Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, energi terbarukan berbasis minyak sawit dapat membantu mengatasi krisis energi yang dihadapi banyak negara.
Dengan krisis energi yang sekarang terjadi di beberapa belahan dunia, energi terbarukan berbasis kelapa sawit akan menjadi solusi atau alternatif, katanya dalam 17th Indonesian Palm Oil Conference and 2022 Price Outlook secara virtual, Rabu.
"Ini akan menjadikan kelapa sawit sebagai industri yang signifikan di sektor energi terbarukan,” tegasnya.
Ia menyampaikan, 2021 merupakan tahun yang luar biasa bagi industri kelapa sawit, lantaran harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) berhasil melampaui $1.000 per metrik ton sepanjang tahun.
Menurutnya pencapaian ini sangatlah positif, di saat negara-negara lain menuju pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, minyak sawit mampu melesat dan mencatat peningkatan permintaan.
Bahkan pihaknya memperkirakan permintaan minyak sawit akan terus meningkat, utamanya pada saat krisis energi di sejumlah negara. Diyakini biodiesel akan menjadi alternatif untuk mengatasi krisis energi ini.
“Pertanyaannya, apakah harga ini akan berlanjut pada 2022, kita optimistis hal itu akan terjadi” ungkap Joko.
Adapun saat ini, persoalan pasokan kekurangan energi yang melanda ekonomi utama di seluruh dunia, termasuk Inggris dan China. Bloomberg sebelumnya melaporkan selama akhir pekan, musim dingin dapat memperburuk krisis energi di Eropa.
Sementara itu sebelumnya Ketua Panitia IPOC 2021 Mona Surya mengatakan, 2021 ini merupakan tahun keemasan industri sawit karena harga CPO global mencapai puncak tertinggi dalam sejarah.
Sepanjang 2021, harga rata-rata CPO di atas US$1.000 per metrik ton bahkan mencapai puncak tertinggi US$1.390 per metrik ton pada Oktober lalu.
Untuk itu, prospek harga CPO tahun depan akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam konferensi tahunan ini.
Mona Surya mengatakan konferensi ini membahas peluang pasar minyak sawit dunia di beberapa negara tujuan utama ekspor.
Kemudian, supply dan demand minyak nabati dunia, tren pasar global dan juga proyeksi harga minyak sawit untuk tahun depan.
Selain outlook harga tahun depan, sejalan dengan fokus pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi, IPOC 2021 ini juga membahas peran industri sawit dalam upaya pemulihan ekonomi.
Dengan krisis energi yang sekarang terjadi di beberapa belahan dunia, energi terbarukan berbasis kelapa sawit akan menjadi solusi atau alternatif, katanya dalam 17th Indonesian Palm Oil Conference and 2022 Price Outlook secara virtual, Rabu.
"Ini akan menjadikan kelapa sawit sebagai industri yang signifikan di sektor energi terbarukan,” tegasnya.
Ia menyampaikan, 2021 merupakan tahun yang luar biasa bagi industri kelapa sawit, lantaran harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) berhasil melampaui $1.000 per metrik ton sepanjang tahun.
Menurutnya pencapaian ini sangatlah positif, di saat negara-negara lain menuju pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, minyak sawit mampu melesat dan mencatat peningkatan permintaan.
Bahkan pihaknya memperkirakan permintaan minyak sawit akan terus meningkat, utamanya pada saat krisis energi di sejumlah negara. Diyakini biodiesel akan menjadi alternatif untuk mengatasi krisis energi ini.
“Pertanyaannya, apakah harga ini akan berlanjut pada 2022, kita optimistis hal itu akan terjadi” ungkap Joko.
Adapun saat ini, persoalan pasokan kekurangan energi yang melanda ekonomi utama di seluruh dunia, termasuk Inggris dan China. Bloomberg sebelumnya melaporkan selama akhir pekan, musim dingin dapat memperburuk krisis energi di Eropa.
Sementara itu sebelumnya Ketua Panitia IPOC 2021 Mona Surya mengatakan, 2021 ini merupakan tahun keemasan industri sawit karena harga CPO global mencapai puncak tertinggi dalam sejarah.
Sepanjang 2021, harga rata-rata CPO di atas US$1.000 per metrik ton bahkan mencapai puncak tertinggi US$1.390 per metrik ton pada Oktober lalu.
Untuk itu, prospek harga CPO tahun depan akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam konferensi tahunan ini.
Mona Surya mengatakan konferensi ini membahas peluang pasar minyak sawit dunia di beberapa negara tujuan utama ekspor.
Kemudian, supply dan demand minyak nabati dunia, tren pasar global dan juga proyeksi harga minyak sawit untuk tahun depan.
Selain outlook harga tahun depan, sejalan dengan fokus pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi, IPOC 2021 ini juga membahas peran industri sawit dalam upaya pemulihan ekonomi.