Palangka Raya (ANTARA) - Tim Reses kelompok II daerah pemilihan I DPRD Kalimantan Tengah menilai Pasar Kalampangan di Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, yang dibangun pemerintah provinsi tiga tahun lalu, menjadi mubazir karena sampai saat ini belum dapat digunakan oleh warga setempat.
Pemerintah provinsi informasinya belum serah terima dengan pemerintah kota setempat yang membuat bangunan Pasar Kalampangan tak kunjung difungsikan, kata Ketua Tim Reses Kelompok II DPRD Kalteng Duwel Rawing di Palangka Raya, kemarin.
"Informasi itu kami terima saat tatap muka dengan perangkat pemerintahan dan warga di Kecamatan Sabangau. Jadi, kami sangat menyayangkan belum difungsikannya bangunan Pasar Kalampangan itu. Padahal sudah dibangun sejak tiga tahun lalu," ucapnya.
Ketua Komisi III DPRD Kalteng itu pun berharap ada evaluasi terhadap belum difungsikannya bangunan Pasar Kalampangan tersebut. Termasuk penyebab tak kunjung diserahterimakan Pemprov Kalteng kepada Pemkot Palangka Raya.
Duwel mengatakan bahwa pihaknya telah melihat bangunan Pasar Kalampangan tersebut, dan kondisinya sekarang ini pun masih sangat bagus dan besar serta siap difungsikan oleh warga. Untuk itu, alangkah baiknya bangunan Pasar Kalampangan langsung difungsikan, sembari mempersiapkan serah terima dari Pemprov ke Pemkot Palangka Raya.
"Saran kami, fungsikan saja sembari proses administrasi berjalan. Dari pada nanti mubajir dan rusak akibat karena kurang terpelihara, kan lebih baik difungsikan," kata dia.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Wajar dan tepat pemprov bantu korban Semeru
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meyakini, pembangunan Pasar Kalampangan bertujuan memberikan kenyamanan kepada warga di sekitar Kecamatan Sabangau dalam berbelanja, membuka lapangan pekerjaan sekaligus mempermudah menjual hasil pertanian para petani.
Dia mengatakan di Kecamatan Sabangau, terkhusus di Kalampangan, mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Bahkan Kalampangan menjadi salah satu penyuplai sayur-sayuran untuk wilayah Palangka Raya. Dengan begitu, keberadaan bangunan Pasar Kalampangan tersebut sangat baik sebagai wadah menjual hasil pertanian para petani di wilayah sekitar.
"Apalagi biaya untuk membangun Pasar Kalampangan itu kan berasal dari uang rakyat. Jadi, sudah sepatutnya bangunan itu dimanfaatkan oleh rakyat juga," demikian Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng: Jalan rusak buat satu sekolah di Palangka Raya terisolir
Pemerintah provinsi informasinya belum serah terima dengan pemerintah kota setempat yang membuat bangunan Pasar Kalampangan tak kunjung difungsikan, kata Ketua Tim Reses Kelompok II DPRD Kalteng Duwel Rawing di Palangka Raya, kemarin.
"Informasi itu kami terima saat tatap muka dengan perangkat pemerintahan dan warga di Kecamatan Sabangau. Jadi, kami sangat menyayangkan belum difungsikannya bangunan Pasar Kalampangan itu. Padahal sudah dibangun sejak tiga tahun lalu," ucapnya.
Ketua Komisi III DPRD Kalteng itu pun berharap ada evaluasi terhadap belum difungsikannya bangunan Pasar Kalampangan tersebut. Termasuk penyebab tak kunjung diserahterimakan Pemprov Kalteng kepada Pemkot Palangka Raya.
Duwel mengatakan bahwa pihaknya telah melihat bangunan Pasar Kalampangan tersebut, dan kondisinya sekarang ini pun masih sangat bagus dan besar serta siap difungsikan oleh warga. Untuk itu, alangkah baiknya bangunan Pasar Kalampangan langsung difungsikan, sembari mempersiapkan serah terima dari Pemprov ke Pemkot Palangka Raya.
"Saran kami, fungsikan saja sembari proses administrasi berjalan. Dari pada nanti mubajir dan rusak akibat karena kurang terpelihara, kan lebih baik difungsikan," kata dia.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Wajar dan tepat pemprov bantu korban Semeru
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meyakini, pembangunan Pasar Kalampangan bertujuan memberikan kenyamanan kepada warga di sekitar Kecamatan Sabangau dalam berbelanja, membuka lapangan pekerjaan sekaligus mempermudah menjual hasil pertanian para petani.
Dia mengatakan di Kecamatan Sabangau, terkhusus di Kalampangan, mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Bahkan Kalampangan menjadi salah satu penyuplai sayur-sayuran untuk wilayah Palangka Raya. Dengan begitu, keberadaan bangunan Pasar Kalampangan tersebut sangat baik sebagai wadah menjual hasil pertanian para petani di wilayah sekitar.
"Apalagi biaya untuk membangun Pasar Kalampangan itu kan berasal dari uang rakyat. Jadi, sudah sepatutnya bangunan itu dimanfaatkan oleh rakyat juga," demikian Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng: Jalan rusak buat satu sekolah di Palangka Raya terisolir