Sampit (ANTARA) - Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mendukung rencana pemerintah kabupaten mengeruk alur Mentaya dengan menggandeng pihak ketiga.
"Kami apresiasi rencana pengerukan alur Sungai Mentaya. Hal ini tidak lepas agar dapat meningkatkan jumlah kapal masuk dan keluar dengan tujuan Sampit," kata Ketua Komisi IV Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Senin.
Menurut Kurniawan, semakin lancarnya kapal masuk ke alur dan sandar ke dermaga di Sampit, terutama yang membawa logistik, tentu akan menimbulkan efek positif. Dampak tersebut seperti turunnya biaya pengiriman dan harga-harga barang yang didatangkan dari Pulau Jawa sehingga menjadi lebih ekonomis.
Namun untuk mewujudkan program Tol Sungai ini, biaya yang harus dikeluarkan pun tidak sedikit. Oleh sebab itu DPRD juga mengingatkan agar benar-benar dikaji sehingga tidak terjadi "cost over run" atau pembengkakan biaya.
Hal penting lainnya yaitu studi kelayakan yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kelayakan oleh otoritas yg menangani. Studi kelayakan sangat penting karena proses pengerjaan otomatis bisa saja berdampak kepada pengguna alur dan masyarakat yang menggunakan air Sungai Mentaya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dalam kerjasama ini pemerintah daerah memberikan konsesi kepada pihak investor, tentu pemerintah daerah juga harus jeli. Dengan adanya aktivitas ini sudah seharusnya mengambil peran demi meningkatkan pendapatan asli daerah Kotim dan pelayanan kepada masyarakat," ujar Kurniawan.
Baca juga: Bupati Kotim serahkan tiga raperda sekaligus kepada DPRD
Kamis (2/9) lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggandeng PT Kawan Selaras Sejahtera untuk mewujudkan program tol sungai dengan mengeruk alur baru di Sungai Mentaya yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp260 miliar.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh bupati dengan Direktur Utama PT Kawan Selaras Sejahtera, Rudi Urip Santoso Basuki. Dalam kerjasama ini, pemerintah daerah diwakili PT Alur Mentaya Sejahtera yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung.
PT Kawan Selaras Sejahtera akan mengeruk alur baru dengan panjang 19 mil atau sekitar 27 kilometer. Jika sudah dikeruk maka alur baru tersebut bisa dilewati selama 24 jam penuh dalam sehari sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
Nilai investasi atau besar biaya yang dibutuhkan akan diketahui secara jelas melalui hasil "feasibility study" atau studi kelayakan. Namun pihak investor memperkirakan pengerukan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp260 miliar.
PT Kawan Selaras Sejahtera bersama mitranya diharapkan sudah mulai mengerjakan pengerukan alur pada awal 2022 sehingga diharapkan pada pertengahan 2022 sudah operasional.
Jika alur baru sudah dikeruk maka bisa digunakan penuh selama 24 jam dalam sehari. Selain itu kondisinya akan terus diawasi dan dilakukan pemeliharaan dengan langsung dikeruk jika terjadi pendangkalan.
Baca juga: Dilantik jadi Sekda Kotim, Fajrurrahman diminta optimalkan penanganan banjir
"Kami apresiasi rencana pengerukan alur Sungai Mentaya. Hal ini tidak lepas agar dapat meningkatkan jumlah kapal masuk dan keluar dengan tujuan Sampit," kata Ketua Komisi IV Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Senin.
Menurut Kurniawan, semakin lancarnya kapal masuk ke alur dan sandar ke dermaga di Sampit, terutama yang membawa logistik, tentu akan menimbulkan efek positif. Dampak tersebut seperti turunnya biaya pengiriman dan harga-harga barang yang didatangkan dari Pulau Jawa sehingga menjadi lebih ekonomis.
Namun untuk mewujudkan program Tol Sungai ini, biaya yang harus dikeluarkan pun tidak sedikit. Oleh sebab itu DPRD juga mengingatkan agar benar-benar dikaji sehingga tidak terjadi "cost over run" atau pembengkakan biaya.
Hal penting lainnya yaitu studi kelayakan yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kelayakan oleh otoritas yg menangani. Studi kelayakan sangat penting karena proses pengerjaan otomatis bisa saja berdampak kepada pengguna alur dan masyarakat yang menggunakan air Sungai Mentaya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dalam kerjasama ini pemerintah daerah memberikan konsesi kepada pihak investor, tentu pemerintah daerah juga harus jeli. Dengan adanya aktivitas ini sudah seharusnya mengambil peran demi meningkatkan pendapatan asli daerah Kotim dan pelayanan kepada masyarakat," ujar Kurniawan.
Baca juga: Bupati Kotim serahkan tiga raperda sekaligus kepada DPRD
Kamis (2/9) lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggandeng PT Kawan Selaras Sejahtera untuk mewujudkan program tol sungai dengan mengeruk alur baru di Sungai Mentaya yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp260 miliar.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh bupati dengan Direktur Utama PT Kawan Selaras Sejahtera, Rudi Urip Santoso Basuki. Dalam kerjasama ini, pemerintah daerah diwakili PT Alur Mentaya Sejahtera yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung.
PT Kawan Selaras Sejahtera akan mengeruk alur baru dengan panjang 19 mil atau sekitar 27 kilometer. Jika sudah dikeruk maka alur baru tersebut bisa dilewati selama 24 jam penuh dalam sehari sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
Nilai investasi atau besar biaya yang dibutuhkan akan diketahui secara jelas melalui hasil "feasibility study" atau studi kelayakan. Namun pihak investor memperkirakan pengerukan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp260 miliar.
PT Kawan Selaras Sejahtera bersama mitranya diharapkan sudah mulai mengerjakan pengerukan alur pada awal 2022 sehingga diharapkan pada pertengahan 2022 sudah operasional.
Jika alur baru sudah dikeruk maka bisa digunakan penuh selama 24 jam dalam sehari. Selain itu kondisinya akan terus diawasi dan dilakukan pemeliharaan dengan langsung dikeruk jika terjadi pendangkalan.
Baca juga: Dilantik jadi Sekda Kotim, Fajrurrahman diminta optimalkan penanganan banjir