Sampit (ANTARA) - Kepedulian masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk membantu sesama tetap tinggi meski perekonomian sedang lesu akibat terdampak pandemi COVID-19 yang juga melanda daerah ini sejak ditemukan kasus COVID-19 pertama pada Maret 2020 lalu.
"Awal pandemi terjadi, donasi meningkat, setelah itu berkurang, mungkin pendapatan orang saat itu banyak berkurang. Sekarang alhamdulillah banyak lagi yang berdonasi," kata Ketua Komunitas Seminggu 1000 Berkah, Iwan didampingi Bendahara Nurul Jannah di Sampit, Kamis.
Komunitas Seminggu 1000 Berkah termasuk komunitas sosial yang konsisten dalam menyalurkan donasi masyarakat untuk membantu warga kurang mampu maupun warga yang sedang tertimpa musibah.
Komunitas ini terbentuk pada Februari 2019 lalu. Awalnya hanya kumpulan beberapa orang. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti polisi, pegawai, dosen, ibu rumah tangga, mahasiswa dan lainnya, namun mempunyai kepedulian yang sama terhadap masalah sosial yang ada di sekitar mereka.
Saat itu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, mereka mengandalkan dana sumbangan anggota komunitas. Dengan dana seadanya itu mereka konsisten melaksanakan kegiatan sosial seperti membagikan sembako kepada warga kurang mampu dan memberikan dana untuk warga yang menderita sakit.
Mereka juga merespons cepat ketika ada warga yang membutuhkan, seperti dengan memberikan bantuan untuk korban musibah kebakaran, banjir hingga korban gigitan buaya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang mempercayakan sumbangan mereka melalui Komunitas 1000 Berkah. Iwan dan kawan-kawan akhirnya mengukuhkan legalitas komunitas mereka di akta notaris dengan nama Komunitas Seminggu 1000 Berkah.
Kepercayaan masyarakat terhadap komunitas ini terus meningkat. Tidak hanya dari Kotawaringin Timur, sebagian donatur juga berada di luar daerah. Bahkan ada pegawai sebuah kementerian yang rutin setiap Jumat mentransfer sumbangannya untuk disalurkan melalui Komunitas Seminggu 1000 Berkah kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pengurus komunitas ini juga menyampaikan secara terbuka perkembangan sumbangan dari donatur. Dari situlah tingkat kepercayaan donatur terus meningkat. Bahkan komunitas ini sering digandeng instansi maupun komunitas lain untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial.
"Sejak dibentuk hingga saat ini, dana yang kami salurkan sudah hampir Rp1,5 miliar. Kami terus mengajak masyarakat untuk kita bersama-sama meningkatkan kepedulian sosial karena masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan," kata Nurul.
Baca juga: DPRD Kotim minta dana desa diprioritaskan untuk penguatan ekonomi masyarakat
Di tengah pandemi COVID-19 ini, Komunitas Seminggu 1000 Berkah juga tidak ketinggalan berkontribusi dengan menyalurkan sumbangan donatur kepada masyarakat. Kegiatan sosial yang dijalankan mulai berupa pembagian masker atau alat pelindung diri, makanan untuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19, sembako dan makanan untuk penderita COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri serta warga terdampak pandemi COVID-19.
Saat terjadi musibah banjir di beberapa wilayah di Kotawaringin Timur, komunitas ini juga turun membagikan sembako dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.
Penyaluran bantuan terjauh saat ini yaitu ketika banjir parah melanda provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Selatan. Saat itu Komunitas Seminggu 1000 Berkah menyalurkan sembako dan pakaian langsung kepada masyarakat di lokasi banjir.
Kegiatan sosial terbaru, komunitas ini menggelontorkan dana sekitar Rp200 juta untuk membeli tanah dan membangun mushalla atas usulan masyarakat. Komunitas ini bergerak secara swadaya dengan anggaran yang 100 persen berasal dari sumbangan masyarakat.
Saat ini Komunitas Seminggu 1000 Berkah akan kembali melaksanakan kegiatan berbagi sembako 100 paket untuk warga Sampit yang kurang mampu. Bantuan ini rencananya mulai disalurkan awal Oktober nanti.
"Bagi donatur yang ingin berpartisipasi bisa memberikan donasi, baik berupa sembako atau uang tunai dengan cara mentransfer ke rekening Bank BRI milik komunitas Seminggu Seribu Berkah dengan nomor rekening 3612-01-035335-53-1. Kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat, khususnya pada donatur selama ini," demikian Nurul.
Bupati Halikinnor mengaku bangga terhadap tingginya kepedulian sosial masyarakat di daerah ini. Komunitas sosial tumbuh di tengah berbagai ujian yang sedang dihadapi negara dan daerah ini.
"Pemerintah tentu memiliki keterbatasan. Dukungan semua pihak, khususnya masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu kita semua menghadapi berbagai cobaan dan masa sulit ini. Saya terharu dan saya sangat berterima kasih," kata Halikinnor.
Menurut Halikinnor, tingginya kepedulian sosial ini menunjukkan jati diri masyarakat Kotawaringin Timur. Ini sesuai dengan motto daerah ini yaitu "Habaring Hurung" yang berarti bergotong royong. Motto ini menjadi kekuatan besar antara masyarakat dan pemerintah dalam bersama-sama menghadapi berbagai permasalahan yang muncul.
