Jakarta (ANTARA) - Volvo Cars mengatakan bahwa kekurangan semi-konduktor telah memukul produksi dan kemungkinan akan berlanjut hingga kuartal kedua, memaksa mereka untuk memangkas perkiraan pengiriman kendaraan untuk setahun penuh.
"Ekspektasi Volvo Cars adalah meningkatkan volume penjualannya untuk tahun 2022 penuh," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Gangguan itu berarti perusahaan sekarang mengharapkan pertumbuhan marjinal dalam pengiriman untuk tahun penuh 2022, dibandingkan dengan 2021," tambah pernyataan itu, dikutip Reuters, Rabu.
Volvo, yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, mengatakan masalah tersebut tidak terkait dengan perang di Ukraina, tetapi pertempuran di sana telah mengakibatkan peningkatan biaya untuk bahan baku, energi, dan pengiriman.
"Volvo Cars terus bekerja dengan penetapan harga untuk mengurangi efeknya," katanya.
Kekurangan chip semikonduktor global telah memperlambat jalur produksi pembuat mobil
Pada Februari, Volvo mengatakan kemacetan rantai pasokan akan tetap menjadi faktor penghambat, sementara kekurangan komponen akan membaik secara bertahap.
Berita Terkait
Tesla potong harga mobil listrik untuk menghadapi penurunan penjualan
Selasa, 23 April 2024 12:42 Wib
Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Jumat, 19 April 2024 23:48 Wib
Porsche Taycan jadi kapal selam saat terjang banjir di Dubai
Jumat, 19 April 2024 8:55 Wib
Yang perlu dilakukan jika mobil lama tidak terpakai usai ditinggal mudik
Senin, 15 April 2024 10:20 Wib
Toyota Starlet akan hadir dengan tenaga listrik?
Senin, 15 April 2024 10:19 Wib
Sebuah mobil terbakar, diduga usai melangsir BBM di SPBU Palangka Raya
Sabtu, 13 April 2024 13:09 Wib
Balon udara jatuh sebabkan lima rumah dan satu mobil
Jumat, 12 April 2024 18:31 Wib
Polisi ingatkan jangan pakai mobil bak terbuka saat bawa penumpang
Selasa, 9 April 2024 15:50 Wib