Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menargetkan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di wilayah setempat, tuntas paling lambat dua minggu ke depan.
Target menuntaskan vaksinasi kepada para pelajar tersebut sebagai upaya mendukung dan mempercepat direalisasikannya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Ahmad Rois di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk vaksinasi ke pelajar tingkat SMA sederajat, sudah kita tuntaskan. Sekarang ini, kita memfokuskan kepada pelajar SMP sederajat dan ibu hamil. Kami targetkan itu bisa tuntas paling lambat dua minggu ke depan," ucapnya.
Dikatakan, target vaksinasi COVID-19 kepada pelajar di Kobar mencapai 22 ribu lebih. Dari jumlah itu, sebagian besar sudah dilakukan vaksinasi. Sekarang ini Pemkab Kobar melalui satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan, menyasar para pelajar SMP yang sekolahnya berada di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Rois mengatakan jumlah sekolah tingkat SMP yang berada di areal perusahaan perkebunan setidaknya 72 sekolah. Setelah semua pelajar di sekolah itu diberikan vaksin COVID-19, maka vaksinasi akan menyasar kepada para santri yang tinggal di pondok-pondok pesantren.
"Kami optimis semua pelajar itu bisa tuntas setidaknya dalam waktu dua minggu ke depan. Apalagi pasokan vaksin COVID-19 di Kobar relatif banyak. Jadi, kami akan bekerja secara optimal," beber dia.
Baca juga: Komit lindungi perempuan, Kobar terima penghargaan dari Menteri PPPA
Selain jumlah stok vaksin COVID-19 relatif banyak, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah juga selalu siap menyalurkan vaksin apabila memang dibutuhkan oleh Pemkab Kobar. Hal itulah yang mendasari sikap optimis dari Pemkab Kobar mampu merealisasikan vaksinasi kepada pelajar tuntas paling lambat dua minggu ke depan.
"Sama seperti daerah lain, di Kobar juga memang fokus vaksinasi kepada ibu hamil dan pelajar. Untuk pelajar ini yang terus kita percepat agar PTM dapat terlaksana, dan tidak menimbulkan klaster baru," demikian Rois.
Baca juga: Pemkab Kobar kembali 'jemput bola' layanan akta kelahiran dan kematian
Baca juga: Pemprov Kalteng berencana kembangkan keramba ikan terintegrasi wisata di Kobar
Target menuntaskan vaksinasi kepada para pelajar tersebut sebagai upaya mendukung dan mempercepat direalisasikannya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Ahmad Rois di Pangkalan Bun, kemarin.
"Untuk vaksinasi ke pelajar tingkat SMA sederajat, sudah kita tuntaskan. Sekarang ini, kita memfokuskan kepada pelajar SMP sederajat dan ibu hamil. Kami targetkan itu bisa tuntas paling lambat dua minggu ke depan," ucapnya.
Dikatakan, target vaksinasi COVID-19 kepada pelajar di Kobar mencapai 22 ribu lebih. Dari jumlah itu, sebagian besar sudah dilakukan vaksinasi. Sekarang ini Pemkab Kobar melalui satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan, menyasar para pelajar SMP yang sekolahnya berada di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Rois mengatakan jumlah sekolah tingkat SMP yang berada di areal perusahaan perkebunan setidaknya 72 sekolah. Setelah semua pelajar di sekolah itu diberikan vaksin COVID-19, maka vaksinasi akan menyasar kepada para santri yang tinggal di pondok-pondok pesantren.
"Kami optimis semua pelajar itu bisa tuntas setidaknya dalam waktu dua minggu ke depan. Apalagi pasokan vaksin COVID-19 di Kobar relatif banyak. Jadi, kami akan bekerja secara optimal," beber dia.
Baca juga: Komit lindungi perempuan, Kobar terima penghargaan dari Menteri PPPA
Selain jumlah stok vaksin COVID-19 relatif banyak, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah juga selalu siap menyalurkan vaksin apabila memang dibutuhkan oleh Pemkab Kobar. Hal itulah yang mendasari sikap optimis dari Pemkab Kobar mampu merealisasikan vaksinasi kepada pelajar tuntas paling lambat dua minggu ke depan.
"Sama seperti daerah lain, di Kobar juga memang fokus vaksinasi kepada ibu hamil dan pelajar. Untuk pelajar ini yang terus kita percepat agar PTM dapat terlaksana, dan tidak menimbulkan klaster baru," demikian Rois.
Baca juga: Pemkab Kobar kembali 'jemput bola' layanan akta kelahiran dan kematian
Baca juga: Pemprov Kalteng berencana kembangkan keramba ikan terintegrasi wisata di Kobar