Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menerima kedatangan vaksin produksi Pfizer dan AstraZeneca tahap ke-97 dan 98 untuk menambah ketersediaan serta mengejar target kekebalan komunal hingga akhir 2021.

"Kita bersyukur, Indonesia bisa terus menambah ketersediaan vaksin secara intens dalam beberapa pekan terakhir dan hal ini akan terus berlanjut," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat.

Nadia mengatakan jumlah vaksin Pfizer yang diterima sebanyak 1.182.870 dosis dan AstraZeneca sejumlah 844.820 dosis.

Kedatangan vaksin yang berkelanjutan ini adalah wujud upaya keras pemerintah memastikan ketersediaan vaksin COVID-19 di Tanah Air dalam rangka mengejar target penerima vaksin hingga 70 persen populasi di akhir tahun.

“Dengan datangnya kedua jenis vaksin ini, maka total vaksin yang telah hadir di Indonesia sekitar 291 juta dosis, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku,” ujarnya.

Nadia mengatakan pemerintah berupaya mendatangkan vaksin bagi masyarakat Indonesia melalui bermacam skema, di antaranya dalam bentuk donasi, seperti vaksin AstraZeneca yang tiba pada Jumat (22/10) ini sebagai hibah dari Pemerintah Jepang, sedangkan vaksin Pfizer yang tiba di Jakarta, Semarang, dan Surabaya diperoleh melalui skema pembelian langsung.

Ia mengatakan Indonesia terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi. Masih terdapat sejumlah tugas besar yang perlu dilakukan terkait vaksinasi, khususnya untuk meningkatkan capaian vaksinasi bagi lansia dan remaja.

“Untuk itu, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk membantu memberikan informasi, masukan, saran dan bantuan bagi keluarga yang remaja dan lansia untuk dapat segera divaksinasi, demi melindungi diri mereka dan keluarga,” ujarnya.

Menurut data per 22 Oktober 2021, 111,9 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama atau 53,75 persen dari sasaran vaksinasi nasional, sedangkan yang telah mendapatkan vaksin lengkap sebanyak 66,7 juta orang atau 32 persen.

Nadia mengatakan upaya membangun kekebalan komunal atau capaian vaksinasi di atas 70 persen terus dilakukan, meski tingkat penularan COVID-19 di Indonesia telah jauh menurun.

“Justru penurunan tersebut mengindikasikan bahwa langkah yang telah dan sedang kita laksanakan ini telah berada di jalur yang tepat, sehingga perlu dilanjutkan dan dituntaskan,” katanya.

Nadia mengingatkan agar situasi penurunan angka kasus COVID-19 di Indonesia jangan membuat masyarakat lengah dan mengendorkan protokol kesehatan. "Pelaksanaan protokol kesehatan 3M dan percepatan vaksinasi mesti berjalan seiring,” katanya.

Pewarta : Andi Firdaus
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024