Palangka Raya (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Dr Sonedi mengatakan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka akan memperkaya pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu mahasiswa, sehingga sangat relevan dengan kondisi kekinian yang kompleks.
"Melalui program ini mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di program studi bahkan di luar kampus sehingga memperkaya keaneka ragaman disiplin ilmu dan berbagai perspektif berkehidupan," kata Sonedi di Palangka Raya, Kamis.
Sehingga lanjut dia, para mahasiswa nantinya juga semakin peka, peduli dan mampu berkolaborasi dengan lingkungan dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Selain itu juga akan mampu memaksimalkan potensi diri, dan meningkatkan pengalaman sebagai modal menghadapi masalah serta tantangan dunia nyata.
Sonedi mengatakan selama dua tahun terakhir, UMPR aktif mengikuti berbagai program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, mulai dari kampus mengajar, pertukaran mahasiswa hingga kegiatan lainnya.
Sampai saat ini, lanjut Sonedi, mahasiswa UMPR yang ikut pertukaran program Kampus Merdeka ada 49 orang dengan tujuan berbagai universitas di luar Kalimantan termasuk ke Universitas Indonesia (UI) dan universitas ternama di Indonesia.
"Sementara mahasiswa dari luar yang masuk ke UMPR ada 39 orang termasuk dari kampus terkenal dari Jawa dengan tujuan berbagai program studi," kata Sonedi.
Dia pun berharap nantinya semakin banyak mahasiswa UMPR yang manfaatkan peluang program tersebut untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik di bidang akademik maupun non akademik.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai membuka acara Program Pengenalan Kehidupan Kampus (P2KK) UMPR.
"Saat ini proses perkuliahan masih dilaksanakan secara daring tetapi kita akan maksimalkan proses pembelajaran. Tapi jika nantinya kita sudah bisa melaksanakan tatap muka kita juga sudah siap baik dari sarana maupun prasarana termasuk SDM di UMPR," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia P2KK UMPR Ilham menerangkan pelaksanan pembukaan orientasi tersebut dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Jumlah pesertanya sendiri sebanyak 1.059 orang atau lebih banyak di banding tahun sebelumnya yang mencapai 1.026 orang. P2KK untuk mahasiswa baru ini sendiri dilaksanakan pada 9-11 September," katanya.
Melalui program ini mahasiswa baru diharapkan semakin memahami kehidupan akademik di UMPR termasuk meyakinkan para mahasiswa bahwa universitas swasta terbaik di Kalimantan ini siap melaksanakan perkuliahan di era normal baru.
Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pihaknya memberikan hak kepada seluruh mahasiswa untuk belajar di luar prodi atau di luar kampus selama tiga semester.
Nadiem Makarim menyatakan, mahasiswa bisa mengikuti program merdeka antara lain magang di perusahaan atau organisasi dunia, melakukan riset dengan mengerjakan projek kemanusiaan, merintis wirausaha dan merancang pendidikan didalam maupun luar negeri.
"Semua program ini dirancang untuk memberikan ruang kepada mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis, karena pengalaman itu akan menjadi kendaraan meraih mimpi masa depan," ucapnya.
Keunggulan kampus merdeka ini lanjutnya, mahasiswa tidak perlu mengorbankan bidang studi, karena Mendikbudristek mewajibkan semua kampus menerapkan sistem transfer kredit 20 SKS untuk program Kampus Merdeka. Bahkan mahasiswa akan mendapatkan uang saku selama mengikuti Kampus Merdeka.
"Melalui program ini mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di program studi bahkan di luar kampus sehingga memperkaya keaneka ragaman disiplin ilmu dan berbagai perspektif berkehidupan," kata Sonedi di Palangka Raya, Kamis.
Sehingga lanjut dia, para mahasiswa nantinya juga semakin peka, peduli dan mampu berkolaborasi dengan lingkungan dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Selain itu juga akan mampu memaksimalkan potensi diri, dan meningkatkan pengalaman sebagai modal menghadapi masalah serta tantangan dunia nyata.
Sonedi mengatakan selama dua tahun terakhir, UMPR aktif mengikuti berbagai program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, mulai dari kampus mengajar, pertukaran mahasiswa hingga kegiatan lainnya.
Sampai saat ini, lanjut Sonedi, mahasiswa UMPR yang ikut pertukaran program Kampus Merdeka ada 49 orang dengan tujuan berbagai universitas di luar Kalimantan termasuk ke Universitas Indonesia (UI) dan universitas ternama di Indonesia.
"Sementara mahasiswa dari luar yang masuk ke UMPR ada 39 orang termasuk dari kampus terkenal dari Jawa dengan tujuan berbagai program studi," kata Sonedi.
Dia pun berharap nantinya semakin banyak mahasiswa UMPR yang manfaatkan peluang program tersebut untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik di bidang akademik maupun non akademik.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai membuka acara Program Pengenalan Kehidupan Kampus (P2KK) UMPR.
"Saat ini proses perkuliahan masih dilaksanakan secara daring tetapi kita akan maksimalkan proses pembelajaran. Tapi jika nantinya kita sudah bisa melaksanakan tatap muka kita juga sudah siap baik dari sarana maupun prasarana termasuk SDM di UMPR," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia P2KK UMPR Ilham menerangkan pelaksanan pembukaan orientasi tersebut dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Jumlah pesertanya sendiri sebanyak 1.059 orang atau lebih banyak di banding tahun sebelumnya yang mencapai 1.026 orang. P2KK untuk mahasiswa baru ini sendiri dilaksanakan pada 9-11 September," katanya.
Melalui program ini mahasiswa baru diharapkan semakin memahami kehidupan akademik di UMPR termasuk meyakinkan para mahasiswa bahwa universitas swasta terbaik di Kalimantan ini siap melaksanakan perkuliahan di era normal baru.
Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pihaknya memberikan hak kepada seluruh mahasiswa untuk belajar di luar prodi atau di luar kampus selama tiga semester.
Nadiem Makarim menyatakan, mahasiswa bisa mengikuti program merdeka antara lain magang di perusahaan atau organisasi dunia, melakukan riset dengan mengerjakan projek kemanusiaan, merintis wirausaha dan merancang pendidikan didalam maupun luar negeri.
"Semua program ini dirancang untuk memberikan ruang kepada mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis, karena pengalaman itu akan menjadi kendaraan meraih mimpi masa depan," ucapnya.
Keunggulan kampus merdeka ini lanjutnya, mahasiswa tidak perlu mengorbankan bidang studi, karena Mendikbudristek mewajibkan semua kampus menerapkan sistem transfer kredit 20 SKS untuk program Kampus Merdeka. Bahkan mahasiswa akan mendapatkan uang saku selama mengikuti Kampus Merdeka.