Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Akhmad Fauliansyah mengaku sama sekali belum menerima laporan, terkait adanya murid Sekolah Dasar yang terpapar COVID-19 saat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas di daerh itu.
"Saya tidak tahu ceritanya mas, tidak dapat informasinya. Terkait adanya pemberitaan yang menyatakan murid Sekolah Dasar terpapar COVID-19 di wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai," Fauliansyah saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Mantan Kadinsosnaker Kota Palangka Raya itu menegaskan, bahwa pihaknya sampai saat ini belum sama sekali menerima informasi yang sempat beredar luas dari media online lokal, dimana pihak Satgas COVID-19 Palangka Raya menyatakan ada murid SD terpapar COVID-19 saat PTM terbatas.
Ia menuturkan, apabila informasi tersebut benar adanya, tentunya pihak sekolah yang muridnya terpapar COVID-19 saat pelaksanaan PTM terbatas, bisa melaporkan kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, pihaknya juga bingung pihak Satgas COVID-19 Palangka Raya tidak memberitahukan adanya temuan kasus COVID-19 ke Dinas Pendidikan Kota setempat, dengan tujuan agar segera dikoordinasikan dan di antisipasi penyebarannya.
"Saya juga bingung dengan adanya informasi yang beredar di media online lokal, apalagi pihak satuan pendidikan setempat sama sekali tidak menerima informasi terkait hal itu," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Akhmad Fauliansyah saat berfoto bersama sejumlah siswa berpakaian adat Dayak (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Ia menambahkan, apabila hal tersebut benar terjadi tentunya kami akan melakukan pengecekan baik itu alamat dan nama si anak, sehingga persoalan ini benar-benar jelas.
"Menurut saya nama dan sekolah si anak tidak usah di rahasiakan, sehingga kita dapat mencari informasinya apakah terpapar di sekolah atau yang bersangkutan sedang menjalani isolasi di rumah," ungkapnya.
Dengan adanya pemberitaan terkait ada satu murid SD di Palangka Raya positif COVID-19 saat melaksanakan PTM terbatas, jangan sampai membuat proses uji coba PTM terbatas yang sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah yang ada di daerah ini malah terganggu dengan adanya isu tersebut.
Apalagi dalam statemen dari Ketua Harian Satgas COVID-19 Palangka Raya, juga sudah menutup selama tujuh hari sekolah yang salah satu peserta didik terpapar wabah yang dapat menular ke orang lain.
"Kepala Bidang SD di kantor saya juga sudah ada mengeluarkan statemen di media online di Palangka Raya, bahwa terkait hal tersebut pihaknya juga tidak mengetahui dan tidak ada menerima laporan," tutur Fauliansyah.
"Saya tidak tahu ceritanya mas, tidak dapat informasinya. Terkait adanya pemberitaan yang menyatakan murid Sekolah Dasar terpapar COVID-19 di wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai," Fauliansyah saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Mantan Kadinsosnaker Kota Palangka Raya itu menegaskan, bahwa pihaknya sampai saat ini belum sama sekali menerima informasi yang sempat beredar luas dari media online lokal, dimana pihak Satgas COVID-19 Palangka Raya menyatakan ada murid SD terpapar COVID-19 saat PTM terbatas.
Ia menuturkan, apabila informasi tersebut benar adanya, tentunya pihak sekolah yang muridnya terpapar COVID-19 saat pelaksanaan PTM terbatas, bisa melaporkan kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, pihaknya juga bingung pihak Satgas COVID-19 Palangka Raya tidak memberitahukan adanya temuan kasus COVID-19 ke Dinas Pendidikan Kota setempat, dengan tujuan agar segera dikoordinasikan dan di antisipasi penyebarannya.
"Saya juga bingung dengan adanya informasi yang beredar di media online lokal, apalagi pihak satuan pendidikan setempat sama sekali tidak menerima informasi terkait hal itu," ucapnya.
Ia menambahkan, apabila hal tersebut benar terjadi tentunya kami akan melakukan pengecekan baik itu alamat dan nama si anak, sehingga persoalan ini benar-benar jelas.
"Menurut saya nama dan sekolah si anak tidak usah di rahasiakan, sehingga kita dapat mencari informasinya apakah terpapar di sekolah atau yang bersangkutan sedang menjalani isolasi di rumah," ungkapnya.
Dengan adanya pemberitaan terkait ada satu murid SD di Palangka Raya positif COVID-19 saat melaksanakan PTM terbatas, jangan sampai membuat proses uji coba PTM terbatas yang sudah dilaksanakan di sejumlah sekolah yang ada di daerah ini malah terganggu dengan adanya isu tersebut.
Apalagi dalam statemen dari Ketua Harian Satgas COVID-19 Palangka Raya, juga sudah menutup selama tujuh hari sekolah yang salah satu peserta didik terpapar wabah yang dapat menular ke orang lain.
"Kepala Bidang SD di kantor saya juga sudah ada mengeluarkan statemen di media online di Palangka Raya, bahwa terkait hal tersebut pihaknya juga tidak mengetahui dan tidak ada menerima laporan," tutur Fauliansyah.