Jakarta (ANTARA) - Ada sejumlah orang yang pernah mengalami kedinginan selama atau setelah buang air besar (BAB). Apakah ini perlu dikhawatirkan?
Pakar penyakit dalam dan gastroenterologi yang berbasis di New York, Niket Sonpal, MD menjelaskan fenomena kedinginan usai BAB ini.
"Saat Anda buang air besar, Anda merangsang saraf vagus," kata dia seperti dikutip dari Livestrong, Jumat.
Sebagai saraf kranial terpanjang di tubuh, saraf vagus memanjang dari batang otak ke rektum. Selama sesi BAB, jika Anda menegangkan otot perut atau sedikit tegang untuk mengeluarkan kotoran, ini dapat merangsang saraf vagus, menurut Harvard Health Publishing.
Baca juga: Jangan lakukan ini untuk mencegah datangnya wasir
Saraf vagus memainkan peran penting dalam sistem istirahat dan pencernaan Anda serta mengatur fungsi tubuh seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung.
Jadi, ketika saraf ini dirangsang, maka bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantung Anda. Akibatnya, Anda bisa merasa kedinginan dan bahkan mengalami menggigil saat buang air besar (atau berkeringat buang air besar).
Kondisi ini juga bisa membuat Anda merasa pusing dan lemah sesaat, menurut Harvard Health Publishing.
Lalu apakah ini perlu dikhawatirkan? Sonpal mengatakan, kondisi ini tidak berbahaya.
"Ini mungkin tidak terjadi pada setiap buang air besar, tetapi itu normal," tutur Sonpal.
Ukuran feses atau kotoran yang lebih besar yang lebih mungkin melibatkan stimulasi saraf vagus akan membuat Anda lebih rentan kedinginan.
Namun, jika Anda merasa ingin pingsan setelah buang air besar dan tidak sembuh dalam beberapa menit, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Menurut Sonpal, rasa pusing bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya.
Apakah kendinginan bisa dicegah? Biasanya ketika Anda memiliki ukuran feses yang sangat besar, atau jika Anda banyak mengejan, maka stimulasi saraf vagus juga besar.
Kemudian, karena diet Anda sangat berkaitan dengan ukuran dan frekuensi tinja Anda, maka apa yang Anda konsumsi berpotensi mencegah menggigil saat BAB.
Misalnya, jika Anda makan cukup serat seperti dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, probiotik seperti yogurt maka sesi buang air besar Anda akan berjalan lebih lancar. Anda mungkin akan buang air besar lebih mudah dan lebih sering.
Sonpal mengatakan, ini secara teori, Anda mungkin akan lebih sedikit mengejan saat buang air besar yang pada gilirannya menghasilkan lebih sedikit rangsangan pada saraf vagus dan lebih sedikit risiko kedinginan.
Baca juga: Makanan dan minuman yang harus dihindari saat sarapan agar tak langsung BAB
Baca juga: Terlalu lama BAB di WC duduk bisa sebabkan wasir
Baca juga: Normalkah jika langsung BAB setelah makan?
Pakar penyakit dalam dan gastroenterologi yang berbasis di New York, Niket Sonpal, MD menjelaskan fenomena kedinginan usai BAB ini.
"Saat Anda buang air besar, Anda merangsang saraf vagus," kata dia seperti dikutip dari Livestrong, Jumat.
Sebagai saraf kranial terpanjang di tubuh, saraf vagus memanjang dari batang otak ke rektum. Selama sesi BAB, jika Anda menegangkan otot perut atau sedikit tegang untuk mengeluarkan kotoran, ini dapat merangsang saraf vagus, menurut Harvard Health Publishing.
Baca juga: Jangan lakukan ini untuk mencegah datangnya wasir
Saraf vagus memainkan peran penting dalam sistem istirahat dan pencernaan Anda serta mengatur fungsi tubuh seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung.
Jadi, ketika saraf ini dirangsang, maka bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantung Anda. Akibatnya, Anda bisa merasa kedinginan dan bahkan mengalami menggigil saat buang air besar (atau berkeringat buang air besar).
Kondisi ini juga bisa membuat Anda merasa pusing dan lemah sesaat, menurut Harvard Health Publishing.
Lalu apakah ini perlu dikhawatirkan? Sonpal mengatakan, kondisi ini tidak berbahaya.
"Ini mungkin tidak terjadi pada setiap buang air besar, tetapi itu normal," tutur Sonpal.
Ukuran feses atau kotoran yang lebih besar yang lebih mungkin melibatkan stimulasi saraf vagus akan membuat Anda lebih rentan kedinginan.
Namun, jika Anda merasa ingin pingsan setelah buang air besar dan tidak sembuh dalam beberapa menit, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Menurut Sonpal, rasa pusing bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya.
Apakah kendinginan bisa dicegah? Biasanya ketika Anda memiliki ukuran feses yang sangat besar, atau jika Anda banyak mengejan, maka stimulasi saraf vagus juga besar.
Kemudian, karena diet Anda sangat berkaitan dengan ukuran dan frekuensi tinja Anda, maka apa yang Anda konsumsi berpotensi mencegah menggigil saat BAB.
Misalnya, jika Anda makan cukup serat seperti dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, probiotik seperti yogurt maka sesi buang air besar Anda akan berjalan lebih lancar. Anda mungkin akan buang air besar lebih mudah dan lebih sering.
Sonpal mengatakan, ini secara teori, Anda mungkin akan lebih sedikit mengejan saat buang air besar yang pada gilirannya menghasilkan lebih sedikit rangsangan pada saraf vagus dan lebih sedikit risiko kedinginan.
Baca juga: Makanan dan minuman yang harus dihindari saat sarapan agar tak langsung BAB
Baca juga: Terlalu lama BAB di WC duduk bisa sebabkan wasir
Baca juga: Normalkah jika langsung BAB setelah makan?