Tikus pengendus ranjau mati di masa pensiun

Rabu, 12 Januari 2022 13:14 WIB

Jakarta (ANTARA) - Magawa, tikus pengendus ranjau di Kamboja yang menemukan lebih dari 100 ranjau dan bahan peledak selama lima tahun mengabdi, telah mati pada usia 8 tahun.

Magawa, yang mati pada akhir pekan, adalah salah satu "HeroRAT" tersukses yang dikerahkan oleh badan amal internasional APOPO, yang mengerahkan tikus berkantung raksasa Afrika untuk mendeteksi ranjau darat dan TBC.

Baca juga: Belasan jenis baru celurut ditemukan di Sulawesi

"Magawa dalam kondisi sehat dan melewatkan pekan terakhirnya bermain dengan semangat seperti biasa, tapi jelang akhir pekan dia mulai lemas, lebih sering tidur dan tidak terlalu berminat terhadap makanan pada hari-hari terakhirnya," kata organisasi nirlaba dalam pernyataan.

Kamboja adalah salah satu negara dengan ranjau darat paling banyak di dunia, dengan lebih dari 1.000 km persegi tanah masih terkontaminasi.

Kamboja punya jumlah orang yang diamputasi terbanyak per kapita, lebih dari 40.000 orang kehilangan anggota badan akibat ledakan.

Untuk menggambarkan risiko ekstrem di negara itu, tiga warga Kamboja yang bekerja membersihkan ranjau tewas pada hari Senin di provinsi Preah Vihear, yang berbatasan dengan Thailand.

Tiga orang dari kelompok Ranjau Swadaya Kamboja tewas akibat ledakan dari ranjau anti-tank, yang juga melukai dua orang lainnya, kata Heng Ratana, direktur jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja.

APOPO mengatakan kontribusi Magawa memungkinkan masyarakat di Kamboja hidup, bekerja, dan bermain dengan lebih aman.

"Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi masyarakat Kamboja," kata APOPO.

Tikus berkantung raksasa Afrika bahkan menerima medali emas pada 2020 dari People's Dispensary for Sick Animals Inggris untuk "keberanian menyelamatkan nyawa dan pengabdian pada tugas".

Magawa, yang pensiun pada Juni 2021, lahir di Tanzania dan pindah ke Siem Reap di Kamboja pada 2016 untuk mulai membersihkan ranjau.

"Seorang pahlawan telah beristirahat selama-lamanya," kata APOPO.

Baca juga: Kucing di Inggris ini akan pensiun dari pekerjaannya menangkap tikus

Baca juga: Penyakit yang sering muncul di Tahun Tikus Logam
 

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Seorang wanita di Riau tega beri anak tiri dengan racun tikus

09 May 2024 23:42 Wib

Serangan hama meningkat akibat perubahan iklim

07 March 2024 17:46 Wib

Buronan Harun Masiku diduga kabur lewat "jalan tikus"

11 August 2023 23:28 Wib

Pemerintah diminta telusuri jalur tikus narkotika di berbagai wilayah Indonesia

07 July 2023 17:53 Wib

Pamtas dan Bea Cukai amankan miras dari jalur tikus batas RI-Malaysia

22 May 2023 21:45 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib