Sampit (ANTARA) - Lomba pidato tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menjadi ajang peserta menggugah masyarakat, khususnya generasi muda untuk turut membantu menangani pandemi COVID-19.
"Kita bisa memulai peran kita dengan taat protokol kesehatan. Adaptasi bukan berarti kita tidak mampu melakukan kemajuan. Dengan kita bersama-sama, saya yakin kita mampu memberikan dampak besar dalam penanganan pandemi COVID-19 ini," kata Freskila Gracia, salah satu peserta lomba pidato di Sampit, Senin.
Siswi SMAN 1 Sampit ini mengaku sengaja mengangkat tema pidato terkait pandemi COVID-19 dan "new normal" atau era normal baru. Hal ini penting karena saat ini pandemi masih terjadi.
Meskipun sudah ada ditemukan vaksin namun ini belum sepenuhnya membebaskan negara dan daerah ini dari pandemi COVID-19. Namun ini merupakan salah satu langkah yang harus didukung semua pihak, seraya tetap menjalankan protokol kesehatan.
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan. Kegiatan harus dialihkan secara daring, seperti sekolah, kantor, pusat perbelanjaan bahkan rumah ibadah sempat ditutup.
Saat ini kasus COVID-19 terus menurun. Aktivitas saat ini mulai dilonggarkan namun tetap dengan serba pembatasan dan aturan sangat ketat.
Menurut Freskila, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Untuk itu perlu kewaspadaan serta tetap kemampuan adaptasi agar bisa tetap menjalankan aktivitas dengan baik meski di tengah pandemi.
"Kita generasi muda harus berpartisipasi membantu. Momen Sumpah Pemuda ini kita jadikan pelecut semangat dalam perjuangan menyatukan bangsa untuk bersama-sama melawan pandemi COVID-19," tegas Freskila.
Gaida Rahmah, peserta lainnya juga mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19. Wujud nyata bisa dimulai dari diri sendiri dan di lingkungan masing-masing.
"Wujudnya kita dengan cara menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Kita harus berpartisipasi agar pandemi ini segera berakhir. Gunakan media sosial kita untuk membantu," kata Rahmah.
Baca juga: Kebut vaksinasi pelajar percepat pemulihan pendidikan di Kotim
Sebanyak 20 peserta mengikuti lomba pidato dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93. Lomba terbagi pada kelompok putra dan putri.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Sujarwo mengatakan, lomba pidato ini terbatas untuk pelajar SMA sederajat di dalam kota Sampit. Pembatasan ini karena kegiatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tahun ini lomba pidato yang digelar di tengah pandemi COVID-19 ini diikuti kalangan pelajar, namun tahun-tahun berikutnya rencananya akan diperluas untuk peserta dari kalangan umum berusia remaja atau pemuda.
"Melalui kegiatan ini kami berharap lahir orator dan pemimpin berkualitas. Kegiatan ini rutin, tapi sempat tidak dilaksanakan saat awal pandemi COVID-19. Kini kembali kita laksanakan. Mudah-mudahan kondisi akan terus membaik," demikian Sujarwo.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kotim tersisa enam pasien isoman
Baca juga: Pengaspalan jalan di Sampit ditargetkan tuntas 2024
Baca juga: Bupati Kotim pertimbangkan opsi merevisi kenaikan tarif air PDAM
"Kita bisa memulai peran kita dengan taat protokol kesehatan. Adaptasi bukan berarti kita tidak mampu melakukan kemajuan. Dengan kita bersama-sama, saya yakin kita mampu memberikan dampak besar dalam penanganan pandemi COVID-19 ini," kata Freskila Gracia, salah satu peserta lomba pidato di Sampit, Senin.
Siswi SMAN 1 Sampit ini mengaku sengaja mengangkat tema pidato terkait pandemi COVID-19 dan "new normal" atau era normal baru. Hal ini penting karena saat ini pandemi masih terjadi.
Meskipun sudah ada ditemukan vaksin namun ini belum sepenuhnya membebaskan negara dan daerah ini dari pandemi COVID-19. Namun ini merupakan salah satu langkah yang harus didukung semua pihak, seraya tetap menjalankan protokol kesehatan.
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan. Kegiatan harus dialihkan secara daring, seperti sekolah, kantor, pusat perbelanjaan bahkan rumah ibadah sempat ditutup.
Saat ini kasus COVID-19 terus menurun. Aktivitas saat ini mulai dilonggarkan namun tetap dengan serba pembatasan dan aturan sangat ketat.
Menurut Freskila, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Untuk itu perlu kewaspadaan serta tetap kemampuan adaptasi agar bisa tetap menjalankan aktivitas dengan baik meski di tengah pandemi.
"Kita generasi muda harus berpartisipasi membantu. Momen Sumpah Pemuda ini kita jadikan pelecut semangat dalam perjuangan menyatukan bangsa untuk bersama-sama melawan pandemi COVID-19," tegas Freskila.
Gaida Rahmah, peserta lainnya juga mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19. Wujud nyata bisa dimulai dari diri sendiri dan di lingkungan masing-masing.
"Wujudnya kita dengan cara menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Kita harus berpartisipasi agar pandemi ini segera berakhir. Gunakan media sosial kita untuk membantu," kata Rahmah.
Baca juga: Kebut vaksinasi pelajar percepat pemulihan pendidikan di Kotim
Sebanyak 20 peserta mengikuti lomba pidato dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93. Lomba terbagi pada kelompok putra dan putri.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Sujarwo mengatakan, lomba pidato ini terbatas untuk pelajar SMA sederajat di dalam kota Sampit. Pembatasan ini karena kegiatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tahun ini lomba pidato yang digelar di tengah pandemi COVID-19 ini diikuti kalangan pelajar, namun tahun-tahun berikutnya rencananya akan diperluas untuk peserta dari kalangan umum berusia remaja atau pemuda.
"Melalui kegiatan ini kami berharap lahir orator dan pemimpin berkualitas. Kegiatan ini rutin, tapi sempat tidak dilaksanakan saat awal pandemi COVID-19. Kini kembali kita laksanakan. Mudah-mudahan kondisi akan terus membaik," demikian Sujarwo.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kotim tersisa enam pasien isoman
Baca juga: Pengaspalan jalan di Sampit ditargetkan tuntas 2024
Baca juga: Bupati Kotim pertimbangkan opsi merevisi kenaikan tarif air PDAM