Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, sedang melakukan kajian untuk merealisasikan rencana memasukkan Desa Muara Palantau yang semula di Kecamatan Pematang Karau, menjadi bagian dari Kecamatan Karusen Janang.
"Rencana memasukkan itu karena ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, salah satunya faktor efektivitas pembangunan infrastruktur," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, warga Desa Muara Palantau akan lebih cepat menuju ibukota Kabupaten Barito Timur melalui Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang jika ingin mendapatkan layanan administrasi pemerintahan maupun untuk keperluan kebutuhan rumah tangga.
Dia mengatakan, warga yang menuju Kota Tamiang Layang akan memutar dan memerlukan waktu yang cukup lama jika melewati akses jalan melalui Kecamatan Pematang Karau.
"Akses jalan darat sudah ada dan akan menjadi komitmen Pemkab Barito Timur untuk terus meningkatkannya. Pada tahun 2022 ini juga akan dilakukan peningkatan jalan kembali," kata Ampera.
Ditambahkan Ampera, warga Desa Muara Palantau yang melewati akses jalan Jihi – Muara Palantau juga terkendala karena rusak dan statusnya milik perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit.
"Jalan tersebut statusnya jalan milik PBS. Kita tidak bisa meningkatkan jalan tersebut karena statusnya. Sedangkan jalan Dayu – Muara Palantau statusnya milik daerah sehingga bisa dilakukan peningkatan secara berkala," tambah dia.
Ditegaskan Bupati Bartim itu, terkait tata batas wilayah antara desa yakni antara Desa Muara Palantau dan Dayu, maupun antara Kecamatan Pematang Karau dan Karusen Janang akan dilakukan musyawarah mufakat yang dilandasi aturan dan ketentuan perundangan yang berlaku.
"Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Karena ini semata-mata demi kepentingan masyarakat juga dan masyarakat juga yang akan merasakan manfaatnya," demikian Ampera.
Baca juga: Cegah truk melebihi tonase, Pemkab Bartim pasang portal penghalau
Baca juga: Bupati Bartim terus berupaya sinkronkan data capaian vaksinasi
"Rencana memasukkan itu karena ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, salah satunya faktor efektivitas pembangunan infrastruktur," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, warga Desa Muara Palantau akan lebih cepat menuju ibukota Kabupaten Barito Timur melalui Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang jika ingin mendapatkan layanan administrasi pemerintahan maupun untuk keperluan kebutuhan rumah tangga.
Dia mengatakan, warga yang menuju Kota Tamiang Layang akan memutar dan memerlukan waktu yang cukup lama jika melewati akses jalan melalui Kecamatan Pematang Karau.
"Akses jalan darat sudah ada dan akan menjadi komitmen Pemkab Barito Timur untuk terus meningkatkannya. Pada tahun 2022 ini juga akan dilakukan peningkatan jalan kembali," kata Ampera.
Ditambahkan Ampera, warga Desa Muara Palantau yang melewati akses jalan Jihi – Muara Palantau juga terkendala karena rusak dan statusnya milik perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit.
"Jalan tersebut statusnya jalan milik PBS. Kita tidak bisa meningkatkan jalan tersebut karena statusnya. Sedangkan jalan Dayu – Muara Palantau statusnya milik daerah sehingga bisa dilakukan peningkatan secara berkala," tambah dia.
Ditegaskan Bupati Bartim itu, terkait tata batas wilayah antara desa yakni antara Desa Muara Palantau dan Dayu, maupun antara Kecamatan Pematang Karau dan Karusen Janang akan dilakukan musyawarah mufakat yang dilandasi aturan dan ketentuan perundangan yang berlaku.
"Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Karena ini semata-mata demi kepentingan masyarakat juga dan masyarakat juga yang akan merasakan manfaatnya," demikian Ampera.
Baca juga: Cegah truk melebihi tonase, Pemkab Bartim pasang portal penghalau
Baca juga: Bupati Bartim terus berupaya sinkronkan data capaian vaksinasi