Manokwari (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengarahkan prajurit di wilayah konflik agar mengutamakan keamanan masyarakat Papua dari ancaman dan intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Bagi prajurit yang bertugas di wilayah konflik seperti Papua, jangan berpikir ingin membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB), tetapi harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua yang saat ini diintimidasi kelompok-kelompok radikal bersenjata," ujar Kasad di aula Kodam XVIII Kasuari, di Manokwari, Kamis.
Pengarahan tersebut dilaksanakan dalam agenda lawatannya mengunjungi wilayah Papua Barat, termasuk Kodam Kasuari untuk bertatap muka langsung dengan para prajurit yang bertugas di wilayah Timur Indonesia.
Kasad mengatakan agenda kunjungannya di Papua Barat merupakan tradisinya setiap menjabat di satuan baru, pasti akan mengunjungi anak buah secara langsung, terutama satuan-satuan yang sangat membutuhkan perhatian termasuk Kodam XVIII Kasuari.
“Ini adalah salah satu angan-angan saya apabila saya menjabat, saya akan melihat daerah operasi dan ingin tahu bagaimana kesulitan prajurit, bagaimana hambatan prajurit, dan bagaimana tantangan di lapangan,” ujarnya.
Ia menegaskan kepada para pimpinan dan prajurit jajaran Kodam Kasuari untuk selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat Papua dan jangan sekali-sekali segan untuk turun membantu mengatasi masalah yang timbul.
Kasad berpesan agar prajurit TNI AD mencintai masyarakat Papua, seperti layaknya mencintai diri sendiri.
Dengan segala macam keterbatasan, lanjut Kasad, TNI harus hadir seperti yang tertuang dalam salah satu perintah harian Kasad, apa pun yang menjadi kebutuhan rakyat prajurit harus tahu.
“Sebagai pemimpin dan prajurit TNI, kita harus tahu situasi yang berkembang di wilayah tugas. Saya sering sampaikan kepada prajurit, kalian harus dicintai oleh rakyat Papua, harus hadir di tengah-tengah masyarakat, sekecil apa pun,” tegas Kasad.
Ia mengatakan sebagai pemimpin harus berani dan jangan takut untuk menghadapi risiko dengan mengedepankan hati nurani.
“Pemimpin harus peka terhadap situasi, apabila mengganggu persatuan dan kesatuan, kalian harus hadir di situ," tegas Kasad.
"Bagi prajurit yang bertugas di wilayah konflik seperti Papua, jangan berpikir ingin membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB), tetapi harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua yang saat ini diintimidasi kelompok-kelompok radikal bersenjata," ujar Kasad di aula Kodam XVIII Kasuari, di Manokwari, Kamis.
Pengarahan tersebut dilaksanakan dalam agenda lawatannya mengunjungi wilayah Papua Barat, termasuk Kodam Kasuari untuk bertatap muka langsung dengan para prajurit yang bertugas di wilayah Timur Indonesia.
Kasad mengatakan agenda kunjungannya di Papua Barat merupakan tradisinya setiap menjabat di satuan baru, pasti akan mengunjungi anak buah secara langsung, terutama satuan-satuan yang sangat membutuhkan perhatian termasuk Kodam XVIII Kasuari.
“Ini adalah salah satu angan-angan saya apabila saya menjabat, saya akan melihat daerah operasi dan ingin tahu bagaimana kesulitan prajurit, bagaimana hambatan prajurit, dan bagaimana tantangan di lapangan,” ujarnya.
Ia menegaskan kepada para pimpinan dan prajurit jajaran Kodam Kasuari untuk selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat Papua dan jangan sekali-sekali segan untuk turun membantu mengatasi masalah yang timbul.
Kasad berpesan agar prajurit TNI AD mencintai masyarakat Papua, seperti layaknya mencintai diri sendiri.
Dengan segala macam keterbatasan, lanjut Kasad, TNI harus hadir seperti yang tertuang dalam salah satu perintah harian Kasad, apa pun yang menjadi kebutuhan rakyat prajurit harus tahu.
“Sebagai pemimpin dan prajurit TNI, kita harus tahu situasi yang berkembang di wilayah tugas. Saya sering sampaikan kepada prajurit, kalian harus dicintai oleh rakyat Papua, harus hadir di tengah-tengah masyarakat, sekecil apa pun,” tegas Kasad.
Ia mengatakan sebagai pemimpin harus berani dan jangan takut untuk menghadapi risiko dengan mengedepankan hati nurani.
“Pemimpin harus peka terhadap situasi, apabila mengganggu persatuan dan kesatuan, kalian harus hadir di situ," tegas Kasad.