Kenali bahaya obat diet yang menyebabkan sering buang air

Senin, 27 Desember 2021 14:39 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK mengimbau masyarakat tidak sembarangan dalam memilih obat untuk diet penurunan berat badan.

"Sebenarnya kalau obat-obat diet yang memang digunakan oleh dokter-dokter gizi, itu sih oke banget ya. Memang sudah terbukti dia (obat) bisa membantu," kata Inge saat dihubungi ANTARA, Rabu (22/12).

Lebih lanjut, Inge mengatakan bahwa obat-obatan yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan dengan cara membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil atau buang air besar sebaiknya tidak digunakan.

Baca juga: Tips mengatur makan agar diet sehat dan efektif

"Tapi yang nggak setuju itu kalau menggunakan obat-obat pencahar atau obat yang menyebabkan banyak buang air kecil dan air besar. Itu saya tidak setuju karena itu tidak sesuai dengan konsep obat yang memang digunakan untuk penurunan berat badan," tegasnya.

Inge menjelaskan jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal yang harus dikurangi agar bobot tubuh menjadi turun adalah lemak dan bukan cairan. Sehingga, penggunaan obat diet yang membuat seseorang sering buang air besar dan buang air kecil bukanlah solusi yang tepat.

"Kalau dia banyak buang air kecil, sebetulnya kan cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Orang gemuk itu bukan berarti dia harus mengurangi cairan di dalam tubuhnya. Tapi lemaknya yang kebanyakan. Itu yang harus dihilangkan," kata Inge.

"Jadi jika memang beratnya turun menggunakan obat tersebut, itu karena cairannya yang berkurang bukan lemaknya yang berkurang. Kan nggak oke. Malah bisa menyebabkan dehidrasi atau gagal ginjal kan," sambungnya.

Oleh sebab itu, Inge pun menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan dalam membeli dan mengonsumsi obat diet. Sebaiknya, lakukanlah konsultasi dengan dokter jika memang mengalami obesitas dan ingin melakukan diet penurunan berat badan.

Baca juga: Ini penjelasan 6 tipe diet vegetarian

Baca juga: Diet sehat hingga aktif secara seksual bantu cegah kanker prostat

Baca juga: Kenali diet yang tepat untuk ibu menyusui

Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Diet mediterania dapat kurangi risiko hipertensi

23 April 2024 17:45 Wib

Bantu kurangi risiko penyakit gagal jantung dengan diet sayur dan rendah gula

17 April 2024 13:18 Wib

Minum cuka apel secara rutin bantu turunkan berat badan

04 April 2024 10:23 Wib

Konsumsi alpukat bisa tingkatkan kualitas diet harian

27 March 2024 10:48 Wib

Ini kumpulan cara hindari obesitas dan jaga berat badan

14 March 2024 12:36 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 45 menit lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib