Dokter sarankan periksa mata bagi yang terdiagnosis diabetes

Selasa, 16 November 2021 17:22 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mereka yang terdiagnosis diabetes disarankan segera memeriksakkan kondisi matanya pada dokter demi menghindari munculnya komplikasi pada organ mata yang bisa berujung pada kebutaan.

"Setiap begitu orang didiagnosis diabetes, segera periksakan mata supaya dicek (oleh dokter) semuanya seperti air matanya, tekanan bola matanya seperti apa, katarak, yang penting kontrol rutin ke dokter sehingga bisa menangani lebih dini," ujar dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), dalam perkenalan secara daring Diabetes Education & Care JEC Eye Hospital & Clinics, Selasa.

Baca juga: Dokter: Kurang olahraga bisa picu risiko diabetes

Pada mereka yang terkena diabetes, risiko mengalami kebutaan meningkat hampir 25 kali lipat dibandingkan orang sehat. Mereka juga berisiko terkena masalah pada mata apabila gula darahnya tak terkontrol seperti mata kering, glaukoma dan neuropati diabetik

"Komplikasi pada mata seperti dry eye memang semakin lama menderita diabetes, semakin tinggi risiko terkena seperti neuropati atau ada masalah di saraf mata," kata Rerefano yang menjabat sebagai Direktur Utama RS Mata JEC@Kedoya, Vitreo-Retina, Cataract Specialist JEC Eye Hospitals and Clinics itu.

Menurut Rerefano, seringkali penyandnag diabetes baru berkonsultasi dengan dokter bila sudah mengalami mata kering dengan kondisi parah. Begitu juga dengan glaukoma atau kondisi tekanan bola mata yang tinggi yang dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kerusakan di saraf mata menyebabkan kebutaan. Glukoma pada tahap awal tidak bergejala semisal rasa sakit atau buram.

Sementara pada kasus neuropati diabetik, pasien yang terdiagnosis di usia muda cenderung mengalami perburukan kondisi lebih cepat ketimbang bila baru terkena diabetes pada usia 50 atau 60 tahun.

Baca juga: Benarkah penderita diabetes rentan terinfeksi virus?

Referano mengatakan, pasien diabetes dengan riwayat penyakit sudah 20 tahun hampir 60 persennya mengalami neuropati diabetik.

"Makin muda usia apabila mengalami diabetes, makin berat perburukan diabetik neuropati dibandingkan apabila diabetes baru usia 50 tahun, 60 tahun. Diabetes bisa terjadi mulai dari anak kecil. Pasien termuda saya usia 16 tahun," demikian kata dia. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2020, jumlah penyandang diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2 persen dengan 10,681,400 kasus.

Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim penanggulangan COVID-19 di Indonesia, angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada masyarakat yang tidak menyandang diabetes.

Baca juga: IDAI sebut diabetes induk penyakit tidak menular

Baca juga: Anak yang kurus juga bisa terkena diabetes

Baca juga: Ini manfaat kembang kol untuk penyandang diabetes

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Anthony Davis alami cedera mata saat Lakers menang atas Raptors

12 November 2024 8:08 Wib

Makanan sehat untuk mata tidak hanya wortel

16 October 2024 17:54 Wib

Cendera mata PON diminati pengunjung pada pameran UMKM

18 September 2024 6:12 Wib

Polisi tangkap tersangka ilegal akses akun mata uang kripto

30 August 2024 12:47 Wib

Awas! Menggunakan bunga telang untuk obat mata berisiko menimbulkan infeksi

30 July 2024 18:15 Wib
Terpopuler

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib

Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi

Kabar Daerah - 29 November 2024 16:54 Wib

Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes

Olahraga - 30 November 2024 16:23 Wib