Buntok (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengadakan pagelaran seni dan budaya dalam upaya mempromosikan potensi wisata di wilayah setempat, Minggu (5/12) malam.
"Dengan harapan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui sektor kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Barito Selatan, Manat Simanjuntak di Buntok, Senin.
Pelaksanaan kegiatan bertajuk "Wonderful Barito Selatan" yang berlangsung di Gedung Pertemuan Jaro Pirarahan Buntok tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) provinsi Kalimantan Tengah.
Mamat mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada para seniman dan penari di Barsel, kembali menunjukkan kreativitas mereka setelah vakum selama kurang lebih dua tahun akibat dampak pandemi COVID-19 ini.
Pemerintah daerah berharap melalui kegiatan tersebut, seni dan kebudayaan Barito Selatan dapat dikenal secara luas oleh seluruh masyarakat, baik itu di tingkat nasional bahkan internasional.
"Dengan demikian, akan berdampak pada menarik minat para wisatawan domestik maupun manca negara untuk datang ke kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," terangnya.
Manat Simanjuntak pada kesempatan itu juga menyampaikan, kegiatan pagelaran seni dan budaya ini sebenarnya direncanakan diselenggarakan pada Juli 2021 lalu.
"Akan tetapi, dikarenakan adanya lonjakan kasus penyebaran Corona Virus Disease-19 (COVID-19) saat itu, menyebabkan pelaksanaannya harus ditunda dan dilaksanakan pada malam hari ini," tambah dia.
Baca juga: Legislator dukung pemprov kembangkan perikanan di Danau Sadar dan Sanggu
Selain itu, Manat juga mengatakan, seharusnya pada April 2021 lalu, pada saat Bupati Barito Selatan, H Eddy Raya Samsuri melakukan paparan di hadapan pemerintah pusat, Menparekraf RI, Sandiaga Uno merencanakan memberikan kesempatan bagi kabupaten yang berada di pesisir DAS Barito untuk melaksanakan tiga event sekaligus, yaitu Karnaval Budaya, Barito Reckon Jazz Festival dan Barsel Pengki.
"Namun pada September 2021, event yang disisakan untuk Kalimantan Tengah hanya dua, yaitu Festival Babukung di Kabupaten Lamandau dan pagelaran budaya di Barsel tahun 2021. Ternyata Barsel masih diingat oleh kementerian, terima kasih kepada Kemenparekraf," ucapnya.
Acara pagelaran seni dan budaya yang dilaksanakan dengan protokol secara ketat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Ditjen Kemenparekraf Arum Darmarinsias dan Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kalteng, Adiah Candra Sari.
Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri dan Wakil Bupati, Satya Titiek Atyani Djoedir, Wakil Ketua DPRD Barito Selatan, Enung Irawati dan sejumlah anggota dewan serta tokoh masyarakat dan adat di wilayah setempat.
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau potensi pertanian dan perikanan dua kabupaten
Baca juga: Sebanyak 21 raperda dibahas di DPRD Barsel
"Dengan harapan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui sektor kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Barito Selatan, Manat Simanjuntak di Buntok, Senin.
Pelaksanaan kegiatan bertajuk "Wonderful Barito Selatan" yang berlangsung di Gedung Pertemuan Jaro Pirarahan Buntok tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) provinsi Kalimantan Tengah.
Mamat mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada para seniman dan penari di Barsel, kembali menunjukkan kreativitas mereka setelah vakum selama kurang lebih dua tahun akibat dampak pandemi COVID-19 ini.
Pemerintah daerah berharap melalui kegiatan tersebut, seni dan kebudayaan Barito Selatan dapat dikenal secara luas oleh seluruh masyarakat, baik itu di tingkat nasional bahkan internasional.
"Dengan demikian, akan berdampak pada menarik minat para wisatawan domestik maupun manca negara untuk datang ke kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," terangnya.
Manat Simanjuntak pada kesempatan itu juga menyampaikan, kegiatan pagelaran seni dan budaya ini sebenarnya direncanakan diselenggarakan pada Juli 2021 lalu.
"Akan tetapi, dikarenakan adanya lonjakan kasus penyebaran Corona Virus Disease-19 (COVID-19) saat itu, menyebabkan pelaksanaannya harus ditunda dan dilaksanakan pada malam hari ini," tambah dia.
Baca juga: Legislator dukung pemprov kembangkan perikanan di Danau Sadar dan Sanggu
Selain itu, Manat juga mengatakan, seharusnya pada April 2021 lalu, pada saat Bupati Barito Selatan, H Eddy Raya Samsuri melakukan paparan di hadapan pemerintah pusat, Menparekraf RI, Sandiaga Uno merencanakan memberikan kesempatan bagi kabupaten yang berada di pesisir DAS Barito untuk melaksanakan tiga event sekaligus, yaitu Karnaval Budaya, Barito Reckon Jazz Festival dan Barsel Pengki.
"Namun pada September 2021, event yang disisakan untuk Kalimantan Tengah hanya dua, yaitu Festival Babukung di Kabupaten Lamandau dan pagelaran budaya di Barsel tahun 2021. Ternyata Barsel masih diingat oleh kementerian, terima kasih kepada Kemenparekraf," ucapnya.
Acara pagelaran seni dan budaya yang dilaksanakan dengan protokol secara ketat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Ditjen Kemenparekraf Arum Darmarinsias dan Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kalteng, Adiah Candra Sari.
Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri dan Wakil Bupati, Satya Titiek Atyani Djoedir, Wakil Ketua DPRD Barito Selatan, Enung Irawati dan sejumlah anggota dewan serta tokoh masyarakat dan adat di wilayah setempat.
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau potensi pertanian dan perikanan dua kabupaten
Baca juga: Sebanyak 21 raperda dibahas di DPRD Barsel