Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu publik figur atau aktris tanah air Poppy Sovia, membagikan pengalamannya di ruang digital kepada masyarakat di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Poppy dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Sukamara, Rabu, membagikan pengalaman dan pandangannya dalam menggunakan media sosial, termasuk menyikapi ragam karakter para netizen khususnya yang kadang memberikan komentar negatif.
"Kalau saya menyikapi komentar negatif biasanya ada dua, yakni meluangkan waktu untuk mengedukasi atau cuek (tidak memperdulikannya)," katanya saat menjadi narasumber kegiatan.
Menurutnya saat menggunakan medsos, seorang publik figur sudah biasa jika berhadapan dengan banyak komentar dari masyarakat, termasuk komentar negatif.
Namun ia mengingatkan kepada semua masyarakat pengguna medsos, saat ingin memberikan komentar kepada teman ataupun orang lain termasuk publik figur, agar dapat memilah kata-kata yang pantas.
"Kritik itu gak papa tapi disertakan masukan yang membangun," harapnya.
Maka tidak perlu seseorang untuk usil atau bahkan ada yang sampai membuat akun palsu, karena hal itu sangat tidak perlu dan tidak bermanfaat.
Lebih lanjut Poppy mengatakan, dirinya juga mengikuti akun-akun yang membahas tentang publik figur di media sosial dan sesekali melihat ragam komentar netizen.
Ia pun menyayangkan masih cukup banyak komentar negatif masyarakat di medsos bahkan terkadang terlampau berlebihan.
"Kita sebagai orang Indonesia dikenal memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun, hendaknya ini juga bisa diterapkan saat bermedsos," jelasnya.
Ia pun berharap melalui webinar ini semakin meningkatkan kecakapan digital masyarakat sehingga semakin bijak saat menggunakan media sosial.
Selain Poppy, turut hadir narasumber lainnya, yakni seorang enterprenuer Eunike Fersa membahas keamanan digital, seorang tenaga pendidik Taufik Novantoro membahas tentang budaya digital, serta Achmad Mujahid seorang Duta Rumah Belajar Kalteng 2017 membahas tentang kecakapan digital.
Poppy dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Sukamara, Rabu, membagikan pengalaman dan pandangannya dalam menggunakan media sosial, termasuk menyikapi ragam karakter para netizen khususnya yang kadang memberikan komentar negatif.
"Kalau saya menyikapi komentar negatif biasanya ada dua, yakni meluangkan waktu untuk mengedukasi atau cuek (tidak memperdulikannya)," katanya saat menjadi narasumber kegiatan.
Menurutnya saat menggunakan medsos, seorang publik figur sudah biasa jika berhadapan dengan banyak komentar dari masyarakat, termasuk komentar negatif.
Namun ia mengingatkan kepada semua masyarakat pengguna medsos, saat ingin memberikan komentar kepada teman ataupun orang lain termasuk publik figur, agar dapat memilah kata-kata yang pantas.
"Kritik itu gak papa tapi disertakan masukan yang membangun," harapnya.
Maka tidak perlu seseorang untuk usil atau bahkan ada yang sampai membuat akun palsu, karena hal itu sangat tidak perlu dan tidak bermanfaat.
Lebih lanjut Poppy mengatakan, dirinya juga mengikuti akun-akun yang membahas tentang publik figur di media sosial dan sesekali melihat ragam komentar netizen.
Ia pun menyayangkan masih cukup banyak komentar negatif masyarakat di medsos bahkan terkadang terlampau berlebihan.
"Kita sebagai orang Indonesia dikenal memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun, hendaknya ini juga bisa diterapkan saat bermedsos," jelasnya.
Ia pun berharap melalui webinar ini semakin meningkatkan kecakapan digital masyarakat sehingga semakin bijak saat menggunakan media sosial.
Selain Poppy, turut hadir narasumber lainnya, yakni seorang enterprenuer Eunike Fersa membahas keamanan digital, seorang tenaga pendidik Taufik Novantoro membahas tentang budaya digital, serta Achmad Mujahid seorang Duta Rumah Belajar Kalteng 2017 membahas tentang kecakapan digital.