Jakarta (ANTARA) - Volvo Cars mengatakan bahwa kekurangan semi-konduktor telah memukul produksi dan kemungkinan akan berlanjut hingga kuartal kedua, memaksa mereka untuk memangkas perkiraan pengiriman kendaraan untuk setahun penuh.
"Ekspektasi Volvo Cars adalah meningkatkan volume penjualannya untuk tahun 2022 penuh," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Gangguan itu berarti perusahaan sekarang mengharapkan pertumbuhan marjinal dalam pengiriman untuk tahun penuh 2022, dibandingkan dengan 2021," tambah pernyataan itu, dikutip Reuters, Rabu.
Volvo, yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, mengatakan masalah tersebut tidak terkait dengan perang di Ukraina, tetapi pertempuran di sana telah mengakibatkan peningkatan biaya untuk bahan baku, energi, dan pengiriman.
"Volvo Cars terus bekerja dengan penetapan harga untuk mengurangi efeknya," katanya.
Kekurangan chip semikonduktor global telah memperlambat jalur produksi pembuat mobil
Pada Februari, Volvo mengatakan kemacetan rantai pasokan akan tetap menjadi faktor penghambat, sementara kekurangan komponen akan membaik secara bertahap.
Berita Terkait
Audi pamerkan mobil konsep di China tanpa logo cincin ikonik
Jumat, 8 November 2024 17:22 Wib
Seorang pengendara mobil di Tangerang terkena peluru nyasar
Selasa, 5 November 2024 16:55 Wib
Prabowo disebut bangga dengan mobil Maung buatan Pindad
Rabu, 30 Oktober 2024 14:28 Wib
Berikut tips agar mobil lebih hemat bahan bakar
Selasa, 29 Oktober 2024 16:30 Wib
Kusnadi-Daldin tegaskan bukan paslon boneka di Pilkada Gumas
Minggu, 27 Oktober 2024 20:47 Wib
Erlin Hardi janji programkan mobil operasional setiap relawan BPK di Kapuas
Jumat, 25 Oktober 2024 8:32 Wib
Ini spesifikasi MV3 Garuda Limousine yang digunakan Prabowo
Minggu, 20 Oktober 2024 19:22 Wib
Hanya Rp6.000-an per hari untuk perawatan Suzuki Grand Vitara
Selasa, 15 Oktober 2024 12:05 Wib