Baca juga: DPRD Kotim setujui pengadaan alat berat untuk kecamatan karena dibutuhkan
"Awal pandemi terjadi, donasi meningkat, setelah itu berkurang, mungkin pendapatan orang saat itu banyak berkurang. Sekarang alhamdulillah banyak lagi yang berdonasi," kata Ketua Komunitas Seminggu 1000 Berkah, Iwan didampingi Bendahara Nurul Jannah di Sampit, Kamis.
Komunitas Seminggu 1000 Berkah termasuk komunitas sosial yang konsisten dalam menyalurkan donasi masyarakat untuk membantu warga kurang mampu maupun warga yang sedang tertimpa musibah.
Komunitas ini terbentuk pada Februari 2019 lalu. Awalnya hanya kumpulan beberapa orang. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti polisi, pegawai, dosen, ibu rumah tangga, mahasiswa dan lainnya, namun mempunyai kepedulian yang sama terhadap masalah sosial yang ada di sekitar mereka.
Saat itu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, mereka mengandalkan dana sumbangan anggota komunitas. Dengan dana seadanya itu mereka konsisten melaksanakan kegiatan sosial seperti membagikan sembako kepada warga kurang mampu dan memberikan dana untuk warga yang menderita sakit.
Mereka juga merespons cepat ketika ada warga yang membutuhkan, seperti dengan memberikan bantuan untuk korban musibah kebakaran, banjir hingga korban gigitan buaya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang mempercayakan sumbangan mereka melalui Komunitas 1000 Berkah. Iwan dan kawan-kawan akhirnya mengukuhkan legalitas komunitas mereka di akta notaris dengan nama Komunitas Seminggu 1000 Berkah.
Kepercayaan masyarakat terhadap komunitas ini terus meningkat. Tidak hanya dari Kotawaringin Timur, sebagian donatur juga berada di luar daerah. Bahkan ada pegawai sebuah kementerian yang rutin setiap Jumat mentransfer sumbangannya untuk disalurkan melalui Komunitas Seminggu 1000 Berkah kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pengurus komunitas ini juga menyampaikan secara terbuka perkembangan sumbangan dari donatur. Dari situlah tingkat kepercayaan donatur terus meningkat. Bahkan komunitas ini sering digandeng instansi maupun komunitas lain untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial.
"Sejak dibentuk hingga saat ini, dana yang kami salurkan sudah hampir Rp1,5 miliar. Kami terus mengajak masyarakat untuk kita bersama-sama meningkatkan kepedulian sosial karena masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan," kata Nurul.
Baca juga: DPRD Kotim minta dana desa diprioritaskan untuk penguatan ekonomi masyarakat
Di tengah pandemi COVID-19 ini, Komunitas Seminggu 1000 Berkah juga tidak ketinggalan berkontribusi dengan menyalurkan sumbangan donatur kepada masyarakat. Kegiatan sosial yang dijalankan mulai berupa pembagian masker atau alat pelindung diri, makanan untuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19, sembako dan makanan untuk penderita COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri serta warga terdampak pandemi COVID-19.
Saat terjadi musibah banjir di beberapa wilayah di Kotawaringin Timur, komunitas ini juga turun membagikan sembako dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.
Penyaluran bantuan terjauh saat ini yaitu ketika banjir parah melanda provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Selatan. Saat itu Komunitas Seminggu 1000 Berkah menyalurkan sembako dan pakaian langsung kepada masyarakat di lokasi banjir.
Kegiatan sosial terbaru, komunitas ini menggelontorkan dana sekitar Rp200 juta untuk membeli tanah dan membangun mushalla atas usulan masyarakat. Komunitas ini bergerak secara swadaya dengan anggaran yang 100 persen berasal dari sumbangan masyarakat.
Saat ini Komunitas Seminggu 1000 Berkah akan kembali melaksanakan kegiatan berbagi sembako 100 paket untuk warga Sampit yang kurang mampu. Bantuan ini rencananya mulai disalurkan awal Oktober nanti.
"Bagi donatur yang ingin berpartisipasi bisa memberikan donasi, baik berupa sembako atau uang tunai dengan cara mentransfer ke rekening Bank BRI milik komunitas Seminggu Seribu Berkah dengan nomor rekening 3612-01-035335-53-1. Kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat, khususnya pada donatur selama ini," demikian Nurul.
Bupati Halikinnor mengaku bangga terhadap tingginya kepedulian sosial masyarakat di daerah ini. Komunitas sosial tumbuh di tengah berbagai ujian yang sedang dihadapi negara dan daerah ini.
"Pemerintah tentu memiliki keterbatasan. Dukungan semua pihak, khususnya masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu kita semua menghadapi berbagai cobaan dan masa sulit ini. Saya terharu dan saya sangat berterima kasih," kata Halikinnor.
Menurut Halikinnor, tingginya kepedulian sosial ini menunjukkan jati diri masyarakat Kotawaringin Timur. Ini sesuai dengan motto daerah ini yaitu "Habaring Hurung" yang berarti bergotong royong. Motto ini menjadi kekuatan besar antara masyarakat dan pemerintah dalam bersama-sama menghadapi berbagai permasalahan yang muncul.
Baca juga: DPRD Kotim setujui pengadaan alat berat untuk kecamatan karena dibutuhkan