Palangka Raya (ANTARA) - Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Rindang Banua Gang Berkatilah dan Gang Manggis Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (23/12) sekitar pukul 20.00 WIB.
"Saya keluar rumah, kondisi api sudah besar memang rumah saya cukup jauh dari kobaran api, hanya saja karena wilayah kami padat penduduk orang tua saya sempat mengemas pakaian dan barang berharga untuk keluar dari rumah," ucap Yusuf, warga di lokasi kejadian.
Dia terkejut ketika mendengar warga memukul tiang listrik dan berteriak kebakaran. Saat itu sedang santai di rumah. Mendengar itu dia langsung ke luar rumah mengecek teriakan kebakaran dan bunyi lonceng yang dipukul salah seorang warga.
Ternyata api sudah terlihat membubung tinggi. Warga berusaha menyelamatkan diri dan membawa barang semampunya karena api cepat menjalar lantaran hampir semua rumah di kawasan itu terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Sebagian besar korban diperkirakan tidak sempat menyelamatkan harta benda. Api dengan cepat menjalar karena jarak antar rumah warga sangat dekat dan rumah terbuat dari kayu.
Warga yang rumahnya cukup jauh dari lokasi kebakaran berlarian membantu memadamkan api. Pemadaman mulai menunjukkan hasil setelah petugas pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi kejadian.
Dalam waktu beberapa jam, petugas pemadam kebakaran datang mengepung kobaran api dari sejumlah penjuru. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil, api dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu jam lebih.
Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Komunikasi Bidang Penyelamatan, Pemadaman Kebakaran Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi setelah menerima laporan terjadi kebakaran di Jalan Rindang Banua.
Anggota Damkar Kota Palangka Raya dan swasta melakukan pemadaman terhadap kobaran api yang melahap bangunan warga di kawasan padat penduduk, Kamis (23/12/2021) malam. ANTARA/Adi Wibowo
"Ketika kami datang ke lokasi kejadian, api sudah menghanguskan sekitar 10 unit rumah milik warga setempat," katanya.
Petugas Damkar Kota Palangka Raya yang berada di lokasi kejadian bersama tim damkar swadaya masyarakat, bahu membahu memadamkan kobaran api yang kabarnya muncul dari salah satu atap rumah warga yang menjadi korban kebakaran itu.
Api yang semula membubung tinggi dan menjalar ke permukiman warga lainnya, sempat cukup sulit dipadamkan karena diperkirakan dalam waktu hitungan menit sudah menjalar ke rumah-rumah lainnya.
"Untuk total rumah yang terbakar kurang lebih 20 unit, namun besok kami akan lakukan pendataan guna memastikan berapa bangunan yang terbakar," katanya.
Ditanya apa penyebab kebakaran tersebut, Sucipto belum berani menyebutkan informasi awalnya dari apa dan dari rumah siapa. Menurutnya, hal tersebut nantinya akan diselidiki oleh pihak kepolisian setempat.
Dalam peristiwa yang terjadi di kawasan padat penduduk itu juga, belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak. Sebanyak 28 personel yang diterjunkan ke lokasi kebakaran, selain memadamkan kobaran api juga menelusuri apakah ada korban atau tidak.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait korban atas peristiwa tersebut," demikian Sucipto.
Baca juga: 117 personel Kodim 1016/Plk amankan Nataru
Baca juga: Legislator minta pengelola mal di Palangka Raya jamin keselamatan pengunjung
Baca juga: Pemkot Palangka Raya targetkan PAD pajak 2022 sebesar Rp131 miliar
Baca juga: Legislator Palangka Raya ajak masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap terorisme
"Saya keluar rumah, kondisi api sudah besar memang rumah saya cukup jauh dari kobaran api, hanya saja karena wilayah kami padat penduduk orang tua saya sempat mengemas pakaian dan barang berharga untuk keluar dari rumah," ucap Yusuf, warga di lokasi kejadian.
Dia terkejut ketika mendengar warga memukul tiang listrik dan berteriak kebakaran. Saat itu sedang santai di rumah. Mendengar itu dia langsung ke luar rumah mengecek teriakan kebakaran dan bunyi lonceng yang dipukul salah seorang warga.
Ternyata api sudah terlihat membubung tinggi. Warga berusaha menyelamatkan diri dan membawa barang semampunya karena api cepat menjalar lantaran hampir semua rumah di kawasan itu terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Sebagian besar korban diperkirakan tidak sempat menyelamatkan harta benda. Api dengan cepat menjalar karena jarak antar rumah warga sangat dekat dan rumah terbuat dari kayu.
Warga yang rumahnya cukup jauh dari lokasi kebakaran berlarian membantu memadamkan api. Pemadaman mulai menunjukkan hasil setelah petugas pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi kejadian.
Dalam waktu beberapa jam, petugas pemadam kebakaran datang mengepung kobaran api dari sejumlah penjuru. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil, api dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu jam lebih.
Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Komunikasi Bidang Penyelamatan, Pemadaman Kebakaran Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke lokasi setelah menerima laporan terjadi kebakaran di Jalan Rindang Banua.
"Ketika kami datang ke lokasi kejadian, api sudah menghanguskan sekitar 10 unit rumah milik warga setempat," katanya.
Petugas Damkar Kota Palangka Raya yang berada di lokasi kejadian bersama tim damkar swadaya masyarakat, bahu membahu memadamkan kobaran api yang kabarnya muncul dari salah satu atap rumah warga yang menjadi korban kebakaran itu.
Api yang semula membubung tinggi dan menjalar ke permukiman warga lainnya, sempat cukup sulit dipadamkan karena diperkirakan dalam waktu hitungan menit sudah menjalar ke rumah-rumah lainnya.
"Untuk total rumah yang terbakar kurang lebih 20 unit, namun besok kami akan lakukan pendataan guna memastikan berapa bangunan yang terbakar," katanya.
Ditanya apa penyebab kebakaran tersebut, Sucipto belum berani menyebutkan informasi awalnya dari apa dan dari rumah siapa. Menurutnya, hal tersebut nantinya akan diselidiki oleh pihak kepolisian setempat.
Dalam peristiwa yang terjadi di kawasan padat penduduk itu juga, belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak. Sebanyak 28 personel yang diterjunkan ke lokasi kebakaran, selain memadamkan kobaran api juga menelusuri apakah ada korban atau tidak.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait korban atas peristiwa tersebut," demikian Sucipto.
Baca juga: 117 personel Kodim 1016/Plk amankan Nataru
Baca juga: Legislator minta pengelola mal di Palangka Raya jamin keselamatan pengunjung
Baca juga: Pemkot Palangka Raya targetkan PAD pajak 2022 sebesar Rp131 miliar
Baca juga: Legislator Palangka Raya ajak masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap terorisme