Jakarta (ANTARA) - Praktisi Keperawatan Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Ns. Novardian, M.Kep., Sp.Kep.An, membagikan sejumlah kiat bagi orang tua untuk menjaga kulit bayi dan anak dari iritasi dan luka.
Wanita yang akrab disapa Nova itu mengatakan, sejumlah permasalahan kulit yang rentan dimiliki bayi dan anak antara lain ruam popok atau iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok, lalu luka karena gesekan, iritasi dari penggunaan plester, hingga iritasi dari pakaian.
"Itu yang kadang tidak kepikiran sama orang tua. Yang iritasi karena bayi banyak baring, bajunya mungkin tidak menyerap keringat sehingga menyebabkan iritasi, penekanan area tempat tidurnya dari bahan yang buat berkeringat, atau tidur dengan alas dan lama, itu kadang penerapannya tidak dimengerti orang tua," jelas Nova dalam jumpa pers daring, Kamis.
Lebih lanjut, Nova mengatakan, hal yang perlu diperhatikan orang tua adalah bagaimana pencegahan iritasi dan luka dari awal. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan perlindungan skin barrier.
Baca juga: Minyak telon tak disarankan untuk bayi baru lahir
"Skin barrier bisa digunakan sebagai pencegahan di awal, ini harus dikenalkan lebih lanjut. Jangan menunggu setelah jadi parah baru diobati," ujar dia menambahkan.
Nova melanjutkan, selain melakukan pencegahan dengan skin barrier, orang tua juga bisa menghindari produk dengan pewangi dan alkohol untuk menyembuhkan luka dan iritasi kulit.
"Banyak sekali bahan-bahan yang harus kita hindari untuk kurangi iritasi pada kulit bayi dan anak; di antaranya adalah pewangi dan alkohol. Alkohol ini keras, namun bisa digunakan berdasarkan konsentrasinya," papar Nova.
Khusus untuk iritasi ruam popok sendiri, Nova mengatakan orang tua dapat mengganti popok si kecil jika terlihat basah atau lembab. Kemudian, orang tua bisa membersihkan kulit bayi dengan tisu basah khusus bayi dan anak yang tanpa pewangi dan alkohol.
Hal lainnya yang perlu dipahami orang tua, adalah memastikan ukuran popok yang digunakan sesuai dengan tubuh buah hati.
"Kalau bayinya prematur, jika orang tua menggunakan popok untuk newborn, maka akan semakin besar karena bisa menutupi tubuhnya. Sesuaikan dengan berat dan ukurannya agar tidak menyebabkan lecet pada kulit," kata Nova.
Selanjutnya, jangan lupa untuk menjaga kelembaban kulit. Baik anak-anak maupun orang dewasa perlu memakai pelembab (lotion). Menurut Nova, kulit kering bisa menyebabkan iritasi. "Dan jangan lupa proteksi kulit bayi kita dari berbagai risiko penggunaan baju, pampers lewat skin barrier," kata Nova.
"Perlindungan untuk anak-anak dan bayi penting karena kulit ini adalah barrier atau pelindung pertama kita dari hal-hal luar. Kalau kulit tidak diproteksi, anak-anak bisa berisiko akan terinfeksi secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kenali jenis-jenis keluhan kulit pada anak
Baca juga: Bolehkah penderita autoimun kulit pakai produk 'skincare'?
Baca juga: Khasiat susu kambing dan kopi untuk kulit ibu dan anak
Wanita yang akrab disapa Nova itu mengatakan, sejumlah permasalahan kulit yang rentan dimiliki bayi dan anak antara lain ruam popok atau iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok, lalu luka karena gesekan, iritasi dari penggunaan plester, hingga iritasi dari pakaian.
"Itu yang kadang tidak kepikiran sama orang tua. Yang iritasi karena bayi banyak baring, bajunya mungkin tidak menyerap keringat sehingga menyebabkan iritasi, penekanan area tempat tidurnya dari bahan yang buat berkeringat, atau tidur dengan alas dan lama, itu kadang penerapannya tidak dimengerti orang tua," jelas Nova dalam jumpa pers daring, Kamis.
Lebih lanjut, Nova mengatakan, hal yang perlu diperhatikan orang tua adalah bagaimana pencegahan iritasi dan luka dari awal. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan perlindungan skin barrier.
Baca juga: Minyak telon tak disarankan untuk bayi baru lahir
"Skin barrier bisa digunakan sebagai pencegahan di awal, ini harus dikenalkan lebih lanjut. Jangan menunggu setelah jadi parah baru diobati," ujar dia menambahkan.
Nova melanjutkan, selain melakukan pencegahan dengan skin barrier, orang tua juga bisa menghindari produk dengan pewangi dan alkohol untuk menyembuhkan luka dan iritasi kulit.
"Banyak sekali bahan-bahan yang harus kita hindari untuk kurangi iritasi pada kulit bayi dan anak; di antaranya adalah pewangi dan alkohol. Alkohol ini keras, namun bisa digunakan berdasarkan konsentrasinya," papar Nova.
Khusus untuk iritasi ruam popok sendiri, Nova mengatakan orang tua dapat mengganti popok si kecil jika terlihat basah atau lembab. Kemudian, orang tua bisa membersihkan kulit bayi dengan tisu basah khusus bayi dan anak yang tanpa pewangi dan alkohol.
Hal lainnya yang perlu dipahami orang tua, adalah memastikan ukuran popok yang digunakan sesuai dengan tubuh buah hati.
"Kalau bayinya prematur, jika orang tua menggunakan popok untuk newborn, maka akan semakin besar karena bisa menutupi tubuhnya. Sesuaikan dengan berat dan ukurannya agar tidak menyebabkan lecet pada kulit," kata Nova.
Selanjutnya, jangan lupa untuk menjaga kelembaban kulit. Baik anak-anak maupun orang dewasa perlu memakai pelembab (lotion). Menurut Nova, kulit kering bisa menyebabkan iritasi. "Dan jangan lupa proteksi kulit bayi kita dari berbagai risiko penggunaan baju, pampers lewat skin barrier," kata Nova.
"Perlindungan untuk anak-anak dan bayi penting karena kulit ini adalah barrier atau pelindung pertama kita dari hal-hal luar. Kalau kulit tidak diproteksi, anak-anak bisa berisiko akan terinfeksi secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kenali jenis-jenis keluhan kulit pada anak
Baca juga: Bolehkah penderita autoimun kulit pakai produk 'skincare'?
Baca juga: Khasiat susu kambing dan kopi untuk kulit ibu dan anak