Dokter: Kurang olahraga bisa picu risiko diabetes

Selasa, 16 November 2021 13:40 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD menjelaskan bahwa salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko diabetes adalah dari gaya hidup seseorang yang kurang berolahraga.

"Indonesia ini kan sudah menjadi ranking keenam ya dunia setelah sebelumnya itu ranking tujuh. Tentunya ini terkait juga dengan pola hidup masyarakat yang sudah sedentary lifestyle namanya. Itu adalah gaya hidup yang malas olahraga karena terkait dengan pola kehidupan kita sekarang kan modern ya," ungkap Umar saat diskusi daring, Selasa.

Selain itu, Umar juga mengatakan bahwa ada dua jenis faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengidap diabetes yaitu faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan.

Baca juga: Olahraga menggunakan jaket tidak dianjurkan

"Faktor yang tidak bisa dikendalikan itu memang karena keturunan ya. Nah sedangkan faktor yang bisa dihindari ini banyak. Misalnya obesitas, sedentary lifestyle, atau dia punya penyakit lain seperti hipertensi. Dan jangan lupa stres yang berkepanjangan juga bisa mengakibatkan diabetes," jelas Umar.

"Karena pada stres itu muncul hormon yang akan sifatnya kontra insulin. Jadi dia melawan insulin, sehingga insulinnya tidak berfungsi dengan baik, akhirnya gula darahnya bisa naik," tambahnya.

Untuk menghindari risiko terkena diabetes, Umar memaparkan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan adalah berolahraga.

"Ada penelitian yang meneliti pasien dewasa yang pra-diabetes. Itu diberi treatment yang satu olahraga, yang satu diet saja. Ternyata yang olahraga ini (kadar gula darahnya) bisa kembali normal sekitar 50 persen lebih. Tapi hasil penelitiannya itu sampai 3 tahun dia olahraga rutin," kata Umar.

"Olahraga ini bahkan bisa mencegah diabetes. Jadi kalau memang orang tuanya diabetes, kan dia punya risiko nih. Jadi harus lebih rutin dong berolahraga. Jangan orang tuanya sudah diabetes malah dia santai-santai dan tidak olahraga," sambungnya.

Baca juga: Jam tangan pintar temani ragam aktivitas olahraga

Baca juga: Olahraga dua jam sebelum tidur bisa membuat lebih nyenyak

Baca juga: Ukur denyut jantung bantu cegah kondisi fatal saat olahraga

Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Legislator berharap pebiliar Gumas harumkan nama daerah di POBSI KONI Cup Mura

23 November 2024 14:59 Wib

KONI berencana pangkas jumlah nomor pertandingan di PON

22 November 2024 20:52 Wib

Alfian serap aspirasi pegiat olahraga dan seni budaya di Kapuas

22 November 2024 4:43 Wib

50 cabang olahraga dipertandingkan SEA Games Thailand 2025

21 November 2024 20:26 Wib

KOI optimalkan potensi cabang olahraga beregu untuk Olimpiade 2028

21 November 2024 6:05 Wib
Terpopuler

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib

Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi

Kabar Daerah - 29 November 2024 16:54 Wib