Jakarta (ANTARA) - Rumah mode Louis Vuitton mempersembahkan koleksi terakhir karya desainer Virgil Abloh di Paris Fashion Week pada Kamis (20/1) waktu setempat sebagai bentuk penghormatan setelah kematiannya yang mendadak tahun lalu.
Abloh merupakan orang kulit hitam Amerika pertama yang ditunjuk sebagai direktur kreatif Louis Vuitton dan mengenalkan streetwear, seperti hoodies dan sepatu kets, di atas catwalk.
DJ, seniman, sekaligus desainer multi-talenta itu meninggal pada November setelah berjuang melawan penyakit kanker.
Desainer Dior Kim Jones juga turut hadir dalam acara untuk memberikan penghormatan kepada Abloh yang menggantikannya di pucuk pimpinan Louis Vuitton pada 2018 lalu.
“Ini akan sangat emosional. (Virgil dan saya) berkeliling dunia bersama. Saya merasa sangat beruntung telah mengenalnya. Rasanya tak perlu lagi memikirkan apa saja yang sudah dia lakukan. Dia merencanakan segalanya dengan sangat sempurna hingga menit terakhir. Anda harus memuji dia, dia sangat berani melakukannya,” kata Jones kepada AFP, dikutip pada Jumat.
Baca juga: LV akan gelar acara penghormatan untuk Virgil Abloh
Louis Vuitton mempersembahkan pertunjukan koleksi Abloh sebanyak dua kali pada Kamis untuk mengakomodasi banyaknya orang yang hadir dan mempertimbangkan protokol kesehatan.
CEO merek Michael Burke mengatakan kepada WWD bahwa koleksi Abloh sudah siap 95 persen pada saat kematiannya.
Pakar mode di Universitas Sciences Po di Paris, Serge Carreira, menilai Abloh sebagai seorang desainer yang telah mewujudkan cara baru dalam dunia mode dengan mencakup budaya dan masyarakat yang lebih luas. Abloh, lanjutnya, menggunakan referensi yang tidak terlalu elitis dan bisa menemukan audiens kepada banyak orang.
“Ini adalah pilihan yang membutuhkan keberanian, sama seperti pilihan Virgil yang berani,” katanya.
Abloh, yang menjalankan label Off White miliknya, telah populer sebelum bergabung dengan Louis Vuitton. Dia merupakan salah satu pelopor kolaborasi antar-merek. Abloh pernah menjalin kerja sama dengan Nike, Evian, bahkan Ikea.
Setelah kepergiannya, banyak spekulasi pengganti posisi Abloh di Louis Vuitton yang bermunculan. Nama-nama seperti Samuel Ross, Heron Preston, desainer Reebok Kerby Jean-Raymond, Grace Wales Bonner, bahkan hingga Kanye West, merupakan di antara kandidat yang banyak dibicarakan.
Selain mempersembahkan koleksi terakhir Abloh, Louis Vuitton juga melelang 200 pasang sepatu kets Nike Air Force 1 yang dirancang Abloh dengan harga mulai dari 2.000 dolar AS.
Pendapatan hasil lelang akan disumbangkan ke yayasan “Post-Modern” yang mensponsori mahasiswa mode dari latar belakang Afrika dan Afro-Amerika.
Baca juga: Pendiri Off-White Virgil Abloh meninggal dunia, ini penyebabnya
Baca juga: Tren 'Streetwear'akan mati gaya di tahun 2020
Baca juga: 'Streetwear' dinilai akan mati gaya tahun 2020
Abloh merupakan orang kulit hitam Amerika pertama yang ditunjuk sebagai direktur kreatif Louis Vuitton dan mengenalkan streetwear, seperti hoodies dan sepatu kets, di atas catwalk.
DJ, seniman, sekaligus desainer multi-talenta itu meninggal pada November setelah berjuang melawan penyakit kanker.
Desainer Dior Kim Jones juga turut hadir dalam acara untuk memberikan penghormatan kepada Abloh yang menggantikannya di pucuk pimpinan Louis Vuitton pada 2018 lalu.
“Ini akan sangat emosional. (Virgil dan saya) berkeliling dunia bersama. Saya merasa sangat beruntung telah mengenalnya. Rasanya tak perlu lagi memikirkan apa saja yang sudah dia lakukan. Dia merencanakan segalanya dengan sangat sempurna hingga menit terakhir. Anda harus memuji dia, dia sangat berani melakukannya,” kata Jones kepada AFP, dikutip pada Jumat.
Baca juga: LV akan gelar acara penghormatan untuk Virgil Abloh
Louis Vuitton mempersembahkan pertunjukan koleksi Abloh sebanyak dua kali pada Kamis untuk mengakomodasi banyaknya orang yang hadir dan mempertimbangkan protokol kesehatan.
CEO merek Michael Burke mengatakan kepada WWD bahwa koleksi Abloh sudah siap 95 persen pada saat kematiannya.
Pakar mode di Universitas Sciences Po di Paris, Serge Carreira, menilai Abloh sebagai seorang desainer yang telah mewujudkan cara baru dalam dunia mode dengan mencakup budaya dan masyarakat yang lebih luas. Abloh, lanjutnya, menggunakan referensi yang tidak terlalu elitis dan bisa menemukan audiens kepada banyak orang.
“Ini adalah pilihan yang membutuhkan keberanian, sama seperti pilihan Virgil yang berani,” katanya.
Abloh, yang menjalankan label Off White miliknya, telah populer sebelum bergabung dengan Louis Vuitton. Dia merupakan salah satu pelopor kolaborasi antar-merek. Abloh pernah menjalin kerja sama dengan Nike, Evian, bahkan Ikea.
Setelah kepergiannya, banyak spekulasi pengganti posisi Abloh di Louis Vuitton yang bermunculan. Nama-nama seperti Samuel Ross, Heron Preston, desainer Reebok Kerby Jean-Raymond, Grace Wales Bonner, bahkan hingga Kanye West, merupakan di antara kandidat yang banyak dibicarakan.
Selain mempersembahkan koleksi terakhir Abloh, Louis Vuitton juga melelang 200 pasang sepatu kets Nike Air Force 1 yang dirancang Abloh dengan harga mulai dari 2.000 dolar AS.
Pendapatan hasil lelang akan disumbangkan ke yayasan “Post-Modern” yang mensponsori mahasiswa mode dari latar belakang Afrika dan Afro-Amerika.
Baca juga: Pendiri Off-White Virgil Abloh meninggal dunia, ini penyebabnya
Baca juga: Tren 'Streetwear'akan mati gaya di tahun 2020
Baca juga: 'Streetwear' dinilai akan mati gaya tahun 2020