengan penanganan yang sangat agresif.

"Tentunya tergantung pada ketersediaan vaksin itu sendiri, yang telah kami simpulkan dan sepakati untuk lebih dari 400 juta dosis. Dan semoga kami dapat menyelesaikannya di akhir tahun ini sehingga tahun depan akan lebih mudah untuk bisnis dan masyarakat pada umumnya," kata Johnny.

Kominfo juga berupaya mencegah infodemi dengan memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat sebagai sanggahan terhadap hoaks tentang COVID-19 yang beredar.

Baca juga: Akhiri inefisiensi, Teras dukung Menkominfo bangun Pusat Data Nasional

Baca juga: Masyarakat jangan sampai termakan hoaks soal vaksinasi

Baca juga: Berikut 15 nama calon anggota Dewan Pengawas RRI
 

Pewarta : Natisha Andarningtyas
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024