Jakarta (ANTARA) - Penjualan bulanan Volvo Car Group, pembuat mobil yang berada di bawah kendali Geely, turun 30,2 persen dari tahun lalu pada September yang dipengaruhi oleh dampak krisis semikonduktor global, menurut keterangan dari perusahaan pada Senin.
Pada bulan lalu, pembuat mobil yang berbasis di Swedia itu telah mewaspadai bahwa volume penjualan pada paruh kedua 2021 bisa turun dari tahun ke tahun setelah pengurangan produksi karena kekurangan chip.
Baca juga: Volvo "recall" 85 ribu unit kendaraannya di Amerika Serikat
“Penurunan itu terkait dengan kekurangan komponen. Ini mempengaruhi produksi meskipun naik lagi di akhir bulan,” kata Volvo Cars dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laporan Reuterspada Senin, sambil menambahkan bahwa permintaan untuk produknya tetap kuat.
Penjualan global perusahaan turun menjadi 47.223 mobil pada September, dengan penjualan di Eropa turun 41,5 persen sementara di Amerika Serikat turun 9 persen.
Kekurangan chip global selama setahun terakhir telah menyebabkan penundaan besar dalam aktivitas manufaktur dan memaksa beberapa pembuat mobil untuk mengurangi produksi.
Sementara itu, sumber mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Geely Holding China sedang dalam diskusi lanjutan dengan bank untuk mendaftarkan Volvo Cars beberapa minggu mendatang dalam rencana penawaran umum saham perdana (IPO) dengan valuasi sekitar 20 miliar dolar AS atau Rp285 triliun.
Pada bulan lalu, pembuat mobil yang berbasis di Swedia itu telah mewaspadai bahwa volume penjualan pada paruh kedua 2021 bisa turun dari tahun ke tahun setelah pengurangan produksi karena kekurangan chip.
Baca juga: Volvo "recall" 85 ribu unit kendaraannya di Amerika Serikat
“Penurunan itu terkait dengan kekurangan komponen. Ini mempengaruhi produksi meskipun naik lagi di akhir bulan,” kata Volvo Cars dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laporan Reuterspada Senin, sambil menambahkan bahwa permintaan untuk produknya tetap kuat.
Penjualan global perusahaan turun menjadi 47.223 mobil pada September, dengan penjualan di Eropa turun 41,5 persen sementara di Amerika Serikat turun 9 persen.
Kekurangan chip global selama setahun terakhir telah menyebabkan penundaan besar dalam aktivitas manufaktur dan memaksa beberapa pembuat mobil untuk mengurangi produksi.
Sementara itu, sumber mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Geely Holding China sedang dalam diskusi lanjutan dengan bank untuk mendaftarkan Volvo Cars beberapa minggu mendatang dalam rencana penawaran umum saham perdana (IPO) dengan valuasi sekitar 20 miliar dolar AS atau Rp285 triliun.