Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Kurniawan Anwar meminta pemerintah kabupaten setempat segera melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir di kawasan kota Sampit.
"Kami melihat bencana alam berupa bencana banjir, salah satunya karena banyak penyempitan dan pendangkalan sungai. Oleh sebab itu harus segera dinormalisasi. Apalagi saat ini curah hujan sangat tinggi," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Saat ini banjir cukup parah melanda tujuh kecamatan di kawasan utara akibat luapan sungai seiring meningkatnya curah hujan. Banjir juga rawan melanda Sampit jika sungai-sungai kecil di kota ini juga meluap saat curah hujan meningkat signifikan.
Banjir di sejumlah lokasi di Sampit sudah sering terjadi ketika hujan deras terjadi berjam-jam. Kejadian itu seharusnya menjadi pengalaman bagi pemerintah daerah untuk mencegah agar banjir tidak sampai terulang lagi.
Kurniawan meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman bisa bergerak cepat melakukan normalisasi sungai-sungai kecil yang melintasi kota di Sampit. Tujuannya agar air mengalir cepat ke Sungai Mentaya sehingga sungai-sungai kecil yang melintasi permukiman tidak sampai meluap dan menyebabkan banjir.
Saat ini kondisi sebagian sungai-sungai kecil tidak lagi berfungsi maksimal menyalurkan air. Penyebabnya adalah pendangkalan akibat sedimentasi lumpur, tersumbat sampah maupun rumput yang tumbuh di aliran sungai.
Baca juga: Fraksi PAN DPRD Kotim beri dukungan terbuka pemkab tangani COVID-19
Hal-hal yang dapat memicu banjir tersebut harus segera diatasi, mumpung curah hujan belum sampai meningkat signifikan. Pemerintah disarankan mengoperasikan semua alat berat yang dimiliki untuk menormalisasi sungai dengan cara mengeruk dan membersihkan alur sungai sehingga air mengalir dengan lancar.
Selain demi kepentingan masyarakat, pencegahan banjir ini juga merupakan janji politik Bupati Halikinnor. Untuk itu sudah seharusnya masalah ini menjadi perhatian serius jajaran pemerintah kabupaten agar banjir di kota ini bisa dicegah meski curah hujan meningkat signifikan.
"Apabila normalisasi ini tidak segera dilaksanakan, bisa saja Kota Sampit mengalami banjir. Tentu ini merupakan kerugian besar karena seharusnya bisa dicegah. Ini bisa berdampak pada ekonomi dan sosial, hingga pada pelayanan pemerintah kepada masyarakat," ujar Kurniawan.
Dia berharap pemerintah kabupaten tidak terlambat dalam melakukan pencegahan. Jangan sampai pemerintah baru kelabakan ketika banjir sudah terjadi di Sampit padahal seharusnya ini bisa dicegah dengan melakukan normalisasi sungai secara rutin.
Baca juga: Ketua DPRD dukung pemuda Kotim kembangkan pertanian
"Kami melihat bencana alam berupa bencana banjir, salah satunya karena banyak penyempitan dan pendangkalan sungai. Oleh sebab itu harus segera dinormalisasi. Apalagi saat ini curah hujan sangat tinggi," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Saat ini banjir cukup parah melanda tujuh kecamatan di kawasan utara akibat luapan sungai seiring meningkatnya curah hujan. Banjir juga rawan melanda Sampit jika sungai-sungai kecil di kota ini juga meluap saat curah hujan meningkat signifikan.
Banjir di sejumlah lokasi di Sampit sudah sering terjadi ketika hujan deras terjadi berjam-jam. Kejadian itu seharusnya menjadi pengalaman bagi pemerintah daerah untuk mencegah agar banjir tidak sampai terulang lagi.
Kurniawan meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman bisa bergerak cepat melakukan normalisasi sungai-sungai kecil yang melintasi kota di Sampit. Tujuannya agar air mengalir cepat ke Sungai Mentaya sehingga sungai-sungai kecil yang melintasi permukiman tidak sampai meluap dan menyebabkan banjir.
Saat ini kondisi sebagian sungai-sungai kecil tidak lagi berfungsi maksimal menyalurkan air. Penyebabnya adalah pendangkalan akibat sedimentasi lumpur, tersumbat sampah maupun rumput yang tumbuh di aliran sungai.
Baca juga: Fraksi PAN DPRD Kotim beri dukungan terbuka pemkab tangani COVID-19
Hal-hal yang dapat memicu banjir tersebut harus segera diatasi, mumpung curah hujan belum sampai meningkat signifikan. Pemerintah disarankan mengoperasikan semua alat berat yang dimiliki untuk menormalisasi sungai dengan cara mengeruk dan membersihkan alur sungai sehingga air mengalir dengan lancar.
Selain demi kepentingan masyarakat, pencegahan banjir ini juga merupakan janji politik Bupati Halikinnor. Untuk itu sudah seharusnya masalah ini menjadi perhatian serius jajaran pemerintah kabupaten agar banjir di kota ini bisa dicegah meski curah hujan meningkat signifikan.
"Apabila normalisasi ini tidak segera dilaksanakan, bisa saja Kota Sampit mengalami banjir. Tentu ini merupakan kerugian besar karena seharusnya bisa dicegah. Ini bisa berdampak pada ekonomi dan sosial, hingga pada pelayanan pemerintah kepada masyarakat," ujar Kurniawan.
Dia berharap pemerintah kabupaten tidak terlambat dalam melakukan pencegahan. Jangan sampai pemerintah baru kelabakan ketika banjir sudah terjadi di Sampit padahal seharusnya ini bisa dicegah dengan melakukan normalisasi sungai secara rutin.
Baca juga: Ketua DPRD dukung pemuda Kotim kembangkan pertanian