Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Henry M Yoseph mengajak warga di provinsi setempat, agar melirik sekaligus mempelajari cara membudidayakan Madu Kelulut.
Budidaya Madu Kelulut relatif mudah dan hasilnya sangat menjanjikan secara ekonomi karena orang yang ingin membeli di Indonesia semakin banyak, kata Henry di Palangka Raya, kemarin.
"Modal membudidayakan madu kelulut pun relatif kecil, dan bisa dilakukan secara perorangan. Terpenting itu punya niat dan ulet serta tidak mudah menyerah," ucapnya.
Informasi itu, lanjut dia, diketahui saat Komisi II DPRD Kalteng berkunjung ke UPT-KPHP Katingan Hulu Unit XVII Katingan Hilir Unit XXX. Di mana UPT tersebut sudah relatif lama melakukan pendampingan terhadap warga dalam membudidayakan Madu Kelulut.
"Saya secara pribadi juga tertarik untuk membudidayakan Madu Kelulut ini. Nanti saya coba pelajari lagi bagaimana cara yang baik membudidayakannya," kata Henry.
Dirinya pun menyarankan kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar memberikan bimbingan dan pelatihan bagi warga yang ingin mengeluti usaha tersebut. Sebab, sampai sekarang ini, budidaya madu kelulut dengan jumlah banyak hanya berada di Kalampangan Kota Palangka Raya, Buntok Kabupaten Barito Selatan, Katingan.
Baca juga: Mampu mengurangi penyimpangan, Legislator Kalteng dukung E-Tilang
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur dan Barito Selatan itu mengatakan, potensi kayu di provinsi ini sangat besar dijadikan wadah membudidayakan madu kelulut.
"Sekarang ini tinggal bagaimana warga Kalteng diajak dan didampingi, agar lebih memahami membudidayakannya. Jadi, kedepannya produksi madu kelulut di Kalteng menjadi lebih banyak dan bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia," kata Henry.,
Mantan Ketua DPRD Murung Raya dua periode itu mengapresiasi kepada UPT-KPHP Katingan Hulu, karena telah melakukan pemberdayaan masyarakat setempat (PMS), baik dalam mengadakan pelatihan dan mendampingi budidaya madu kelulut hingga membentuk rumah kreatif.
"Kami berharap apa yang dilakukan UPT tersebut bisa terus berkembang dan memberikan manfaat besar terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat," demikian Hendry.
Baca juga: Seluruh Fraksi di DPRD Kalteng menerima raperda APBD 2022
Budidaya Madu Kelulut relatif mudah dan hasilnya sangat menjanjikan secara ekonomi karena orang yang ingin membeli di Indonesia semakin banyak, kata Henry di Palangka Raya, kemarin.
"Modal membudidayakan madu kelulut pun relatif kecil, dan bisa dilakukan secara perorangan. Terpenting itu punya niat dan ulet serta tidak mudah menyerah," ucapnya.
Informasi itu, lanjut dia, diketahui saat Komisi II DPRD Kalteng berkunjung ke UPT-KPHP Katingan Hulu Unit XVII Katingan Hilir Unit XXX. Di mana UPT tersebut sudah relatif lama melakukan pendampingan terhadap warga dalam membudidayakan Madu Kelulut.
"Saya secara pribadi juga tertarik untuk membudidayakan Madu Kelulut ini. Nanti saya coba pelajari lagi bagaimana cara yang baik membudidayakannya," kata Henry.
Dirinya pun menyarankan kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar memberikan bimbingan dan pelatihan bagi warga yang ingin mengeluti usaha tersebut. Sebab, sampai sekarang ini, budidaya madu kelulut dengan jumlah banyak hanya berada di Kalampangan Kota Palangka Raya, Buntok Kabupaten Barito Selatan, Katingan.
Baca juga: Mampu mengurangi penyimpangan, Legislator Kalteng dukung E-Tilang
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur dan Barito Selatan itu mengatakan, potensi kayu di provinsi ini sangat besar dijadikan wadah membudidayakan madu kelulut.
"Sekarang ini tinggal bagaimana warga Kalteng diajak dan didampingi, agar lebih memahami membudidayakannya. Jadi, kedepannya produksi madu kelulut di Kalteng menjadi lebih banyak dan bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia," kata Henry.,
Mantan Ketua DPRD Murung Raya dua periode itu mengapresiasi kepada UPT-KPHP Katingan Hulu, karena telah melakukan pemberdayaan masyarakat setempat (PMS), baik dalam mengadakan pelatihan dan mendampingi budidaya madu kelulut hingga membentuk rumah kreatif.
"Kami berharap apa yang dilakukan UPT tersebut bisa terus berkembang dan memberikan manfaat besar terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat," demikian Hendry.
Baca juga: Seluruh Fraksi di DPRD Kalteng menerima raperda APBD 2022