Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memuji film "Ben & Jody" yang disebutnya menarik dan penuh aksi.
“'Ben & Jody' merupakan film yang penuh dengan aksi dan bukan hanya menarik untuk ditonton, tetapi juga memiliki makna yang mendalam," kata Sandiaga dikutip dari siaran resmi, Senin.
Dia mengajak orang-orang untuk ikut menikmati karya anak bangsa di bioskop.
Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film garapan Visinema Pictures tersebut memang kental dengan unsur laga. Adegan aksi tembak-tembakan di film tersebut menggunakan senapan asli, bukan mainan, dengan peluru hampa.
"Jadi pakai peluru hampa beneran supaya sparks-nya tuh gue pengen ketangkep di kamera," kata Angga.
Baca juga: Sutradara ungkap alasan gunakan senjata asli di film 'Ben & Jody'
Dia menyiapkan tim ahli khusus di bidang persenjataan agar proses berjalan aman dan lancar. Tim persenjataan dari aparat mengajarkan para pemeran cara menembak yang aman.
“Kita punya tim armory yang memang berasal dari aparat, yang memang ngerti senjata untuk mengamankan serta mengajari cast bagaimana menembak yang aman. Karena meskipun menggunakan peluru hampa tentu tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan.”
Dalam film ini, kedua karakter yang diperankan Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody) berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan.
Dikisahkan sejak keluar dari Filosofi Kopi, Ben yang kini aktif membela kelompok petani untuk melawan perusahaan, menghilang. Jody sebagai sahabat setianya pun melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben. Perjalanan ini, menghadapkan mereka berdua dengan petualangan melawan gerombolan pembalak liar pimpinan Tubir (Yayan Ruhian). Hingga akhirnya, pertemuan Ben dan Jody dengan kelompok kampung adat membuka lagi kesempatan untuk melawan. Guna memperkuat bangkitnya industri perfilman nasional, pemerintah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.
Film menjadi pilihan untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 karena selain produk subsektor ekonomi kreatif ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, multiplier effect-nya juga mendongkrak ekonomi serta kontribusinya terhadap perekonomian (PDB).
Baca juga: Ini kisah seru Angga Dwimas Sasongko selama garap film 'Ben & Jody'
Baca juga: Jadwal tayang film 'Ben & Jody' di bioskop
Baca juga: Vokalis Fourtwnty Ari Lesmana debut jadi aktor
“'Ben & Jody' merupakan film yang penuh dengan aksi dan bukan hanya menarik untuk ditonton, tetapi juga memiliki makna yang mendalam," kata Sandiaga dikutip dari siaran resmi, Senin.
Dia mengajak orang-orang untuk ikut menikmati karya anak bangsa di bioskop.
Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film garapan Visinema Pictures tersebut memang kental dengan unsur laga. Adegan aksi tembak-tembakan di film tersebut menggunakan senapan asli, bukan mainan, dengan peluru hampa.
"Jadi pakai peluru hampa beneran supaya sparks-nya tuh gue pengen ketangkep di kamera," kata Angga.
Baca juga: Sutradara ungkap alasan gunakan senjata asli di film 'Ben & Jody'
Dia menyiapkan tim ahli khusus di bidang persenjataan agar proses berjalan aman dan lancar. Tim persenjataan dari aparat mengajarkan para pemeran cara menembak yang aman.
“Kita punya tim armory yang memang berasal dari aparat, yang memang ngerti senjata untuk mengamankan serta mengajari cast bagaimana menembak yang aman. Karena meskipun menggunakan peluru hampa tentu tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan.”
Dalam film ini, kedua karakter yang diperankan Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody) berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan.
Dikisahkan sejak keluar dari Filosofi Kopi, Ben yang kini aktif membela kelompok petani untuk melawan perusahaan, menghilang. Jody sebagai sahabat setianya pun melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben. Perjalanan ini, menghadapkan mereka berdua dengan petualangan melawan gerombolan pembalak liar pimpinan Tubir (Yayan Ruhian). Hingga akhirnya, pertemuan Ben dan Jody dengan kelompok kampung adat membuka lagi kesempatan untuk melawan. Guna memperkuat bangkitnya industri perfilman nasional, pemerintah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.
Film menjadi pilihan untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 karena selain produk subsektor ekonomi kreatif ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, multiplier effect-nya juga mendongkrak ekonomi serta kontribusinya terhadap perekonomian (PDB).
Baca juga: Ini kisah seru Angga Dwimas Sasongko selama garap film 'Ben & Jody'
Baca juga: Jadwal tayang film 'Ben & Jody' di bioskop
Baca juga: Vokalis Fourtwnty Ari Lesmana debut jadi aktor