Makanan tak higienis bisa sebabkan demam tifoid

Kamis, 11 November 2021 16:24 WIB

Jakarta (ANTARA) - Demam tifoid menjadi salah satu penyakit yang bisa menyerang seseorang akibat menyantap makanan dan minuman tak higienis dan mengandung bakteri Salmonella thyphi.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI mengatakan bakteri yang mengontaminasi makanan ini pertama-tama menginfeksi saluran cerna lalu menyebabkan munculnya gejala-gejala khas demam tifoid pada tubuh.

"Kuman Salmonella thyhpi akan menginfeksi saluran cerna, masuk ke aliran darah dan terjadilah gejala demam. Masuknya lewat saluran cerna tetapi gejalanya bisa satu badan," kata dia dalam acara daring, Kamis.

Bukan hanya dari makanan atau minuman, tangan yang terkontaminasi bakteri lalu mengontaminasi makanan juga dapat menjadi penyebab penularan. Seseorang yang terinfeksi nantinya menularkan bakteri melalui feses atau kotorannya dan menginfeksi orang lain.

Baca juga: Iklan cokelat dan es krim anak dilarang di Spanyol

Gejala yang dialami sangat bervariasi mulai dari ringan hingga berat yang mengancam jiwa. Pasien umumnya mengalami mual, muntah, diare, diare berdarah, sulit buang air besar (BAB), lemas, demam yang semakin hari semakin tinggi, batuk kering.

Gejala lainnya yakni kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan muncul ruam pada kulit berupa bintik berwarna merah.

"Kalau (kategori) berat bisa bocor di usus, zat-zat racun sampai ke otak, orangnya sampai tidak sadar," kata Suzy.

Di sisi lain, ada juga orang yang semata menjadi pembawa (carrier) dan tidak mengalami gejala apapun namun tubuhnya sudah terkontaminasi bakteri penyebab demam tifoid.

Di Indonesia demam tifoid termasuk endemis. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun tak dipengaruhi musim dengan sekitar 51-148 kasus setiap 100.000 penduduk per tahun.

Bila foodborne diseases ini tak segera ditangani secara benar maka bisa menyebabkan kematian. Angka fatalitas akibat demam tifoid sekitar 1 persen. Suzy mengatakan, sebanyak 600-1500 kasus kematian akibat demam tifoid yang terlanjur mengalami komplikasi.

Baca juga: Di usia berapa anak boleh makan es krim?

Baca juga: Penjelasan terkait ditemukan COVID-19 pada es krim

Baca juga: Ini alasan kenapa es krim bisa membuat orang bahagia

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Vaksin tifoid bisa didapatkan setiap tiga tahun sekali

12 November 2021 11:06 Wib, 2021
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

Kia akan perbanyak hybrid dengan harga lebih rendah

Lifestyle - 22 December 2024 18:51 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib