Tiga seniman Indonesia meraih juara Tokyo Light Festival 2021

Jumat, 17 Desember 2021 11:28 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyambut baik kemenangan tiga seniman video mapping asal Indonesia dalam Tokyo Light Festival 2021.

Kemenangan tiga seniman Indonesia itu diumumkan di Meiji Jingu Gaien Tokyo, menurut keterangan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Jumat.

Tiga seniman video mapping Indonesia itu adalah Fadjar Kurnia, Rafico Lingga Adiyoga dan Muhammad Fahry Aziz yang tergabung dalam studio The Fox, The Folks asal Bandung.

Selain menjadi juara pertama (grand prize), mereka juga memenangi kategori audience award.

Baca juga: Masjid pertama NU diresmikan di Jepang

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyambut gembira kemenangan tiga seniman muda digital Indonesia itu.

"Selamat kepada The Fox, The Folks, kami sangat bangga atas prestasi gemilang di tengah pandemi COVID-19 ini, di mana anak muda Indonesia bisa berkreasi dan diakui oleh dunia internasional," kata Dubes Heri.

"Melalui karyanya yang spektakuler dan memenangkan kompetisi ini, mereka telah membawa harum nama Indonesia," lanjutnya.

Dubes Heri berharap kemenangan itu juga dapat meningkatkan kolaborasi antara seniman Indonesia dan Jepang.

Salah satu seniman, Fadjar Kurnia, melalui pesan singkat kepada KBRI Tokyo menyampaikan rasa syukur atas lolosnya karya seninya menjadi pemenang di ajang internasional itu.

"Kami sangat senang sekali dan tidak pernah menyangka akan menang. Apalagi jika melihat saingan dari negara-negara lainnya yang karyanya juga tidak kalah bagus. Sampai saat nama kami disebutkan pun kami masih tidak bisa percaya dan tidak bisa berkata apa-apa. Kami persembahkan kemenangan ini untuk Indonesia. Terima kasih atas dukungan semua pihak," ujar Fadjar.

Senada dengan Fadjar, Rafiko Lingga dan Muhammad Fahry Aziz menyampaikan rasa senang dan bangga atas kemenangan tim The Fox, The Folks Indonesia dan berharap kemenangan itu dapat menginspirasi anak muda Indonesia.

Tokyo Light Festival adalah kompetisi seni pemetaan proyeksi yang memadukan penataan cahaya dan suara dalam sebuah karya seni unik yang dinilai secara ketat oleh panel ahli berskala Internasional.

Kompetisi itu dibuka sejak 1 Juli 2021 hingga 24 Sept 202 dan diikuti 246 peserta dari 54 negara.

Baca juga: Film 'Cry Macho' terpilih jadi pembuka festival film Tokyo

Baca juga: Atlet Afghanistan siap bertanding di Paralimpiade

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Taiwan diguncang gempa magnitudo 7,5 dan 6,6

03 April 2024 14:06 Wib

Pemerintah Jepang beri anugerah bintang jasa ke tiga tokoh Indonesia

08 November 2023 20:03 Wib

Ekspor mobil Daihatsu tembus 120.243

28 October 2023 17:50 Wib

Dolar AS dekati level tertinggi

28 September 2023 15:47 Wib

Harga minyak mentah melemah

29 June 2023 10:21 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib