Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing mengaku, pihaknya ada melihat langsung kondisi sekolah satu atap di Kelurahan Kameloh Baru, Kota Palangka Raya, menjadi terisolir karena hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai.
Jalan melalui darat ke sekolah satu atap yang ada SD dan SMP serta SMA itu sempat ada namun terputus akibat terjadinya banjir beberapa tahun lalu, kata Duwel di Palangka Raya, kemarin.
"Itu kami ketahui setelah melakukan reses ke sekolah tersebut. Kondisi ini harus mendapat perhatian serius darai pemerintah kota dan provinsi," ucapnya.
Dia pun merasa prihatin dan kasihan dengan para guru dan pelajar sekolah satu atap di Kameloh Baru itu. Sebab, untuk sampai ke sekolah harus mengunakan jalur sungai menggunakan kelotok atau perahu bermesin.
wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung ini mengatakan, selain rawan terjadi kecelakaan, juga membuat para guru dan pelajar mengeluarkan biaya untuk membayar perahu bermesin saat akan ke sekolah.
"Persoalan ini perlu dikaji segera, harus cepat karena diselesaikan karena menyangkut pendidikan, kesehatan dan keselamatan guru, murid dan juga masyarakat," kata Duwel Rawing.
Baca juga: Legislator Kalteng berharap PP terkaitUU HKPD segera diterbitkan
Mantan Bupati Katingan dua periode itu pun mendorong pemerintah provinsi dan Kota Palangka Raya, melalui dinas terkait, melakukan kajian terhadap terputusnya jalan menuju akses pendidikan, kesehatan maupun pemukiman warga di Kelurahan Kameloh Baru.
Dia mengatakan saat reses ke kelurahan tersebut, ada menerima sejumlah aspirasi dan permintaan dari Ketua RT maupun masyarakat setempat. Di mana, pihaknya mengharapkan adanya bantuan perahu bermesin dari pemerintah, segera memperbaiki jalur darat yang sampai saat ini terputus, serta lainnya.
"Kami juga berharap ada solusi jangka pendek, seperti usulan warga berupa perahu bermesin khusus bagi guru, murid, tenaga kesehatan yang lebih aman dan nyaman. Jadi, pendidikan dan kesehatan bisa tetap berjalan lancar," demikian Duwel.
Baca juga: Masyarakat dapil III Kalteng sampaikan sejumlah usulan ke DPRD
Jalan melalui darat ke sekolah satu atap yang ada SD dan SMP serta SMA itu sempat ada namun terputus akibat terjadinya banjir beberapa tahun lalu, kata Duwel di Palangka Raya, kemarin.
"Itu kami ketahui setelah melakukan reses ke sekolah tersebut. Kondisi ini harus mendapat perhatian serius darai pemerintah kota dan provinsi," ucapnya.
Dia pun merasa prihatin dan kasihan dengan para guru dan pelajar sekolah satu atap di Kameloh Baru itu. Sebab, untuk sampai ke sekolah harus mengunakan jalur sungai menggunakan kelotok atau perahu bermesin.
wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung ini mengatakan, selain rawan terjadi kecelakaan, juga membuat para guru dan pelajar mengeluarkan biaya untuk membayar perahu bermesin saat akan ke sekolah.
"Persoalan ini perlu dikaji segera, harus cepat karena diselesaikan karena menyangkut pendidikan, kesehatan dan keselamatan guru, murid dan juga masyarakat," kata Duwel Rawing.
Baca juga: Legislator Kalteng berharap PP terkaitUU HKPD segera diterbitkan
Mantan Bupati Katingan dua periode itu pun mendorong pemerintah provinsi dan Kota Palangka Raya, melalui dinas terkait, melakukan kajian terhadap terputusnya jalan menuju akses pendidikan, kesehatan maupun pemukiman warga di Kelurahan Kameloh Baru.
Dia mengatakan saat reses ke kelurahan tersebut, ada menerima sejumlah aspirasi dan permintaan dari Ketua RT maupun masyarakat setempat. Di mana, pihaknya mengharapkan adanya bantuan perahu bermesin dari pemerintah, segera memperbaiki jalur darat yang sampai saat ini terputus, serta lainnya.
"Kami juga berharap ada solusi jangka pendek, seperti usulan warga berupa perahu bermesin khusus bagi guru, murid, tenaga kesehatan yang lebih aman dan nyaman. Jadi, pendidikan dan kesehatan bisa tetap berjalan lancar," demikian Duwel.
Baca juga: Masyarakat dapil III Kalteng sampaikan sejumlah usulan ke DPRD