Lini asuransi kredit Indonesia dinilai perlu segera dibenahi

Senin, 29 November 2021 13:13 WIB

Jakarta (ANTARA) - Industri asuransi di Indonesia dinilai bisa lebih berkembang jika persaingan pada lini bisnis asuransi kredit yang kurang sehat dalam beberapa tahun belakangan segera dibenahi, karena telah mengakibatkan tarif premi menjadi rendah seiring cakupan rasio kegagalan kredit yang cenderung meluas.

“Persaingan usaha yang tidak sehat pada industri asuransi mengakibatkan gap yang semakin lebar antara risiko yang dihadapi dengan nilai preminya,” kata Pengamat Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Nurmadi Harsa Sumarta, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Pada tahun 2020 lini asuransi kredit sempat mengalami lonjakan klaim yang cukup tinggi di saat perolehan preminya malah menurun.

Tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19 telah mengganggu kemampuan masyarakat dalam mencicil kredit, sehingga jelas berdampak kepada lini bisnis asuransi kredit. Situasi ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan penerbit asuransi kredit mengalami tekanan berat.

Risiko klaim asuransi kredit masih memiliki potensi membesar pun tetap ada, mengingat ancaman kredit macet belum sirna karena ekonomi masyarakat juga belum pulih saat ini.

Pembengkakan klaim juga bisa muncul sebagai akibat dari kredit periode jangka panjang yang polisnya telah terbit sebelumnya. Belum lagi soal penerapan tata kelola dan manajemen risiko di lini asuransi kredit yang masih rendah, sehingga ikut menjadi beban.

Untungnya, risiko masih bisa diminimalisir melalui relaksasi fasilitas kredit perbankan, sehingga debitur dapat membayarkan kewajiban cicilan ke kreditur. Namun, perlu diingat bahwa nasabah asuransi kredit memiliki profil risiko lebih tinggi dibandingkan asuransi lainnya.

Baca juga: Tips pilih asuransi guna rencanakan keuangan dengan baik

“Jika relaksasi dicabut saat ekonomi masyarakat belum pulih, maka akan berpotensi terjadi kredit macet. Ini akan mengakibatkan klaim asuransi kredit membengkak,” ujar dia.

Menurut Nurmadi, perusahaan harus selalu mempelajari portofolio asuransi kreditnya dengan menghitung rasio klaim. Ini perlu dilakukan guna memastikan apakah portofolio asuransi kredit yang ada saat ini masih akan memberikan hasil underwriting bagus atau tidak.

Tata kelola perusahaan asuransi yang baik menjadi sangat krusial untuk dilakukan oleh perusahaan yang memiliki lini asuransi kredit agar bisnis tetap terjaga. Ia mencontohkan seperti yang dilakukan pemerintah dengan membentuk Indonesia Financial Group (IFG) selaku holding perusahaan pelat merah nonbank yang meliputi perasuransian dan penjaminan, untuk terlibat langsung dalam konsolidasi dan transformasi menyeluruh penyehatan serta sustainability keuangan anak usahanya.

Dalam aspek manajemen risiko dan operasional, IFG bertugas memastikan semua anak usaha harus menjalankan tata kelola manajemen yang baik, menghindari perebutan pangsa pasar dan perang harga, serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan portofolio.

“Termasuk melakukan penguatan iklim bisnis, khususnya pada asuransi kredit seperti yang baru saja dilakukan antara PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan BNI dan BTN beberapa waktu lalu itu sudah tepat,” ujar Nurmadi

Penguatan tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan bisnis asuransi kredit yang sehat, berkelanjutan, dan saling menguntungkan, bagi pihak-pihak yang terlibat. Inisiatif ini merupakan bagian dari usaha pembenahan tata kelola dan manajemen risiko.

Baca juga: Asuransi Astra hadirkan produk untuk perorangan berbasis digital

Baca juga: Ini alasan 'Mission: Impossible 7' gugat perusahaan asuransinya

Baca juga: OJK ungkap jumlah pengaduan asuransi meningkat

Pewarta : Royke Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Masyarakat diminta sadar pentingnya program perlindungan harta benda

21 jam lalu

Peran broker asuransi dalam manajemen risiko untuk bisnis

20 August 2024 12:56 Wib

DPR minta kebijakan asuransi wajib bagi kendaraan bermotor ditinjau ulang

18 July 2024 15:28 Wib

Berikut delapan manfaat memiliki asuransi perjalanan

24 June 2024 12:43 Wib

Jamaah calon haji Indonesia dilindungi asuransi

17 May 2024 7:14 Wib

BRI Palangka Raya imbau nasabah waspadai modus asuransi pemotongan tabungan

20 April 2024 13:45 Wib

Benarkah mobil listrik China sulit dapat asuransi di Inggris

10 March 2024 11:12 Wib

Karyawan Bank di Semarang gelapkan uang klaim asuransi sebesar Rp7,7 miliar

08 March 2024 16:49 Wib
Terpopuler

VinDes dampingi SBY melukis pada Pestapora 2024

Lifestyle - 23 September 2024 9:31 Wib

Nomor urut sama dengan presiden terpilih, Sanidin-Siyono anggap nomor keberuntungan

Kabar Daerah - 24 September 2024 15:03 Wib

Nomor urut 4 diyakini bawa kemenangan bagi ASRI di Pilkada Kalteng

Kabar Daerah - 25 September 2024 20:43 Wib

DPRD minta Pemkot Palangka Raya gencar beri peringatan dini terkait cacar monyet

Kabar Daerah - 26 September 2024 21:48 Wib

KPU tetapkan DPT Pilkada Kalteng sebanyak 1,9 Juta lebih

Kabar Daerah - 23 September 2024 9:44 Wib