Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menegaskan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2022 dirancang untuk pembangunan yang efektif dan efisien.
“Karena anggaran yang terbatas, terlebih pendapatan daerah maupun dana transfer ke daerah cukup menurun dari tahun sebelumnya sehingga pembangunan tahun depan harus efektif dan efisien,” kata Ampera di Tamiang Layang, Sabtu.
Namun demikian, dikatakannya, ada juga kewajiban yang harus dipenuhi daerah sebagaimana Surat Edaran (SE) Mendagri nomor 910/4350 SJ tentang Kebijakan Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 tertanggal 16 Agustus 2021.
Dalam SE itu, pemda diminta menambahkan alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD 2022 sebesar 5-10 persen dari APBD tahun lalu, untuk mengantisipasi keadaan darurat, termasuk keperluan mendesak akibat pandemi COVID-19 atau bencana lainnya yang tidak bisa diprediksi.
“Maka dari itu, kita menganggarkan BTT sebesar Rp50 miliar pada RAPBD 2022,” jelasnya.
Dia menambahkan, dirinya selaku kepala daerah juga sudah menyampaikan jawaban atas pertanyaan fraksi pendukung dewan pada Jumat (12/11). Sedangkan yang belum terjawab secara terperinci akan dibahas melalui rapat kerja bersama.
Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio mengatakan, kepala daerah sudah menyampaikan jawaban atas pemandangan umum fraksi pendukung dewan atas pengajuan nota keuangan dan RAPBD 2022.
Sebelumnya fraksi pendukung dewan menyampaikan pemandangan umum fraksi yang berisi saran, masukan, pendapatan bahan pertanyaan. Kepala daerah menjawab hal tersebut sesuai dengan Undang Undang nomor 23 tentang Pemerintah Daerah dan Tata Tertib DPRD Barito Timur nomor 1 tahun 2018.
“Jika ada pertanyaan maupun hal- hal yang belum terjawab maka akan dibahas dan dijelaskan pada rapat kerja,” terang Nursulistio.
Menurutnya, struktur anggaran daerah 2022 sudah tergambarkan dalam Nota Keuangan dan RAPBD 2022 yang diajukan. Dalam rapat yang dimulai Senin (15/11) nanti akan dilakukan pembahasan bersama anggaran untuk program prioritas, namun tidak merubah struktur anggaran.
“Karena anggaran yang terbatas, terlebih pendapatan daerah maupun dana transfer ke daerah cukup menurun dari tahun sebelumnya sehingga pembangunan tahun depan harus efektif dan efisien,” kata Ampera di Tamiang Layang, Sabtu.
Namun demikian, dikatakannya, ada juga kewajiban yang harus dipenuhi daerah sebagaimana Surat Edaran (SE) Mendagri nomor 910/4350 SJ tentang Kebijakan Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 tertanggal 16 Agustus 2021.
Dalam SE itu, pemda diminta menambahkan alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD 2022 sebesar 5-10 persen dari APBD tahun lalu, untuk mengantisipasi keadaan darurat, termasuk keperluan mendesak akibat pandemi COVID-19 atau bencana lainnya yang tidak bisa diprediksi.
“Maka dari itu, kita menganggarkan BTT sebesar Rp50 miliar pada RAPBD 2022,” jelasnya.
Dia menambahkan, dirinya selaku kepala daerah juga sudah menyampaikan jawaban atas pertanyaan fraksi pendukung dewan pada Jumat (12/11). Sedangkan yang belum terjawab secara terperinci akan dibahas melalui rapat kerja bersama.
Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio mengatakan, kepala daerah sudah menyampaikan jawaban atas pemandangan umum fraksi pendukung dewan atas pengajuan nota keuangan dan RAPBD 2022.
Sebelumnya fraksi pendukung dewan menyampaikan pemandangan umum fraksi yang berisi saran, masukan, pendapatan bahan pertanyaan. Kepala daerah menjawab hal tersebut sesuai dengan Undang Undang nomor 23 tentang Pemerintah Daerah dan Tata Tertib DPRD Barito Timur nomor 1 tahun 2018.
“Jika ada pertanyaan maupun hal- hal yang belum terjawab maka akan dibahas dan dijelaskan pada rapat kerja,” terang Nursulistio.
Menurutnya, struktur anggaran daerah 2022 sudah tergambarkan dalam Nota Keuangan dan RAPBD 2022 yang diajukan. Dalam rapat yang dimulai Senin (15/11) nanti akan dilakukan pembahasan bersama anggaran untuk program prioritas, namun tidak merubah struktur anggaran.