Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah mengupayakan menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru.
"Dalam rangka menjaga tingkat konsumsi masyarakat, sejak saat ini kami upayakan menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang libur akhir tahun ini," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Rawang di Palangka Raya, Selasa.
Ia mengatakan, diantara upaya menjaga stabilitas itu dengan menjadwalkan operasi pasar yang direncanakan tersebar di lima kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian, dengan memastikan distribusi bahan pokok ke wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah lancar. Selain itu, juga dengan melakukan pemantauan dan melakukan pasokan barang di pasar.
"Kita akan memperketat pengawasan sehingga menimimalkan potensi penimbunan yang menyebabkan kelangkaan pasokan bahan pokok di pasaran," kata Rawang.
Sementara itu, lanjut dia, sampai saat ini harga bahan pangan di Pasar Kahayan, yang merupakan pasar tradisional yang dikelola Pemkot Palangka Raya cenderung stabil.
Baca juga: Palangka Raya perkuat pengakuan masyarakat hukum adat dengan Perda
Berdasar data yang dikeluarkan Dinas Perdagangan setempat, harga beras berada di kisaran Rp10.000-15.000 per kilogram yang tergantung jenis beras, gula pasir Rp12.000 per kilogram, minyak goreng kemasan mulai Rp20.000 per liter dan minyak goreng curah Rp14.000 per liter.
Sementara itu, sejumlah harga bahan pangan justru mengalami kenaikan yakni daging ayam broiler dari Rp38.000 menjadi Rp37.000 perkilo gram, telur ayam broiler Rp1.900 menjadi Rp1.800 per butir dan bawang merah Rp28.000 menjadi Rp26.000 per kilogram.
"Kenaikan harga justru terjadi pada cabe dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram. Sementara untuk kebutuhan bahan pokok lain yang ada di pasaran cenderung masih stabil," kata Rawang.
"Untuk kestabilan harga akan terus kita jaga. Jikapun terjadi kenaikan, akan kita tekan dalam batas kewajaran. Potensi kenaikan harga tetap terjadi mengingat Natal dan tahun baru tingkat konsumsi meningkat," demikian Rawang.
Baca juga: Kakanwil Kemenkumham minta jajaran terapkan tiga hal dalam bertugas
Baca juga: Akademisi UMPR: bangun kepercayaan pemilih milenial tantangan Pemilu 2024
Baca juga: Akademisi FISIP UMPR apresiasi penanganan COVID-19 di Palangka Raya
"Dalam rangka menjaga tingkat konsumsi masyarakat, sejak saat ini kami upayakan menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang libur akhir tahun ini," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Rawang di Palangka Raya, Selasa.
Ia mengatakan, diantara upaya menjaga stabilitas itu dengan menjadwalkan operasi pasar yang direncanakan tersebar di lima kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian, dengan memastikan distribusi bahan pokok ke wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah lancar. Selain itu, juga dengan melakukan pemantauan dan melakukan pasokan barang di pasar.
"Kita akan memperketat pengawasan sehingga menimimalkan potensi penimbunan yang menyebabkan kelangkaan pasokan bahan pokok di pasaran," kata Rawang.
Sementara itu, lanjut dia, sampai saat ini harga bahan pangan di Pasar Kahayan, yang merupakan pasar tradisional yang dikelola Pemkot Palangka Raya cenderung stabil.
Baca juga: Palangka Raya perkuat pengakuan masyarakat hukum adat dengan Perda
Berdasar data yang dikeluarkan Dinas Perdagangan setempat, harga beras berada di kisaran Rp10.000-15.000 per kilogram yang tergantung jenis beras, gula pasir Rp12.000 per kilogram, minyak goreng kemasan mulai Rp20.000 per liter dan minyak goreng curah Rp14.000 per liter.
Sementara itu, sejumlah harga bahan pangan justru mengalami kenaikan yakni daging ayam broiler dari Rp38.000 menjadi Rp37.000 perkilo gram, telur ayam broiler Rp1.900 menjadi Rp1.800 per butir dan bawang merah Rp28.000 menjadi Rp26.000 per kilogram.
"Kenaikan harga justru terjadi pada cabe dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram. Sementara untuk kebutuhan bahan pokok lain yang ada di pasaran cenderung masih stabil," kata Rawang.
"Untuk kestabilan harga akan terus kita jaga. Jikapun terjadi kenaikan, akan kita tekan dalam batas kewajaran. Potensi kenaikan harga tetap terjadi mengingat Natal dan tahun baru tingkat konsumsi meningkat," demikian Rawang.
Baca juga: Kakanwil Kemenkumham minta jajaran terapkan tiga hal dalam bertugas
Baca juga: Akademisi UMPR: bangun kepercayaan pemilih milenial tantangan Pemilu 2024
Baca juga: Akademisi FISIP UMPR apresiasi penanganan COVID-19 di Palangka Raya