Sampit (ANTARA) - Tingginya curah hujan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dalam beberapa hari terakhir, mulai merendam Jalan Jenderal Sudirman km 4 yang merupakan bagian dari ruas jalan Trans Kalimantan sehingga memicu kemacetan panjang.

"Banjirnya hanya sekitar 15 meter, tapi ada titik yang cukup dalam makanya harus hati-hati. Saya melintas pagi tadi saat hendak bekerja, sudah macet," kata Rudi, warga Sampit, Selasa.

Pantauan di lapangan Selasa siang, titik jalan yang terendam tidak jauh dari Islamic Center. Antrean dari arah pusat kota sudah mencapai depan SPBU dekat bundaran Balanga, sedangkan dari arah Pangkalan Bun sudah mencapai depan SMAN 4 Sampit.

Diperkirakan panjang deretan mobil sekitar tiga kilometer. Meski begitu, arus lalu lintas tetap berjalan karena ada petugas yang mengatur untuk kendaraan melintas secara bergantian.

Lalu lintas di jalur ini memang cukup padat karena merupakan bagian dari Trans Kalimantan yang menghubungkan Kotawaringin Timur dengan tiga kabupaten lain di wilayah barat.

Lokasi jalan yang terendam banjir ini memang kerap terendam ketika curah hujan tinggi. Tahun sebelumnya, kondisi hampir serupa juga terjadi. Kemacetan terjadi akibat jalan terendam.

Penanganan saat itu dilakukan pemerintah dengan mengeruk drainase di kawasan tersebut agar aliran air menjadi lancar. Namun kini banjir kembali terjadi sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Baca juga: Pemkab Kotim diminta segera normalisasi sungai cegah Sampit kebanjiran

"Harus segera ditangani, baik mengeruk drainase atau upaya lain misalnya meninggikan badan jalan. Khawatirnya banjirnya semakin dalam dan semakin mengganggu lalu lintas di sini," kata Dian, warga lainnya.

Selain di Jalan Jenderal Sudirman km 4, banjir juga mulai merendam Jalan Soekarno atau lingkar utara. Meski belum terlalu dalam namun banjir mulai mengganggu pengendara roda dua. Jika banjir semakin dalam maka dikhawatirkan bertambah parah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Yephi Hartady menyampaikan terima kasihnya kepada tim dan warga yang membantu mengatur lalu lintas di lokasi banjir sehingga arus lalu lintas masih berjalan meski bergantian.

"Kami juga minta bantuan informasi kalau ada banjir di lokasi lain di Sampit. Kami ini juga terus memantau kondisinya," demikian Yephi.

Sementara itu untuk mengatasi banjir tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman sudah menurunkan alat berat untuk membersihkan drainase di pinggir jalan. Tujuannya agar air semakin cepat mengalir ke anak sungai sehingga tidak lagi meluap ke badan jalan.

Baca juga: Fraksi PAN DPRD Kotim beri dukungan terbuka pemkab tangani COVID-19

Baca juga: Ketua DPRD dukung pemuda Kotim kembangkan pertanian


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024