Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Kuwu Senilawati mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah provinsi, agar segera memperbaiki jalan penghubung Kota Palangka Raya dengan Kabupaten Gunung Mas, karena sekarang ini sejumlah titik kondisinya sudah mulai rusak parah.
Kerusakan jalan penghubung Palangka Raya dengan Gumas terus menerus dikeluhkan bahwa sampai ditanami pohon pisang oleh sejumlah warga dan viral di media sosial, kata Kuwu di Palangka Raya, Senin.
"Ini harus segera disikapi oleh pemprov melalui dinas terkait. Jangan sampai masyarakat terus menerus memprotes kerusakan jalan penghubung Palangka Raya-Gumas itu," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan itu menyarankan, pemprov bisa memasukkan perbaikannya dalam proyek multiyears yang rencananya akan kembali dilaksanakan pada tahun 2022.
Kuwu mengatakan pemprov juga perlu membuat kajian terkait kerusakan jalan penghubung Palangka-Gumas tersebut. Di mana kajian itu salah satunya bertujuan memastikan apakah kerusakannya akibat aktivitas kendaraan angkut perusahaan besar swasta, baik itu perkebunan kelapa sawit, batu bara, logging atau kayu, serta lainnya.
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kalteng telah sepakat rancangan KUA-PPAS Tahun 2022
"Jika hasil kajian itu memang benar karena kendaraan angkut PBS, maka Pemerintah harus membuat agrement atau kesepakatan dengan PBS di wilayah setempat. Kesepakatan itu isinya PBS ikut membantu memperbaiki jalan tersebut," kata dia.
Namun, lanjut Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng itu, apabila kerusakan jalan penghubung Palangka-Gumas itu akibat kualitas jalan yang belum standar, maka pemprov harus melakukan peningkatan. Dengan begitu, tidak lagi terjadi kerusakan seperti sekarang ini.
"Kalau akibat faktor alam, seperti longsor, maka kewajiban pemerintah melalui instansi terkait melakukan perbaikan segera. Jangan sampai ada banyak korban kecelakaan, baru diperbaiki," demikian Kuwu.
Baca juga: DPRD Kalteng: Permendikbud No.6/2021 memberatkan sekolah di pelosok
Kerusakan jalan penghubung Palangka Raya dengan Gumas terus menerus dikeluhkan bahwa sampai ditanami pohon pisang oleh sejumlah warga dan viral di media sosial, kata Kuwu di Palangka Raya, Senin.
"Ini harus segera disikapi oleh pemprov melalui dinas terkait. Jangan sampai masyarakat terus menerus memprotes kerusakan jalan penghubung Palangka Raya-Gumas itu," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan itu menyarankan, pemprov bisa memasukkan perbaikannya dalam proyek multiyears yang rencananya akan kembali dilaksanakan pada tahun 2022.
Kuwu mengatakan pemprov juga perlu membuat kajian terkait kerusakan jalan penghubung Palangka-Gumas tersebut. Di mana kajian itu salah satunya bertujuan memastikan apakah kerusakannya akibat aktivitas kendaraan angkut perusahaan besar swasta, baik itu perkebunan kelapa sawit, batu bara, logging atau kayu, serta lainnya.
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kalteng telah sepakat rancangan KUA-PPAS Tahun 2022
"Jika hasil kajian itu memang benar karena kendaraan angkut PBS, maka Pemerintah harus membuat agrement atau kesepakatan dengan PBS di wilayah setempat. Kesepakatan itu isinya PBS ikut membantu memperbaiki jalan tersebut," kata dia.
Namun, lanjut Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng itu, apabila kerusakan jalan penghubung Palangka-Gumas itu akibat kualitas jalan yang belum standar, maka pemprov harus melakukan peningkatan. Dengan begitu, tidak lagi terjadi kerusakan seperti sekarang ini.
"Kalau akibat faktor alam, seperti longsor, maka kewajiban pemerintah melalui instansi terkait melakukan perbaikan segera. Jangan sampai ada banyak korban kecelakaan, baru diperbaiki," demikian Kuwu.
Baca juga: DPRD Kalteng: Permendikbud No.6/2021 memberatkan sekolah di pelosok