Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rimbun mengaku prihatin dengan kondisi Jalan Sawit Raya yang merupakan akses menuju Sport Center kini rusak parah.
"Kalau tidak segera ditangani, kami khawatir kondisinya akan semakin parah. Itu nanti juga bisa berdampak terhadap akses menuju Sport Center tersebut," kata Rimbun di Sampit, Senin.
Jalan Sawit Raya yang bermuara di Jalan Jenderal Sudirman km 6 sangat penting bagi masyarakat karena banyak perumahan di kawasan itu. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses utama menuju kawasan Sport Center yang terdapat sirkuit road race, lintasan grass dan sarana lain yang saat ini dalam tahap pembangunan.
Rimbun bersama beberapa legislator telah meninjau kondisi jalan tersebut. Mereka prihatin karena jalan yang masih berupa jalan tanah tersebut kondisinya sangat memprihatikan.
Jalan berubah menjadi kubangan dan sangat mengganggu pengendara, terlebih kendaraan roda dua. Saat hujan, jalan semakin sulit dilintasi karena kubangan terisi air hujan.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim apresiasi pelaku usaha bantu optimalisasi vaksinasi COVID-19
Dia mengusulkan agar jalan tersebut diperbaiki dan dimasukkan dalam program tahun anggaran 2022. Setidaknya, jalan tersebut diharapkan bisa fungsional lancar bisa tetap nyaman dilewati meski belum diaspal.
Untuk perbaikan, kata dia, setidaknya dilakukan penimbunan dengan agregat. Tujuannya agar jalan tetap bisa dilewati dengan nyaman oleh masyarakat.
Perbaikan jalan tersebut juga untuk mendukung agar kegiatan olahraga, khususnya untuk menuju lintasan grass track yang masih sering digunakan penyuka olahraga tersebut. Jika jalan rusak maka kawasan Sport Center dikhawatirkan tidak terurus.
"Kalau anggaran belum memungkinkan, tidak perlu sampai pengaspalan. Cukup dengan timbunan agregat, saya kira sudah mendukung fungsionalnya jalan yang dilintasi warga perumahan dah menuju fasilitas olahraga di kawasan itu," demikian Rimbun.
Jalan Sawit Raya adalah satu dari beberapa jalan di dalam kota yang masih perlu perhatian pemerintah daerah. Dia berharap pembangunan infrastruktur tetap berjalan meski persentasenya berkurang karena terimbas pandemi COVID-19 yang penanganannya cukup menguras anggaran.
Baca juga: Bupati Kotim janjikan penataan kawasan pendidikan
"Kalau tidak segera ditangani, kami khawatir kondisinya akan semakin parah. Itu nanti juga bisa berdampak terhadap akses menuju Sport Center tersebut," kata Rimbun di Sampit, Senin.
Jalan Sawit Raya yang bermuara di Jalan Jenderal Sudirman km 6 sangat penting bagi masyarakat karena banyak perumahan di kawasan itu. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses utama menuju kawasan Sport Center yang terdapat sirkuit road race, lintasan grass dan sarana lain yang saat ini dalam tahap pembangunan.
Rimbun bersama beberapa legislator telah meninjau kondisi jalan tersebut. Mereka prihatin karena jalan yang masih berupa jalan tanah tersebut kondisinya sangat memprihatikan.
Jalan berubah menjadi kubangan dan sangat mengganggu pengendara, terlebih kendaraan roda dua. Saat hujan, jalan semakin sulit dilintasi karena kubangan terisi air hujan.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim apresiasi pelaku usaha bantu optimalisasi vaksinasi COVID-19
Dia mengusulkan agar jalan tersebut diperbaiki dan dimasukkan dalam program tahun anggaran 2022. Setidaknya, jalan tersebut diharapkan bisa fungsional lancar bisa tetap nyaman dilewati meski belum diaspal.
Untuk perbaikan, kata dia, setidaknya dilakukan penimbunan dengan agregat. Tujuannya agar jalan tetap bisa dilewati dengan nyaman oleh masyarakat.
Perbaikan jalan tersebut juga untuk mendukung agar kegiatan olahraga, khususnya untuk menuju lintasan grass track yang masih sering digunakan penyuka olahraga tersebut. Jika jalan rusak maka kawasan Sport Center dikhawatirkan tidak terurus.
"Kalau anggaran belum memungkinkan, tidak perlu sampai pengaspalan. Cukup dengan timbunan agregat, saya kira sudah mendukung fungsionalnya jalan yang dilintasi warga perumahan dah menuju fasilitas olahraga di kawasan itu," demikian Rimbun.
Jalan Sawit Raya adalah satu dari beberapa jalan di dalam kota yang masih perlu perhatian pemerintah daerah. Dia berharap pembangunan infrastruktur tetap berjalan meski persentasenya berkurang karena terimbas pandemi COVID-19 yang penanganannya cukup menguras anggaran.
Baca juga: Bupati Kotim janjikan penataan kawasan pendidikan